Monitorday.com – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi rata-rata minimal 6 persen adalah syarat penting bagi Indonesia untuk keluar dari middle income trap atau perangkap pendapatan menengah.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara Katadata Forum bertajuk “Indonesia Future Policy Dialogue” di Jakarta pada Rabu (10/9).
Menurut Sunarso, merujuk pada data dari Bank Dunia, Indonesia perlu mencapai pendapatan per kapita di atas US$4.465 untuk mencapai status negara berpendapatan tinggi.
Dalam kajian Bappenas, diperkirakan Indonesia baru akan keluar dari perangkap ini pada tahun 2041, asalkan pertumbuhan ekonomi minimal 6 persen tercapai.
Sunarso menjelaskan bahwa salah satu faktor utama untuk mencapai pertumbuhan tersebut adalah investasi pada human capital, yang mencakup pengalaman dan keterampilan pekerja. Untuk itu, terdapat tiga faktor pendukung yang perlu diperhatikan.
Pertama, fokus pada nutrisi dan pangan menjadi krusial. “Kita harus memiliki strategi yang spesifik dan visioner untuk masalah ketahanan pangan,” ujarnya.
Kedua, pemerintah perlu berperan aktif dalam menyejahterakan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja.
“Pemerataan kesempatan kerja sangat penting agar semua orang pada usia produktif dapat bekerja,” tambahnya.
Ketiga, pertumbuhan ekonomi yang inklusif diperlukan untuk memastikan pemerataan kesempatan kerja, di mana partisipasi masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi harus diperkuat.
“Investasi pada human capital sangat penting. Untuk meningkatkan human capital, kita harus memulai dengan memperbaiki nutrisi dan pangan, serta memastikan pertumbuhan yang inklusif,” pungkas Sunarso.
Dengan langkah-langkah tersebut, BRI optimis Indonesia dapat mencapai target pertumbuhan yang diperlukan untuk keluar dari perangkap pendapatan menengah.