Monitorday.com – Bank Rakyat Indonesia (Bank BRI) terus memegang posisi tak tertandingi dalam segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, dengan mencatat pertumbuhan kredit yang luar biasa pada tahun lalu.
Menurut laporan terbaru, total kredit Bank BRI mencapai Rp1.308,65 triliun hingga Maret 2024, dengan lebih dari 83% disalurkan untuk segmen UMKM.
Pertumbuhan kredit yang mencapai 10,89% year-on-year (yoy) ini sangat mengesankan, mempengaruhi pertumbuhan aset Bank BRI secara keseluruhan yang mencapai Rp1.989,07 triliun, melonjak sebesar 9,11% yoy.
Kinerja kredit yang kuat ini memperkuat posisi Bank BRI di pasar keuangan Indonesia, dengan pendapatan yang di atas rata-rata industri.
Keunggulan Bank BRI didukung oleh jaringan cabang yang luas dan produk yang berfokus pada UMKM, memungkinkan bank ini untuk mencapai margin dan Return on Equity (ROE) tertinggi di industri keuangan Indonesia.
Analis dari Sucor Sekuritas mencatat bahwa Bank BRI secara konsisten menghasilkan margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) di atas 7% dalam 10 tahun terakhir, sementara rata-rata industri berada di kisaran 6% atau bahkan lebih rendah.
Meskipun Bank BRI dihadapkan pada beberapa tantangan dalam mengelola kualitas aset, terutama dalam lingkungan operasional yang menantang, analis percaya bahwa bank ini akan terus menghasilkan pertumbuhan kredit yang di atas rata-rata industri dalam jangka menengah dan panjang.
Sucor Sekuritas merekomendasikan untuk membeli saham Bank BRI (BBRI) dengan target harga mencapai Rp6.400/saham, didukung oleh asumsi ROE berkelanjutan sebesar 23%.
Rekomendasi serupa juga datang dari analis Macquarie dan MNC Sekuritas, yang menargetkan harga saham BBRI di angka Rp7.100/saham dan Rp6.300/saham, masing-masing.
Konsensus dari 35 analis yang dihimpun oleh Bloomberg menunjukkan target harga saham BBRI dalam 12 bulan ke depan mencapai Rp6.175/saham, dengan 33 analis merekomendasikan untuk membeli saham BBRI, dengan pandangan Bullish.