Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan bahwa isu kecurangan merupakan hal yang lazim dalam setiap pemilihan pemimpin, termasuk pemilihan presiden.
“Dalam pemilihan langsung, saya sudah berpartisipasi berulang kali, termasuk dalam Pilgub tiga kali dan pemilihan wali kota. Isu kecurangan selalu muncul dan mewarnai proses itu,” kata Gus Ipul di Jakarta, Minggu (11/2/2024).
Gus Ipul menegaskan bahwa aturan yang sudah cukup jelas mengatur langkah-langkah jika terjadi kecurangan, termasuk tindakan, proses, dan cara membuktikannya. Selama proses pemilihan, pengawasan juga dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan pengawas independen.
“Dalam Tempat Pemungutan Suara (TPS), terdapat banyak saksi, baik saksi resmi maupun independen,” tambah mantan Wakil Gubernur Jawa Timur itu.
Meskipun demikian, Gus Ipul memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam proses pemilihan akan melaksanakan tugas dan fungsi sesuai kewenangan masing-masing. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengawal dan memastikan pemilu berlangsung sesuai harapan.
“Marilah kita kawal bersama agar pemilu benar-benar jujur, adil, transparan, dan terbuka,” tandasnya. Gus Ipul menekankan bahwa setelah semua proses berjalan, hasil pemilu harus diterima, tanpa memandang siapa yang menang.