Angkutan Motor Gratis
Kemenhub kembali menggelar program angkutan Motor Gratis (Motis) untuk mendukung Angkutan Lebaran 2023 sekaligus menekan jumlah pemudik menggunakan sepeda motor.

Published
2 years agoon
By
Deni Irawan
Mungkin Kamu Suka
News
Diego Garcia di Ujung Badai
Iran disebut-sebut mempertimbangkan serangan ke Diego Garcia untuk mencegah AS menggunakan pangkalan itu. Dengan ketegangan meningkat, dunia menanti apakah ini akan menjadi perang atau sekadar strategi psikologis.
Published
3 hours agoon
01/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Diego Garcia, pulau kecil di Samudera Hindia yang jarang disebut dalam perbincangan sehari-hari, kini menjadi fokus perhatian dunia. Sejak Amerika Serikat menempatkan pesawat pengebom di sana, spekulasi meningkat mengenai kemungkinan serangan balasan Iran. Laporan dari British Telegraph yang dikutip Ynet mengindikasikan bahwa para petinggi militer Iran sudah bersiap. Jika ancaman Presiden Donald Trump terhadap Iran semakin nyata, maka langkah pencegahan bisa saja diambil oleh militer Teheran lebih dulu.
Dalam dunia militer, serangan pertama sering kali menentukan arah peperangan. Pejabat Iran yang dikutip dalam laporan itu menegaskan bahwa mereka tidak akan menunggu untuk diserang. “Respons atas ancaman Trump harus melalui aksi, bukan kata-kata,” ujar seorang sumber dari lingkaran dalam Iran. Sebuah pernyataan yang terdengar seperti pukulan genderang perang.
Pulau Diego Garcia, yang secara geografis berada di bawah administrasi Inggris namun menjadi pangkalan militer utama AS, kini berada dalam ancaman langsung. Pesawat pengebom B-2 Spirit, yang dikenal sebagai senjata pemukul jarak jauh dengan teknologi siluman, telah ditempatkan di sana. Dengan kehadiran pesawat-pesawat ini, Iran tampaknya melihat Diego Garcia sebagai ancaman yang harus dinetralisir lebih dahulu sebelum konflik berkembang lebih jauh.
Namun, pertanyaannya, apakah Iran benar-benar akan menyerang lebih dulu? Ataukah ini hanyalah bagian dari strategi tekanan psikologis terhadap Amerika Serikat? Dalam politik internasional, permainan catur selalu dimainkan dengan strategi dan taktik yang penuh perhitungan. Iran tentu sadar bahwa serangan langsung ke Diego Garcia bukan hanya akan memicu reaksi dari AS, tetapi juga bisa melibatkan negara-negara sekutu di Eropa dan Timur Tengah.
Di sisi lain, Iran memiliki kemampuan misil yang sudah terbukti. Dengan jangkauan yang mencakup pangkalan militer AS di Bahrain dan Diego Garcia, ancaman ini bukan isapan jempol belaka. Komandan-komandan militer Iran telah diperintahkan untuk memastikan kesiapan penuh—dari sistem pertahanan hingga fasilitas nuklir. Semua skenario tampaknya sedang dipertimbangkan, dan dunia kini menunggu langkah selanjutnya.
Ketegangan ini juga memiliki dimensi politik yang lebih luas. Inggris, sebagai pemilik sah Diego Garcia, berada dalam posisi dilematis. Perdana Menteri Keir Starmer telah menyatakan niat untuk mengembalikan pulau tersebut ke Mauritius, tetapi dengan meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS, keputusan ini menjadi semakin kompleks. Pulau kecil di tengah Samudera Hindia ini kini bukan sekadar sepetak tanah strategis, melainkan titik krusial dalam geopolitik dunia.
Jika Iran benar-benar melancarkan serangan ke Diego Garcia, maka dampaknya bisa mengguncang dunia. AS hampir pasti akan membalas, dan perang skala penuh di kawasan bisa menjadi kenyataan. Namun, jika ini hanya bagian dari strategi perang psikologis, maka kita sedang menyaksikan salah satu pertarungan diplomasi dan militer paling menarik dalam sejarah modern.
Yang jelas, dunia kini berada dalam fase genting. Apakah ini hanya permainan strategi, ataukah kita sudah di ambang konflik bersenjata yang lebih besar? Jawabannya mungkin akan segera terungkap, saat ketegangan ini mencapai puncaknya.
Pangan
Udang Vaname Nusa Dewa: Kunci Lompatan Produksi Nasional
Published
3 hours agoon
01/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Gemuruh industri perikanan Indonesia semakin menggema dengan gebrakan program induk udang vaname unggul Nusa Dewa (NSD) yang digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Sejak diluncurkan dua tahun lalu oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, program ini terus menunjukkan komitmennya dalam menyediakan benih udang vaname berkualitas guna mendukung peningkatan produksi udang nasional.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu, menegaskan bahwa Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya (DJPB) melalui Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem telah berperan besar dalam menopang produksi udang nasional.
Dengan berbagai keunggulan, Induk Udang Vaname Nusa Dewa menjadi pilihan utama bagi pembudidaya. Produk lokal ini tidak hanya tumbuh lebih cepat tetapi juga lebih toleran terhadap penyakit dan kondisi perairan Indonesia, membuatnya mampu bersaing dengan produk impor dari negara lain.
Konsistensi ini tercermin dalam peningkatan jumlah distribusi. Pada 2024, BPIU2K Karangasem berhasil mendistribusikan 16.800 ekor induk udang vaname Nusa Dewa. Sementara itu, awal 2025 telah mencatat distribusi calon induk sebanyak 4.710 ekor, yang digunakan untuk membantu kelompok pembudidaya sekaligus meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Keberhasilan ini memperkuat optimisme Dirjen Tebe bahwa Indonesia berpotensi menjadi salah satu produsen utama udang vaname dunia.
Tak hanya soal distribusi, progres pemuliaan induk udang vaname Nusa Dewa juga mengalami perkembangan pesat. Dengan lima varian unggulan, yaitu Fast Growth (pertumbuhan cepat), Balance (keseimbangan antara pertumbuhan dan ketahanan), Resisten terhadap White Spot Syndrome Virus (WSSV), Toleran terhadap Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND), serta Plant Based Protein (adaptasi terhadap pakan berbasis nabati), induk udang ini menjadi inovasi strategis dalam industri perudangan nasional.
Minat pembudidaya terhadap Induk Udang Vaname Nusa Dewa semakin meningkat. Sejak 2022 hingga 2024, sebanyak 42.548 ekor telah didistribusikan ke sembilan provinsi, termasuk Aceh, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo. Selain itu, pengembangan juga dilakukan di empat Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPB, seperti BPBAP Ujung Batee, BPBAP Takalar, BBPBAP Jepara, dan BPBAP Situbondo.
