Monitorday.com – Institut Pertanian Bogor (IPB) memperkuat keyakinan terhadap penggunaan bakteri wolbachia sebagai solusi untuk menekan penyebaran demam berdarah. Menurut Profesor Damayanti Buchori, seorang entomolog dari IPB, kesimpulan keamanan ini didasarkan pada analisis risiko terperinci yang dilakukan oleh tim independen terbaik Indonesia pada 2016.
“Kami melakukan analisis risiko ini untuk melihat dampak jangka panjang dari penerapan nyamuk ber-wolbachia terhadap manusia, hewan, dan lingkungan, mengingat teknologi ini tergolong baru,” ungkap Prof Damayanti dikutip dari keterangan pers, pada Jumat (24/11).
Dalam proses analisisnya, tim riset telah mendiskusikan potensi dampak yang mungkin timbul di masa depan, terutama terfokus pada risiko lingkungan, sosial budaya, manajemen nyamuk, dan kesehatan masyarakat. Mereka berhasil mengidentifikasi sebanyak 56 potensi bahaya yang mungkin terjadi.
“Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan teknologi nyamuk ber-wolbachia untuk menekan penyebaran virus demam berdarah aman, bahkan dalam jangka waktu 30 tahun ke depan, risikonya dapat diabaikan,” jelas Prof Damayanti.
Dalam matriks risiko yang mereka buat, tim riset menyimpulkan bahwa risiko penggunaan wolbachia dapat diabaikan dalam waktu 30 tahun ke depan dengan istilah “negligible risk.” Meskipun begitu, mereka menekankan pentingnya melakukan pemantauan secara teratur untuk melihat perkembangannya.
Selain itu, peneliti dari Universitas Gadjah Mada, Prof Adi Utarini, juga menyatakan keyakinannya bahwa Wolbachia adalah bakteri alami bukan hasil rekayasa genetika. Dengan keyakinan ini, penyebaran nyamuk aedes aegypti yang memiliki bakteri wolbachia pun diperluas.
“Pelepasan nyamuk ber-wolbachia telah terbukti efektif dalam menurunkan angka kejadian dengue hingga 77 persen dan angka perawatan di rumah sakit sebesar 86 persen,” papar Prof Adi Utarini.
Hasil kajian ini bahkan mendapatkan rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2021. Rekomendasi dari WHO ini menjadikan teknologi wolbachia semakin melengkapi Strategi Nasional Penanggulangan Dengue tahun 2021-2025. Dengan demikian, penggunaan teknologi wolbachia semakin meneguhkan peran pentingnya dalam mengatasi demam berdarah dengan pendekatan yang aman dan efektif.