Budiman Sudjatmiko, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, mengungkapkan pandangannya bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sebaiknya berlangsung dalam satu putaran. Menurutnya, kondisi ketidakpastian geopolitik di dunia saat ini, terutama dengan beberapa negara besar yang juga menyelenggarakan pemilihan umum, dapat berpotensi memengaruhi geopolitik dunia.
Budiman menyatakan bahwa pengalaman Prabowo Subianto di bidang tersebut akan memberikan kepastian terhadap masa depan Indonesia di dunia internasional. Selain itu, dapat membantu mengantisipasi potensi gangguan keamanan. “Pak Prabowo punya pengalaman itu, dan kita tidak boleh meraba-raba dengan ketidakpastian,” ujarnya di Rumah Besar Relawan Prabowo-Gibran, Jakarta Barat.
Sementara itu, Muhammad Qodari, Direktur Eksekutif Indo Barometer, menyoroti aspek ekonomi terkait Pilpres satu putaran. Menurutnya, hal tersebut bisa menghemat anggaran negara hingga Rp 27 triliun, yang kemudian dapat dialokasikan untuk kepentingan masyarakat, seperti subsidi pendidikan dan pupuk.
“Pilpres satu putaran akan berdampak positif bagi Bangsa Indonesia. Terlebih, hasil survei menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran unggul jauh dari dua pasangan calon presiden lainnya,” kata Qodari. Dia menambahkan bahwa untuk menuju satu putaran, cukup dengan menggeser 5 persen elektabilitas, dan meminta agar pendukung Prabowo-Gibran tetap waspada terhadap provokasi.
Pernyataan Budiman Sudjatmiko dan Muhammad Qodari ini mencerminkan pandangan bahwa Pilpres satu putaran dapat memberikan kepastian dan efisiensi, baik di sisi geopolitik maupun ekonomi.