Tak hanya di sektor pemerintah, swasta juga aktif mengembangkan induk udang vaname Nusa Dewa. Sebanyak 42 pelaku usaha telah ikut serta dalam pengembangannya, menciptakan rantai produksi yang semakin luas. Inovasi ini didukung oleh pendekatan berbasis molecular breeding yang dikembangkan di Laboratorium BPIU2K Karangasem. Dengan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) No. EC00202273964 untuk marka molekuler resisten WSSV dan penetapan resmi melalui Kepmen KP No. 181 Tahun 2023, Nusa Dewa semakin kokoh sebagai produk unggulan nasional.
Keunggulan ini dirasakan langsung oleh pelaku usaha hatchery, seperti Uus dari Kalianda, Lampung Selatan. Dengan permintaan yang terus membanjiri, nauplii dan benih udang Nusa Dewa menjadi andalan hatchery di berbagai daerah, termasuk Aceh, Makassar, Bali, Anyer, Pangandaran, dan Riau. Keunggulan daya tahan serta pertumbuhan cepat menjadikannya pilihan utama, bahkan di tengah tantangan cuaca ekstrem.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menekankan bahwa udang merupakan salah satu produk unggulan ekspor Indonesia. Melalui berbagai program kerja, termasuk pengembangan induk udang vaname di Karangasem, Bali, produktivitas sektor ini terus ditingkatkan untuk memperkuat daya saing global. Dengan dukungan teknologi, inovasi, serta komitmen dari berbagai pihak, Induk Udang Vaname Nusa Dewa menjadi bukti nyata bahwa Indonesia siap melompat lebih tinggi dalam industri perikanan dunia.
News
Prof Mu’ti Wujudkan Mimpi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Program Rumah untuk Guru Indonesia resmi berjalan dengan penyerahan kunci rumah subsidi bagi guru. Kolaborasi pemerintah, perbankan, dan lembaga statistik memastikan kesejahteraan guru demi pendidikan berkualitas.
Published
3 hours agoon
01/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Langkah konkret pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru kini benar-benar terwujud. Program Rumah untuk Guru Indonesia, hasil kolaborasi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), PT Bank Tabungan Negara (BTN), Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), serta Badan Pusat Statistik (BPS), telah resmi berjalan dengan penyerahan kunci bagi para penerima manfaat. Sebuah wujud apresiasi nyata bagi para pahlawan tanpa tanda jasa.
Seremoni penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sekaligus penyerahan kunci dilakukan serentak di berbagai daerah, seperti Aceh, Medan, Bogor, Bangkalan, Pontianak, dan Makassar. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan betapa langkah ini merupakan gebrakan luar biasa dari pemerintah. Ia bahkan mengaku terkejut dengan percepatan realisasi program ini. “Awalnya kita hanya MOU saja, tapi tiba-tiba beberapa hari yang lalu Menteri PKP menyampaikan ke saya kita langsung serah terima kunci. Ini saya kira sebuah langkah maju yang luar biasa,” ujarnya dengan penuh apresiasi.
Dalam visi pembangunan sumber daya manusia yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto, guru menjadi fondasi utama. Pendidikan yang berkualitas tidak bisa lepas dari kesejahteraan tenaga pendidik. Melalui program ini, para guru diberikan akses kepada rumah bersubsidi yang terjangkau dan layak huni, sehingga mereka dapat lebih fokus dalam tugas utama mereka: mendidik generasi penerus bangsa.
Menteri PKP, Maruarar Sirait, menjelaskan bahwa ada 20 ribu unit rumah yang disiapkan bagi para guru, dengan penyerahan simbolis dilakukan pada 250 unit pertama. Program ini tidak hanya berfungsi sebagai solusi hunian, tetapi juga bertujuan untuk mendekatkan guru dengan lokasi mengajarnya. Dengan begitu, mereka tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga dalam perjalanan jauh ke sekolah. “Tantangan kami tidak mudah, tetapi kami punya Presiden yang optimis, yakin, dan percaya diri untuk membangun Indonesia berdiri di atas kakinya sendiri. Sebagaimana arahan Presiden, saya akan mengutamakan kebijakan juga kepada wong cilik,” tegas Maruarar.
Selain itu, peran sektor perbankan dalam merealisasikan program ini juga sangat penting. Direktur Utama BTN, Nixon L. P. Napitupulu, menyoroti bahwa masih banyak guru di Indonesia yang belum memiliki rumah layak huni. Oleh karena itu, ia berharap program ini bisa terus berlanjut. “Ini adalah salah satu program pemerintah yang paling disukai masyarakat Indonesia, sekaligus bagian dari proses mengentaskan kemiskinan,” ujarnya. Dengan dukungan keuangan yang tepat, impian para guru untuk memiliki rumah sendiri bisa lebih mudah diwujudkan.
Badan Pusat Statistik (BPS) turut mengambil peran kunci dalam program ini dengan menyediakan data yang akurat untuk mendukung kebijakan penyediaan rumah bagi guru. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan kebanggaannya karena data yang dihasilkan lembaganya dapat memberikan dampak nyata bagi kebijakan pemerintah. “Kami percaya bahwa data yang baik akan menjadi fondasi utama dalam membangun kebijakan yang lebih efektif dan tepat sasaran, termasuk dalam mendukung penyediaan hunian layak bagi para guru,” ungkapnya.
Kolaborasi berbagai pihak dalam program ini menunjukkan komitmen bersama untuk memberikan apresiasi yang lebih besar bagi tenaga pendidik. Guru bukan sekadar profesi, tetapi panggilan jiwa yang membutuhkan perhatian lebih, termasuk dalam aspek kesejahteraan. Dengan adanya program Rumah untuk Guru Indonesia, para pendidik kini dapat lebih tenang menjalankan tugasnya, tanpa harus mengkhawatirkan tempat tinggal mereka.
Semangat membangun negeri tidak bisa hanya dibebankan pada satu sektor saja. Sinergi antara kementerian, lembaga keuangan, dan penyedia data menjadi pilar utama dalam keberhasilan program ini. Pemerintah telah membuka jalan, dan diharapkan langkah ini bisa terus berlanjut untuk lebih banyak guru di seluruh Indonesia. Karena ketika guru sejahtera, pendidikan pun akan semakin maju, dan masa depan generasi penerus bangsa semakin cerah.
News
Mudik Tahun Ini Pecah Telor
