Monitorday.com – Presiden Joko Widodo melantik Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian menggantikan posisi yang dtinggalkan Syahrul Yasin Limpo yang jadi tersangka oleh KPK dalam dugaan suap dan penerimaan gratifikasi di lingkungan kementerian pertanian.
Seperti menjadi berkah, bertepatan dengan pelantikan Amran Sulaiman yang dilangsungkan di Istana Negara, 25 Oktober 2023 pagi. Hujan mulai mengguyur beberapa wilayah di Indonesia. Turunnya hujan ini merupakan tanda-tanda berakhirnya El Nino.
Guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Muhammad Firdaus, mengatakan bahwa tantangan terbesar Amran saat ini adalah musim kemarau atau El Nino yang dapat merugikan petani.
Berkaca dari masa Amran menjabat pada 2014-2019 lalu, Firdaus menyebut keunggulan Amran berada di bidang tanaman pangan dan infrastruktur pertanian, khususnya irigasi. Sehingga, ia berharap Amran dapat menangani masalah El Nino.
“Kondisi irigasi sudah 60% bisa dikatakan baik, 40% mungkin terganggu. Bagaimana kita bisa mengoptimumkan infrastruktur yang ada, sehingga dampak El Nino bisa diminimumkan,” ungkap Firdaus dikutip dari BBC.
Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena El Nino yang membuat kemarau panjang di Indonesia akan mulai berakhir pada April 2024.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan fenomena El Nino telah dimulai sejak Juli akan berlanjut bahkan hingga awal tahun 2024 “Indeksnya tahun depan, awal tahun, kalau nggak salah sampai Januari, Februari itu masih nanti indeksnya itu ada akan terjadi berlanjut,” ungkapnya dalam dialog yang ditayangkan di Media Sosial resmi BMKG, Senin 25 September 2023.
Namun, Indonesia akan lebih beruntung. Dwikorita mengatakan pengaruh El Nino akan mulai mereda pada bulan November saat Indonesia mulai memasuki musim penghujan. “Kita diuntungkan November tadi sudah mulai hujan. Jadi pengaruh El Nino itu menjadi seakan-akan terkalahkan dengan hujan,” imbuhnya.
Menurut Dwikorita El Nino di bulan September – November 2023 masih terbilang moderat. “Nah, ini sampai bulan apa? Februari, Maret, April, ini lemah, moderat nya berakhir sekitar bulan Februari. Jadi sampai Maret, April itu masih El Nino,” jelasnya.
Dwikorita menambahkan fenomena El Nino akan menurun pengaruhnya karena diuntungkan pada November yang mulai masuk musim penghujan.
“Jadi yang harusnya kita kekurangan curah hujan tapi mendapat pasokan di November itu anginnya sudah bertiup dari Asia yang membawa uap-uap air. Nah jadi karena ada hujan, Insyaallah keringnya ini pengaruhnya menjadi kalah dengan musim hujan,” katanya