Setiap individu, tak terkecuali, mendambakan akhir hidup yang baik, yang dikenal dengan istilah “khusnul khatimah.” Namun, untuk mencapai kematian yang mulia tersebut, seorang muslim diingatkan untuk senantiasa menjalani kehidupan sesuai dengan ridha Allah Azza Wajalla.
Tidak ada yang ingin mengakhiri hidupnya dalam keadaan buruk atau su’ul khatimah. Dalam upaya memahami bagaimana menghindari nasib tersebut, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Ibnu Katsir rahimahullah pernah menyatakan, “Dosa, maksiat, dan syahwat adalah pemicu utama yang dapat memperburuk keadaan seseorang saat ajal menjemputnya, terutama jika ditambah dengan godaan setan. Apabila dosa dan godaan setan bersatu, serta iman yang lemah, su’ul khatimah (kematian yang buruk) mudah terjadi” (Al-Bidayah wa An-Nihayah, Ibnu Katsir, 9:184).
Tidak ada yang lebih potensial merusak akhir hidup seseorang daripada dosa dan maksiat yang dijalani tanpa segera bertaubat. Selain itu, ada empat faktor lain yang dapat mendekatkan seseorang pada kematian yang buruk atau su’ul khatimah:
- Akidah yang Rusak: Memiliki keyakinan (akidah) yang bengkok atau tercela dapat memengaruhi akhir hidup seseorang dengan cara yang negatif. Akidah yang benar dan kuat adalah pondasi utama dalam menjalani kehidupan yang berkenan kepada Allah.
- Melenceng dari Sunnah Nabi: Ketika seseorang menjauhi tuntunan dan praktek-praktek yang diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berisiko mendekati su’ul khatimah. Mengikuti sunnah adalah langkah penting dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ketentuan Allah.
- Terus Menerus dalam Dosa Besar: Terlibat dalam dosa-dosa besar secara rutin dan meremehkan akibatnya dapat mengakibatkan akhir hidup yang buruk. Tidak hanya dosa harus dihindari, tetapi juga penting untuk bertobat dan memperbaiki diri.
- Teman Bergaul yang Jelek: Lingkungan sosial memiliki pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Bergaul dengan teman-teman yang buruk dapat mempengaruhi perilaku dan akhir hidup seseorang. Oleh karena itu, memilih teman sebaiknya dilakukan dengan bijak.
Maka, dalam upaya mencapai kematian yang baik, tindakan yang perlu diambil adalah meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Subhanallahu Wata’ala. Dengan menjalani kehidupan yang penuh dengan amal saleh, bertaubat dari dosa, menjaga akidah yang benar, mengikuti sunnah Nabi, dan memilih teman bergaul dengan bijak.