Sebanyak 1,9 juta kendaraan keluar dari Jakarta selama arus mudik Lebaran 2025, meningkat 25,5 persen dibanding hari biasa. Rekayasa lalu lintas dan kesadaran pemudik berperan dalam kelancaran perjalanan.
Published
3 hours agoon
01/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Jakarta kembali menjadi saksi pergerakan besar-besaran jutaan kendaraan menuju kampung halaman. Sejak Jumat, 21 Maret hingga Selasa, 1 April 2025 pagi, sebanyak 1,9 juta kendaraan telah keluar dari wilayah ibu kota. Angka ini mencerminkan betapa besarnya animo masyarakat untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga di kampung halaman, meskipun tantangan lalu lintas masih menjadi perhatian utama.
Irjen Pol Agus Suryonugroho, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari Jasa Marga, realisasi volume lalu lintas kumulatif keluar Jakarta dalam periode H-10 hingga H+1 Lebaran 2025 mencapai 1.963.152 kendaraan. Jumlah ini meningkat 25,5 persen dibanding hari normal dan 0,5 persen lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sebagian besar kendaraan menuju ke arah Tol Transjawa melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama dengan total 726.565 kendaraan, mengalami lonjakan signifikan sebesar 139,1 persen dibanding hari biasa. Sementara itu, arus kendaraan yang menuju arah Merak melalui GT Cikupa tercatat sebanyak 491.987 kendaraan. Meski jumlah ini tetap tinggi, terdapat penurunan sebesar 38 persen dibanding arus mudik Lebaran 2024.
Peningkatan volume kendaraan ini menunjukkan bahwa sistem rekayasa lalu lintas yang diterapkan tahun ini benar-benar diuji. Dengan tingginya lonjakan kendaraan, pemerintah bersama kepolisian melakukan berbagai strategi untuk menjaga kelancaran arus mudik, termasuk penerapan sistem one way, contraflow, dan ganjil-genap di titik-titik strategis.
“Kami terus berupaya agar arus mudik ini tetap berjalan lancar dan aman. Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Jasa Marga dan Jasa Raharja, menjadi kunci utama dalam mengatasi lonjakan kendaraan yang begitu besar,” ujar Kakorlantas.
Sistem one way yang diterapkan lebih awal dibanding tahun sebelumnya terbukti efektif dalam mengurai kemacetan di jalur utama. Pemudik pun merasakan manfaatnya, dengan perjalanan yang lebih lancar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tak hanya itu, pemantauan lalu lintas melalui CCTV dan sistem kontrol di berbagai titik memungkinkan petugas untuk merespons dengan cepat apabila terjadi kepadatan.
Di sisi lain, meskipun volume kendaraan meningkat drastis, angka kecelakaan selama periode mudik tahun ini mengalami penurunan yang cukup signifikan. Data dari kepolisian menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan turun sebesar 34 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran pemudik terhadap keselamatan berkendara semakin meningkat, didukung dengan berbagai kampanye keselamatan yang terus dilakukan oleh kepolisian dan instansi terkait.
Namun, perjalanan mudik bukan hanya tentang angka-angka statistik. Di balik kepadatan kendaraan dan strategi rekayasa lalu lintas, ada sejuta cerita dari para pemudik yang ingin segera sampai di kampung halaman. Ada yang berangkat sejak dini hari agar terhindar dari macet, ada pula yang memilih perjalanan malam dengan harapan jalan lebih lengang. Semua memiliki tujuan yang sama: merayakan hari kemenangan bersama keluarga tercinta.
Tak bisa dipungkiri, tantangan di perjalanan tetap ada. Cuaca yang tak menentu, kondisi jalan yang beragam, serta faktor kelelahan menjadi hal yang harus diantisipasi oleh setiap pengendara. Oleh karena itu, Kakorlantas mengimbau agar pemudik tetap mengutamakan keselamatan dengan beristirahat di rest area jika merasa lelah, mematuhi rambu lalu lintas, dan menjaga kecepatan berkendara.
Dengan segala persiapan dan langkah antisipasi yang telah dilakukan, arus mudik tahun ini bisa dikatakan berjalan lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Semua pihak telah berkontribusi, mulai dari petugas kepolisian di lapangan, operator jalan tol, hingga para pemudik yang semakin sadar akan pentingnya keselamatan berkendara.
Mudik selalu menjadi ritual tahunan yang penuh warna, cerita, dan tantangan. Dan tahun ini, dengan rekor 1,9 juta kendaraan meninggalkan Jakarta, kita kembali membuktikan bahwa semangat untuk pulang ke kampung halaman tak pernah surut.
News
Menhub Apresiasi Jurus Jitu Polri, Soal Apa?
Terobosan one way lokal sebelum nasional berhasil membuat mudik Lebaran 2025 lebih lancar dan aman. Menhub mengapresiasi langkah Korlantas Polri yang berhasil menurunkan angka kecelakaan hingga 34 persen.
Published
4 hours agoon
01/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Mudik Lebaran 2025 menghadirkan dinamika baru dengan penerapan sistem one way lokal sebelum one way nasional. Inovasi ini mendapat apresiasi tinggi dari Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi yang menilai langkah ini sebagai solusi cerdas dalam mengelola arus mudik agar lebih terkendali dan nyaman bagi pemudik.
Di tengah arus lalu lintas yang padat, strategi yang diterapkan oleh Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri ini menjadi angin segar bagi jutaan pemudik yang ingin merayakan Idulfitri di kampung halaman tanpa dihantui kemacetan. Menhub Dudy Purwagandhi menegaskan pentingnya peran kepolisian dalam menciptakan perjalanan yang lebih baik.
“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada kepolisian, Bapak Kapolri, Pak Kakorlantas beserta jajarannya yang telah menyelenggarakan angkutan Lebaran 2025 secara baik,” ujar Menhub saat mengunjungi Command Center KM 29 Korlantas Polri di Cikampek, Sabtu (30/3/2025).
Dengan implementasi sistem one way bertahap, kepolisian mampu mengantisipasi lonjakan kendaraan di jalur mudik, sekaligus memberikan kesempatan kepada pemudik untuk merasakan kelancaran perjalanan yang lebih baik. Tak hanya itu, penerapan ini juga menunjukkan bahwa aparat di lapangan bersikap dinamis dan responsif terhadap kondisi lalu lintas yang berkembang.
Sementara itu, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri menyatakan bahwa pencabutan sistem one way nasional akan dilakukan pada pukul 09.00 WIB di KM 70 Tol Cikampek Utama. Sebelum pencabutan dilakukan, pihaknya akan memastikan pembersihan jalur agar arus kendaraan tetap berjalan lancar.
