Monitorday.com – Politisi PDIP Adian Napitupulu mengaku kecewa dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena terlihat kecenderungannya mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Padahal partainya telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Hal itu ditambah dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dinilai menjadi karpet merah terhadap putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sehingga ia kini menjadi cawapres Prabowo.
Kekecewaan itu dirasakan Adian karena ia awalnya yakin Jokowi tidak akan melakukan hal demikian. Menanggapi hal ini, politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah memberi nasihat kepada Adian, agar berhenti menaruh kekaguman kepada manusia.
“Saya memakai dalil agama. Karena Nabi itu diakhiri (sudah tidak ada lagi), maka kekaguman kepada manusia itu harus dihentikan. Dan karena itulah saya nggak pernah personalisasi,” kata Fahri, dalam acara Mata Najwa, dikutip Jumat (03/11).
Fahri mengungkap bagaimana dulu dia pun dulu bersebrangan dengan partai yang merasa telah membesarkan namanya. Karena, kata Fahri, kesetiannya hanyalah pada gagasan.
“Bagaimana saya berkelahi dengan partai yang juga merasa membesarkan saya dan berjasa kepada saya. Tapi saya tidak beli, saya tidak personalisasi. Saya tidak loyal kepada orang, saya loyal kepada gagasan,” terangnya.
“Saya kira demikianlah cara kita melihat pemimpin-pemimpin kita, supaya kita tidak kecewa dengan pilihan pribadi nya. Tapi kita setia dengan gagasan kita,” tandas Fahri, menanggapi kekecewaan Adian.