Monitorday.com – Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa pelemahan rupiah merupakan hal yang wajar mengingat perekonomian AS yang semakin membaik, diikuti dengan penguatan dolar AS terhadap berbagai mata uang dunia.
“Kita monitor saja dinamika atau fluktuasi berbagai mata uang dunia, US dollar menguat karena ekonomi Amerika membaik,” kata Airlangga usai acara Konferensi Pers Pengembangan King’s College London di Jakarta, Kamis (20/6).
Terbaru, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat mencapai Rp16.425 per dolar AS. Airlangga menegaskan akan terus mengawasi pergerakan rupiah.
“Kita monitor saja, karena itu Bank Indonesia yang akan terus memonitor secara harian,” ujarnya.
Bank Indonesia (BI) telah menahan suku bunga acuan di level 6,25 persen. Sebelumnya, pengamat pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga untuk meredam pelemahan rupiah.
Menurut Ariston, kenaikan suku bunga bisa sedikit meredam pelemahan, tetapi penguatan rupiah mungkin tidak signifikan mengingat sentimen kuat terhadap dolar AS.
Ariston juga menyatakan bahwa potensi pelemahan rupiah masih ada, dengan nilai tukar bisa mencapai Rp16.450 per dolar AS dan support di kisaran Rp16.350 per dolar AS untuk hari ini.
Pelaku pasar masih terpengaruh oleh sikap bank sentral AS, The Fed, yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.