“Besok kami jam 9 dengan Pak Menteri dari Jasa Marga dan Jasa Raharja akan menutup one way mudik nasional di KM 70,” ujar Kakorlantas.
Keputusan ini bukan tanpa pertimbangan matang. Evaluasi dari berbagai pihak, termasuk Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Jawa Barat dan Jawa Tengah, menunjukkan bahwa kondisi lalu lintas sudah mulai terkendali, sehingga memungkinkan pemberian akses bagi kendaraan yang mengarah ke Trans Jawa sebelum sistem one way resmi dihentikan.
“Trafik hari ini masih cukup padat, tetapi sudah lancar. Oleh karena itu, ada rekomendasi untuk tetap memberi kesempatan bagi pemudik yang ingin melanjutkan perjalanan ke Trans Jawa,” tambahnya.
Langkah ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah dan kepolisian dalam memastikan mudik tahun ini berjalan lancar. Lebih dari sekadar mengurai kemacetan, sistem ini juga berdampak pada peningkatan keselamatan berkendara. Kakorlantas melaporkan bahwa jumlah kecelakaan selama arus mudik tahun ini mengalami penurunan sebesar 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan bahwa selain efektif dalam mengelola arus lalu lintas, kebijakan ini juga berhasil mengurangi risiko kecelakaan.
Namun, kelancaran perjalanan tidak hanya bergantung pada kebijakan yang diterapkan. Kesadaran dan kewaspadaan pemudik juga menjadi faktor kunci. Kakorlantas mengimbau seluruh pengguna jalan, khususnya pemudik, untuk selalu berhati-hati, terutama saat berkendara di malam hari.
“Kami mengimbau kepada pengguna jalan, khususnya pemudik, untuk berhati-hati karena perjalanan malam lebih rawan. Sampai saat ini situasi keamanan dan ketertiban masyarakat juga cukup terkendali,” ujarnya.
Dengan keberhasilan penerapan sistem one way dan kerja sama dari berbagai pihak, mudik tahun ini menjadi bukti bahwa perencanaan yang matang dan koordinasi yang baik dapat menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih lancar, aman, dan nyaman. Terobosan ini bisa menjadi model untuk tahun-tahun mendatang, memastikan bahwa tradisi mudik tetap berlangsung dengan penuh kenyamanan dan kebahagiaan.
News
Mudik Lebaran 2025: KAI Pecahkan Rekor Penumpang!
KAI mencatat rekor 2 juta pemudik selama Lebaran 2025, meningkat 8% dari tahun sebelumnya. Kebijakan WFA membantu distribusi perjalanan lebih merata, menjadikan perjalanan lebih nyaman dan efisien.
Published
7 hours agoon
01/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Laju roda besi tak henti berputar, membawa jutaan harapan ke kampung halaman. Tahun ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat sejarah baru dalam arus mudik Lebaran. Sebanyak 2.015.447 pemudik memilih kereta api sebagai moda transportasi utama mereka selama periode angkutan mudik Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah. Angka ini melonjak 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1.873.254 penumpang. Lonjakan ini tak lepas dari berbagai kebijakan strategis yang diterapkan untuk memastikan kelancaran perjalanan.
Pemerintah memainkan peran kunci dengan kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang mulai berlaku sejak 24 Maret 2025. Strategi ini terbukti efektif dalam mendistribusikan arus mudik lebih merata, mengurangi kepadatan yang biasanya terkonsentrasi pada tanggal-tanggal tertentu. KAI mencatat, pergerakan penumpang mulai meningkat sejak 21 Maret 2025 dengan 170.556 orang, dan terus melonjak hingga puncaknya pada 23 Maret 2025 dengan 183.123 penumpang. Tren ini mengindikasikan bahwa pemudik kini memiliki fleksibilitas lebih dalam menentukan waktu perjalanan mereka.
Peningkatan jumlah penumpang tidak serta-merta menyebabkan kepadatan ekstrem di stasiun-stasiun utama. Dengan distribusi perjalanan yang lebih merata, suasana di stasiun tetap kondusif dan perjalanan berlangsung dengan nyaman. Puncak arus mudik tetap terjadi pada H-3 hingga H-1 Lebaran, dengan angka tertinggi pada 28 Maret 2025 (H-3) yang mencapai 215.564 penumpang. Meskipun begitu, tidak ada lonjakan drastis seperti tahun-tahun sebelumnya, berkat kebijakan WFA yang memberikan keleluasaan waktu bagi pemudik.
Tak hanya sekadar mencatat rekor jumlah penumpang, KAI juga berhasil menjaga tingkat keterisian kursi yang optimal. Hingga 31 Maret 2025 pukul 14.00 WIB, sebanyak 3.538.738 tiket telah terjual atau 77 persen dari total kapasitas yang disediakan. Dari jumlah tersebut, tiket KA Jarak Jauh mencapai angka 3.130.477 dengan okupansi 91 persen, sementara KA Lokal terjual sebanyak 408.261 tiket dengan tingkat keterisian 36 persen.
Keberhasilan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan KAI yang semakin meningkat. Fasilitas yang lebih baik, jadwal perjalanan yang diperluas, serta peningkatan pelayanan di stasiun dan dalam perjalanan menjadi faktor utama yang mendukung kenyamanan para penumpang. Teknologi digital juga memainkan peran besar, dengan sistem pemesanan tiket online yang semakin mudah diakses dan memberikan kemudahan dalam merencanakan perjalanan.
Momentum positif ini menjadi pemacu bagi KAI untuk terus berinovasi menghadapi musim mudik mendatang. Langkah strategis seperti optimalisasi jadwal perjalanan, penambahan rangkaian kereta, hingga peningkatan fasilitas di stasiun dan gerbong akan terus dilakukan demi memberikan pengalaman perjalanan terbaik bagi pelanggan.
Mudik Lebaran bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan emosional yang penuh makna. Dengan berbagai inovasi dan kebijakan yang diterapkan, KAI memastikan bahwa setiap pemudik dapat menikmati perjalanan yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Lebaran 2025 menjadi bukti bahwa mudik dengan kereta api semakin menjadi pilihan utama masyarakat, membawa jutaan cerita pulang ke kampung halaman dengan penuh kebahagiaan.
Ringkasan: KAI mencatat rekor 2 juta pemudik selama Lebaran 2025, meningkat 8% dari tahun sebelumnya. Kebijakan WFA membantu distribusi perjalanan lebih merata, menjadikan perjalanan lebih nyaman dan efisien.
Ruang Sujud
Silaturahmi di Era Digital: Memanfaatkan Teknologi untuk Menjaga Hubungan

