Monitorday.com – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menggemparkan dunia diplomasi dengan dukungannya terhadap Presiden RI Prabowo Subianto, yang menyampaikan pidato berapi-api pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) di Kairo, Mesir, Kamis (19/12/2024). Dukungan itu Anwar sampaikan lewat akun Instagram resminya @anwaribrahim_my, Sabtu (21/12/2024), yang menambah lapisan intrik dalam hubungan diplomasi kawasan.
“Saya sampaikan dukungan penuh terhadap ucapan sahabat karib saya, Presiden Prabowo Subianto semasa Sidang Kemuncak D-8 baru-baru ini di Kaherah, Mesir,” tulis Anwar.
KTT ke-11 D-8 itu dihadiri sejumlah tokoh besar, termasuk Presiden Mesir Abdul Fattah El-Sisi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Dalam forum yang juga membahas konflik Timur Tengah, Prabowo mengecam perpecahan di antara negara-negara muslim yang menghalangi kemampuan mereka untuk memberikan bantuan nyata kepada Palestina.
“Realitas situasi ini adalah bahwa dunia muslim tidak dihormati, populasi muslim di dunia mencapai 2 miliar orang, yaitu 25% dari populasi dunia,” tegas Prabowo dalam sesi khusus terkait Palestina dan Lebanon.
Pidato Prabowo menyentuh masalah mendasar yang sering dihindari: ketidakmampuan dunia muslim untuk bersatu akibat politik adu domba atau divide et impera. Dia menggambarkan gambaran suram konflik internal yang merusak solidaritas umat.
“Setiap hari kita melihat Sudan, pemimpin muslim melawan pemimpin muslim. Kita melihat Libya, pemimpin muslim melawan pemimpin muslim. Kita melihat Yaman, pemimpin muslim melawan pemimpin muslim. Kapan ini berakhir? Kapan kita bisa membantu Palestina jika kita harus berselisih di antara kita sendiri?” ujar Prabowo penuh emosi.
Anwar Ibrahim memuji keberanian Prabowo menyuarakan kebenaran yang pahit. “Presiden Prabowo telah menyampaikan kebenaran yang pahit namun penting untuk dikedepankan dengan baik dan bijaksana. Terutama berkaitan dengan hak kenegaraan Palestina yang merdeka dan berdaulat,” tulis Anwar.
Dalam pernyataannya, Anwar juga menegaskan dukungan penuh Malaysia terhadap kepemimpinan Indonesia di D-8 tahun 2026. “Justru, Malaysia dengan tuntas dan tegas mendukung kepengerusan Bapak untuk D-8 pada tahun 2026. Saya menantikan kerjasama erat dengan Indonesia untuk memastikan ia menjadi organisasi yang lebih dinamik dan terangkum,” imbuh Anwar.
Prabowo mengingatkan bahwa meski banyak pertemuan internasional digelar, hasilnya sering kali hanya sekadar deklarasi dukungan tanpa tindakan nyata. “Indonesia telah berusaha melakukan yang terbaik dengan apa yang bisa kami lakukan. Tapi saya menyerukan persatuan. Saya menyerukan kerja sama. Saya menyerukan agar negara-negara muslim menyadari bahwa kita tidak dihormati, suara kita tidak didengarkan,” tuturnya dengan nada penuh keprihatinan.
Dukungan Anwar Ibrahim atas pidato Prabowo ini mempertegas aliansi strategis antara Malaysia dan Indonesia dalam upaya memperkuat solidaritas negara-negara muslim. Namun, pertanyaan besarnya adalah: apakah seruan ini akan menjadi titik balik, atau sekadar gema di ruang diplomasi? Jawabannya akan tergantung pada langkah konkret selanjutnya.