Monitorday.com – Guru Besar Ekonomi Syariah UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. H.M Yasir Nasution, menegaskan bahwa ekonomi syariah tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial, tetapi juga membawa keberkahan.
Hal ini disampaikan Prof. Yasir dalam acara “Sosialisasi Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI” di Medan.
Keberkahan membuat yang sedikit terasa banyak, yang sempit terasa lapang, dan yang sulit menjadi mudah, ujar Prof. Yasir.
Keberkahan adalah nilai utama yang harus dicapai dalam setiap usaha ekonomi syariah, tegasnya.
Yasir membahas sejarah panjang ekonomi syariah di Indonesia yang dimulai pada masa Presiden Soeharto.
Inisiatif ini berujung pada berdirinya Bank Muamalat pada November 1991, lanjut Yasir.
Meski Bank Muamalat sudah berdiri, mayoritas masyarakat muslim masih berorientasi pada perbankan konvensional.
Ekonomi Islam mengajarkan umat untuk bijaksana dalam memilih dan memastikan transaksi halal serta bertujuan memperoleh keberkahan.
Prof. Yasir juga mengapresiasi tokoh-tokoh daerah yang mendukung ekonomi Islam di Sumatera Utara.
Ia memberi pesan kepada generasi penerus untuk terus mengembangkan ekonomi syariah dengan menekankan keberkahan.
Sosialisasi tersebut dipandu oleh Dr. Amar Adly dan didampingi oleh Dr. H. Ardiansyah dari DSN MUI Sumut.
Kanny Hidaya Y, Ketua Bidang Perbankan BPH DSN MUI, juga hadir sebagai narasumber dari DSN MUI Pusat Jakarta.
Kanny menekankan pentingnya sumber daya manusia yang kompeten dalam mengembangkan ekonomi syariah.
DSN-MUI Perwakilan Sumut dapat menjawab kebutuhan SDM yang handal, ujar Kanny.
Kanny memberikan apresiasi terhadap upaya pengembangan ekonomi syariah di Sumatera Utara.