Published
7 hours agoon
01/04/2025By
Yusuf Hasyim
Monitorday.com – Silaturahmi adalah bagian penting dalam kehidupan sosial manusia. Dalam Islam, menjaga silaturahmi merupakan ajaran yang sangat ditekankan karena dapat mempererat hubungan, membawa keberkahan, serta membuka pintu rezeki. Namun, di era digital seperti sekarang, cara menjaga silaturahmi telah mengalami perubahan besar. Jika dulu silaturahmi lebih banyak dilakukan secara langsung melalui pertemuan fisik, kini teknologi memungkinkan kita untuk tetap terhubung tanpa harus bertatap muka.
Dengan adanya internet, media sosial, dan berbagai aplikasi komunikasi, menjaga hubungan dengan keluarga, sahabat, maupun kolega menjadi lebih mudah. Namun, di sisi lain, era digital juga menghadirkan tantangan tersendiri dalam menjaga kehangatan silaturahmi. Artikel ini akan membahas bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mempererat hubungan sosial serta bagaimana kita dapat mengatasi tantangan yang muncul akibat perubahan cara berkomunikasi.
Peran Teknologi dalam Mempermudah Silaturahmi
Seiring berkembangnya teknologi, manusia semakin dimudahkan dalam berkomunikasi. Beberapa manfaat utama teknologi dalam menjaga silaturahmi antara lain:
1. Kemudahan Berkomunikasi dengan Jarak Jauh
Dulu, jika seseorang ingin menyapa keluarga atau sahabat yang tinggal di kota lain, mereka harus mengirim surat atau menunggu momen khusus untuk bertemu. Kini, dengan adanya aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, Telegram, dan Line, komunikasi dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.
2. Video Call untuk Interaksi Lebih Personal
Jika sekadar mengirim pesan terasa kurang, video call menjadi solusi yang lebih mendekatkan. Aplikasi seperti Zoom, Google Meet, dan FaceTime memungkinkan orang untuk melihat ekspresi lawan bicara mereka secara langsung. Hal ini sangat membantu, terutama bagi mereka yang tinggal berjauhan dengan keluarga atau teman dekat.
3. Media Sosial sebagai Sarana Berbagi Kehidupan
Platform seperti Facebook, Instagram, dan Twitter memungkinkan seseorang untuk berbagi momen penting dalam hidup mereka, baik dalam bentuk foto, video, maupun status tulisan. Dengan cara ini, teman dan keluarga tetap bisa mengikuti perkembangan kehidupan satu sama lain meskipun jarang bertemu secara langsung.
4. Grup Chat untuk Menjaga Kebersamaan
Fitur grup dalam aplikasi seperti WhatsApp dan Telegram memungkinkan keluarga atau komunitas untuk tetap terhubung dalam satu ruang percakapan. Grup keluarga, alumni sekolah, atau komunitas tertentu sering kali menjadi sarana penting untuk menjaga silaturahmi.
Tantangan Silaturahmi di Era Digital
Meskipun teknologi memberikan banyak kemudahan, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan dalam menjaga silaturahmi di era digital:
1. Kurangnya Interaksi Fisik
Meskipun komunikasi digital sangat praktis, tidak ada yang bisa menggantikan kehangatan pertemuan langsung. Bertemu secara fisik memiliki nilai emosional yang lebih tinggi dibandingkan hanya berkomunikasi melalui layar.
2. Kesalahpahaman dalam Komunikasi
Terkadang, pesan teks dapat disalahartikan karena kurangnya ekspresi wajah dan nada suara. Hal ini bisa menyebabkan kesalahpahaman yang dapat merusak hubungan jika tidak segera diklarifikasi.
3. Ketergantungan Berlebihan pada Media Sosial
Beberapa orang merasa cukup dengan melihat unggahan teman atau keluarga di media sosial tanpa benar-benar berkomunikasi langsung. Padahal, silaturahmi yang sesungguhnya bukan hanya tentang melihat kabar seseorang, tetapi juga tentang berinteraksi secara aktif.
4. Gangguan dari Teknologi itu Sendiri
Ironisnya, meskipun teknologi mempermudah komunikasi, terkadang justru menghalangi silaturahmi yang sebenarnya. Misalnya, dalam sebuah pertemuan keluarga, banyak orang yang lebih sibuk dengan ponsel mereka daripada berbicara langsung dengan anggota keluarga yang hadir.
Cara Memanfaatkan Teknologi untuk Silaturahmi yang Lebih Berkualitas
Agar silaturahmi tetap hangat dan bermakna di era digital, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Gunakan Teknologi dengan Bijak
Manfaatkan teknologi untuk memperkuat hubungan, bukan menggantikannya sepenuhnya. Misalnya, gunakan video call sebagai pengganti pertemuan fisik hanya jika pertemuan langsung tidak memungkinkan.
2. Tetap Luangkan Waktu untuk Bertemu Langsung
Sesekali, usahakan untuk bertemu langsung dengan keluarga dan teman. Silaturahmi yang dilakukan secara tatap muka memiliki dampak yang lebih besar dalam membangun kedekatan emosional.
3. Gunakan Media Sosial untuk Berbagi Hal Positif
Media sosial bisa menjadi alat yang baik untuk menjaga silaturahmi jika digunakan dengan cara yang tepat. Bagikan cerita, motivasi, atau kabar baik yang dapat mempererat hubungan, bukan hanya sekadar update status tanpa makna.
4. Hindari Komunikasi yang Bisa Menimbulkan Kesalahpahaman
Saat mengirim pesan teks, gunakan bahasa yang jelas dan hindari kata-kata yang bisa menimbulkan tafsir ganda. Jika memungkinkan, gunakan emoji atau voice note untuk menambahkan ekspresi dalam pesan.
5. Jadwalkan Waktu Khusus untuk Berkomunikasi dengan Keluarga
