Monitorday.com – Berdasarkan nilai rata-rata Indeks Masyarakat Digital, Gorontalo mengalami peningkatan dengan nilai indeks 38.88 Namun, pilar pemberdayaan dari indeks tersebut masih sangat rendah. Masyarakat Gorontalo memiliki pengetahuan terbatas tentang penggunaan teknologi digital dan bagaimana teknologi tersebut bisa menguntungkan dalam berbagai aspek kehidupan.
Atas dasar itu, Pengelola Pelabuhan Anggrek Gorontalo, PT AGIT (Anggrek Gorontalo Terminal International) gelar pelatihan teknologi dan bahasa Inggris bagi murid SMA/ SMK pondok pesantren Modern Hubulo yang terletak di Kecamatan Tapa Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Kegiatan pelatihan ini direncanakan akan mengajarkan dasar-dasar pengoperasian komputer dan berbagai perangkat lunak pendukung lainnya seperti Microsoft Office dan aplikasi lainnya yang akan menunjang kompetensi di dunia kerja.
“Kami tidak hanya berfokus pada pengembangan infrastruktur fisik, tetapi juga kapasitas dan kompetensi masyarakat setempat. PT AGIT dengan aktif berkolaborasi dengan masyarakat lokal dan lembaga pendidikan. Ini mencakup rencana kami dalam pembentukan tenaga kerja terampil yang dapat berkontribusi pada keberhasilan pelabuhan dan menjadi garda terdepan dalam pembangunan ekonomi daerahnya.” ungkap Hiramsyah S. Thaib selaku President Director & Group CEO PT Gobel International serta Direktur Utama PT AGIT.
Femi Pakaya, selaku Tokoh Masyarakat Desa Ilangata yang berada di kawasan proyek Pelabuhan Anggrek mengatakan kehadiran PT AGIT menjadi harapan bagi masyarakat Gorontalo dalam meningkatkan perekonomian daerah.
“Secara pribadi, PT AGIT memberikan dampak ekonomi bagi keluarga masyarakat Desa Ilangata dengan adanya lapangan pekerjaan. Kedepannya, kami berharap agar PT AGIT mampu terus berkontribusi untuk mensejahterakan wilayah di sekitar pelabuhan dan bahkan untuk Gorontalo secara luas agar kita bisa maju bersama” ungkap Femi.
Lokasi Anggrek Port terletak di pantai utara Sulawesi, yang dekat dengan jalur perdagangan internasional utama, menjadikannya sebagai pintu gerbang vital bagi perdagangan antara Gorontalo dan negara-negara di Asia Timur.
Dalam mewujudkannya sebagai pelabuhan dengan taraf internasional, maka diperlukan standar mutu dan kualitas pengelolaan yang tinggi.
PT AGIT mengadopsi konsep smart port melibatkan pemanfaatan teknologi seperti sensor Internet of Things(IoT), otomatisasi, dan analitik data dalam operasi pelabuhan.
Berbagai fitur teknologi ini meningkatkan efisiensi pengiriman, mendeteksi hambatan navigasi dengan cepat, mengurangi waktu putar kapal, dan memperbaiki penanganan kargo. Implementasi konsep smart port ini memungkinkan manajemen pelabuhan untuk membuat keputusan yang didukung oleh data secara real-time.