Salah satu cara efektif untuk menjaga silaturahmi adalah dengan menjadwalkan waktu tertentu untuk berkomunikasi dengan keluarga atau sahabat. Misalnya, menelepon orang tua setiap akhir pekan atau mengatur pertemuan rutin dengan teman lama.
Kesimpulan
Silaturahmi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia, dan teknologi telah memberikan banyak kemudahan dalam menjaga hubungan dengan orang-orang terdekat. Namun, penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara komunikasi digital dan interaksi langsung agar hubungan tetap hangat dan bermakna.
Memanfaatkan teknologi dengan bijak dapat membantu mempererat ukhuwah dan menjaga silaturahmi tetap hidup di tengah kesibukan modern. Dengan menghindari ketergantungan berlebihan pada komunikasi virtual dan tetap meluangkan waktu untuk bertemu secara langsung, kita dapat menjaga hubungan sosial yang lebih sehat dan berkualitas.
News
Trump vs Iran: Ancaman atau Bencana?
Ketegangan Iran-AS meningkat setelah ancaman Trump untuk mengebom Iran jika menolak negosiasi nuklir. Iran mengecam pernyataan tersebut dan memperingatkan konsekuensi serius jika AS bertindak agresif.
Published
8 hours agoon
01/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat kembali memanas setelah Presiden AS Donald Trump melontarkan ancaman paling keras terhadap Teheran. Ancaman ini bukan sekadar gertakan politik, melainkan pernyataan terbuka bahwa Washington siap melancarkan serangan militer jika Iran menolak bernegosiasi terkait program nuklirnya.
Trump, dalam wawancara dengan NBC News, secara blak-blakan menyatakan bahwa jika Iran tidak menerima kesepakatan baru, maka AS akan menjatuhkan bom yang belum pernah dialami negara itu sebelumnya. Sebuah pernyataan yang mengguncang dunia, bukan hanya karena isi ancamannya, tetapi juga karena implikasi geopolitiknya yang luas.
Reaksi dari Iran pun tidak bertele-tele. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, dalam sebuah posting di X, menyebut pernyataan Trump sebagai penghinaan mengejutkan terhadap perdamaian dunia dan pelanggaran nyata terhadap Piagam PBB. Ia menegaskan bahwa kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan dan AS harus siap menghadapi konsekuensi dari langkah agresif tersebut.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, tidak tinggal diam. Dalam pernyataannya, ia memperingatkan bahwa setiap bentuk agresi AS akan berbalas pukulan keras. Iran tampaknya tidak akan tinggal diam menghadapi ancaman ini, terlebih dengan sejarah panjang ketegangan antara kedua negara yang sudah berlangsung selama beberapa dekade.
Ancaman Trump bukan muncul begitu saja. Pada 4 Februari, ia telah menandatangani memorandum presiden yang menghidupkan kembali kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran, sebuah strategi yang pernah digunakan dalam masa jabatan pertamanya. Langkah ini diambil setelah AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 (JCPOA), yang sebelumnya berhasil menahan Iran dalam pengembangan senjata nuklirnya.
Upaya diplomatik masih terbuka, meskipun sangat rapuh. Iran telah menerima surat dari Trump yang dikirim melalui Uni Emirat Arab (UEA) yang berisi permintaan untuk membuka negosiasi. Namun, Iran menolak tekanan langsung dan hanya bersedia berdialog secara tidak langsung. Sikap ini mengindikasikan bahwa Iran tetap teguh dalam pendiriannya, sekaligus menunjukkan bahwa jalan menuju resolusi damai masih sangat terjal.
Dalam kondisi ini, dunia berada dalam situasi yang sangat sensitif. Eskalasi konflik bisa terjadi kapan saja jika salah satu pihak melangkah terlalu jauh. Sebuah serangan terhadap Iran tidak hanya akan mengguncang Timur Tengah, tetapi juga memiliki dampak global terhadap ekonomi, keamanan energi, dan keseimbangan kekuatan geopolitik.
Negara-negara lain pun mulai bereaksi terhadap ancaman Trump. Eropa, yang masih berupaya menyelamatkan perjanjian nuklir dengan Iran, meminta kedua belah pihak menahan diri. Rusia dan China, sebagai kekuatan utama dunia, juga mengecam kebijakan AS yang dinilai dapat memicu ketidakstabilan global.
Sementara itu, di dalam negeri AS, ancaman Trump juga menuai kritik. Beberapa anggota Kongres menyebut pernyataan tersebut sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan dapat menyeret AS ke dalam konflik yang lebih besar. Para analis militer juga mengingatkan bahwa menyerang Iran bukanlah pilihan yang mudah, mengingat kekuatan militer dan aliansi strategis yang dimiliki negara tersebut.
Meskipun ancaman ini bisa saja hanya merupakan strategi negosiasi gaya Trump yang dikenal agresif, Iran tampaknya tidak menganggapnya enteng. Dengan sejarah panjang ketegangan dan permusuhan, serta perbedaan ideologi yang tajam, hubungan kedua negara terus berada di ujung tanduk.
Dunia kini menanti, apakah ancaman ini akan menjadi kenyataan atau sekadar retorika politik? Apakah Iran akan bersedia membuka negosiasi atau memilih jalur perlawanan? Yang jelas, jika diplomasi gagal dan konflik benar-benar pecah, dunia harus bersiap menghadapi dampak yang jauh lebih besar dari sekadar perang kata-kata.
Ruang Sujud
Manfaat Silaturahmi dalam Islam: Mempererat Ukhuwah dan Membuka Rezeki

Published
11 hours agoon
01/04/2025By
Yusuf Hasyim
Monitorday.com – Silaturahmi adalah salah satu ajaran penting dalam Islam yang memiliki banyak manfaat, baik dari segi spiritual, sosial, maupun ekonomi. Dalam Al-Qur’an dan hadis, silaturahmi dianjurkan sebagai bagian dari kehidupan seorang Muslim. Bukan hanya mempererat hubungan dengan sesama, tetapi juga dipercaya membawa keberkahan dan memperpanjang umur. Artikel ini akan membahas bagaimana silaturahmi dapat mempererat ukhuwah serta menjadi salah satu sebab terbukanya pintu rezeki.
Pengertian Silaturahmi dalam Islam
Silaturahmi berasal dari bahasa Arab, yaitu silah yang berarti hubungan, dan rahim yang berarti kasih sayang atau rahmat. Dalam konteks Islam, silaturahmi adalah menjalin hubungan baik dengan keluarga, saudara, teman, dan masyarakat luas. Islam sangat menekankan pentingnya menjaga hubungan sosial dan tidak memutus tali persaudaraan.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa silaturahmi memiliki dampak besar dalam kehidupan seseorang, baik dari segi duniawi maupun ukhrawi.
Silaturahmi Mempererat Ukhuwah Islamiyah
Salah satu manfaat utama dari silaturahmi adalah mempererat ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan sesama Muslim. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa hidup sendiri. Mereka membutuhkan interaksi dan dukungan sosial dari keluarga, sahabat, dan masyarakat.
Dengan menjaga silaturahmi, seseorang dapat membangun rasa kasih sayang, saling memahami, dan menghindari permusuhan. Ketika ada perselisihan, silaturahmi dapat menjadi jembatan untuk menyelesaikan perbedaan dengan damai. Bahkan, dalam Islam dianjurkan untuk segera meminta maaf dan memperbaiki hubungan jika terjadi konflik.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10).
Ayat ini menegaskan bahwa menjaga ukhuwah adalah bagian dari ketakwaan, dan salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan silaturahmi.
Silaturahmi sebagai Pintu Rezeki
Selain mempererat ukhuwah, silaturahmi juga memiliki manfaat besar dalam membuka pintu rezeki. Dalam kehidupan nyata, hubungan sosial sering kali menjadi faktor utama dalam mendapatkan peluang baru, baik dalam pekerjaan, bisnis, atau kemudahan dalam urusan duniawi lainnya.
Dalam dunia bisnis, misalnya, menjalin hubungan baik dengan kolega, pelanggan, dan mitra kerja dapat membantu seseorang mendapatkan rekomendasi dan peluang kerja yang lebih luas. Dalam lingkungan sosial, silaturahmi bisa menjadi jalan bagi seseorang untuk mendapatkan informasi atau bantuan yang tidak diduga sebelumnya.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi ﷺ:
“Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin adalah (bernilai) satu sedekah, sedangkan kepada kerabat nilainya dua: sedekah dan silaturahmi.” (HR. Tirmidzi dan Nasa’i).
Hadis ini menunjukkan bahwa menyambung hubungan dengan keluarga tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga dapat membawa keberkahan dalam kehidupan seseorang.
Dampak Silaturahmi terhadap Kesehatan dan Kebahagiaan
Silaturahmi tidak hanya berdampak pada aspek spiritual dan ekonomi, tetapi juga berpengaruh terhadap kesehatan mental dan kebahagiaan seseorang. Studi ilmiah menunjukkan bahwa orang yang memiliki hubungan sosial yang baik cenderung lebih bahagia dan memiliki tingkat stres yang lebih rendah.
Ketika seseorang merasa memiliki dukungan sosial, ia akan lebih mampu menghadapi tantangan hidup. Silaturahmi juga dapat mengurangi risiko depresi dan kecemasan, karena seseorang merasa diperhatikan dan dicintai oleh orang-orang di sekitarnya.
Dalam Islam, silaturahmi juga menjadi cara untuk saling memberi motivasi dan nasihat dalam kebaikan. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi adalah seperti satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakitnya dengan tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa hubungan sosial yang kuat dapat menciptakan kehidupan yang lebih harmonis dan penuh dengan kasih sayang.
Silaturahmi dalam Era Digital
Di era digital seperti sekarang, menjaga silaturahmi menjadi lebih mudah dengan adanya teknologi komunikasi. Jika dahulu orang harus bertemu langsung atau berkirim surat, kini silaturahmi bisa dilakukan melalui telepon, pesan singkat, dan media sosial.
Namun, perlu diingat bahwa silaturahmi yang ideal tetap membutuhkan interaksi langsung, terutama dengan keluarga dekat. Mengunjungi orang tua, saudara, atau sahabat lama dapat memberikan kesan yang lebih mendalam dibandingkan sekadar mengirim pesan.
Kesimpulan
Silaturahmi memiliki manfaat yang sangat besar dalam kehidupan seorang Muslim. Selain mempererat ukhuwah Islamiyah, silaturahmi juga menjadi salah satu faktor yang dapat membuka pintu rezeki. Dalam Islam, silaturahmi bahkan dianggap sebagai ibadah yang dapat memperpanjang umur dan membawa keberkahan dalam hidup.
Dengan menjaga hubungan baik dengan keluarga, sahabat, dan masyarakat, seseorang tidak hanya mendapatkan manfaat duniawi, tetapi juga keberkahan ukhrawi. Oleh karena itu, mari kita terus mempererat tali silaturahmi agar kehidupan kita menjadi lebih harmonis, bahagia, dan penuh berkah.
News
Polri Kawal Mudik 2025: Lancar, Aman, dan Terkendali!
Kerja keras Polri dalam mengawal arus mudik 2025 diapresiasi karena berhasil mengurangi kemacetan dan waktu tempuh. Berbagai strategi lalu lintas dan kebijakan libur panjang berperan besar dalam kelancaran ini.
Published
14 hours agoon
01/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Mudik selalu menjadi momen sakral bagi jutaan perantau yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman. Namun, tak jarang perjalanan pulang kampung ini dihantui kemacetan panjang dan risiko kecelakaan. Tahun 2025 membawa cerita berbeda. Kerja keras Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri berhasil mengawal kelancaran arus mudik dengan strategi cerdas yang patut diapresiasi.
Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo turut mengungkapkan rasa bangganya terhadap upaya Polri yang memastikan arus mudik tahun ini lebih lancar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Mudik tahun ini lancar, terkendali. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, berarti ada kemajuan. Kita harus apresiasi Korlantas Polri yang sudah mengantisipasi pelaksanaan mudik sehingga sangat lancar dan terkendali,” ujarnya.
Kunci keberhasilan ini terletak pada penerapan rekayasa lalu lintas yang tepat. Program lawan arah (contraflow), satu arah (one way) baik lokal maupun nasional, serta penyediaan jalur alternatif menjadi solusi jitu dalam mengurai kepadatan. Hasilnya? Puncak arus mudik pada 28 Maret 2025 mencatat kelancaran signifikan, dengan waktu tempuh rata-rata berkurang 42 menit dibandingkan tahun sebelumnya. Ini membuktikan bahwa sinergi antara pemerintah, Polri, dan masyarakat mampu menciptakan mudik yang lebih nyaman dan aman.
Tidak hanya itu, kebijakan pemerintah dalam memberikan libur panjang sebelum Lebaran turut menjadi faktor pendukung kelancaran arus mudik. Libur yang lebih fleksibel memungkinkan pemudik untuk tidak terjebak dalam satu gelombang besar, sehingga distribusi kendaraan lebih merata. Ditambah dengan program mudik gratis yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak swasta, jumlah kendaraan pribadi di jalur utama pun berkurang, mengurangi potensi kemacetan.
Keberhasilan ini tentu menjadi harapan baru bagi masa depan mudik di Indonesia. Evaluasi yang baik akan menjadi modal utama dalam mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas pengelolaan arus mudik pada tahun-tahun berikutnya. Jika tren positif ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin perjalanan mudik di Indonesia akan semakin optimal dan menjadi contoh bagi negara lain dalam mengelola arus pergerakan masyarakat dalam skala besar.
Dengan prediksi arus balik pada 5-7 April 2025, masyarakat diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Keberhasilan mudik bukan hanya tanggung jawab Polri semata, melainkan hasil kerja sama semua pihak. Mari kita dukung upaya ini agar setiap perjalanan pulang kampung selalu menjadi pengalaman menyenangkan dan penuh kebahagiaan.
Monitor Saham BUMN

Diego Garcia di Ujung Badai

Udang Vaname Nusa Dewa: Kunci Lompatan Produksi Nasional

Prof Mu’ti Wujudkan Mimpi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Mudik Tahun Ini Pecah Telor

Menhub Apresiasi Jurus Jitu Polri, Soal Apa?

Mudik Lebaran 2025: KAI Pecahkan Rekor Penumpang!

Silaturahmi di Era Digital: Memanfaatkan Teknologi untuk Menjaga Hubungan

Trump vs Iran: Ancaman atau Bencana?

Manfaat Silaturahmi dalam Islam: Mempererat Ukhuwah dan Membuka Rezeki

Polri Kawal Mudik 2025: Lancar, Aman, dan Terkendali!

Thailand Investigasi Keruntuhan Gedung Pencakar Langit di Bangkok Akibat Gempa 7,7 M

Alasan Kylian Mbappe Gabung Real Madrid Bukan Karena Cristiano Ronaldo, Tapi…

PSSI Bidik Pemain Keturunan Tristan Gooijer Jelang Timnas Indonesia Lawan China dan Jepang

Pink Spiders vs Red Sparks: Megawati Cs Keok di Leg Pertama

Ngeri! Ini Ancaman Trump Jika Iran Gagal Capai Kesepakatan Nuklir

Film Pabrik Gula Gentayangan di Amerika Buat Gempar Satu Studio

Berkat Peran Dua Sosok Ini Ruben Onsu Putuskan Jadi Mualaf

Elon Musk Jual X ke xAI Seharga Rp546 Triliun, Gabungkan Medsos dengan Kecerdasan Buatan

Menteri Ara Bicara Soal Rumah Subsidi untuk Wartawan, Janji Bangun Seribu Unit
