Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, mengajak pemimpin dunia untuk menggunakan pengaruh dan kekuatannya guna mengakhiri konflik yang terus berkecamuk antara Israel dan kelompok Hamas di Jalur Gaza. Konflik ini telah berlangsung selama 100 hari dan menimbulkan dampak kemanusiaan yang serius.
Dalam pernyataannya di Sekretariat ASEAN di Jakarta pada Rabu (17/1/2024), Kao menyatakan bahwa beban utama saat ini terletak pada pemimpin dunia. “Mereka tidak hanya memiliki tanggung jawab politik, tetapi juga tanggung jawab moral yang besar,” ujarnya.
Kao meyakini bahwa para pemimpin dunia harus bersatu untuk membawa pihak yang terlibat dalam konflik kembali ke meja perundingan dan mencari solusi damai. “Peran politik dan moral pemimpin dunia sangat penting dalam menyelesaikan konflik ini,” tambahnya.
Selain itu, Kao menekankan pentingnya peran para pemimpin global, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara yang terlibat langsung, untuk bekerja sama dalam upaya meminimalkan jumlah korban sipil selama konflik tersebut.
“Perang harus segera dihentikan karena tidak hanya mengakibatkan kehilangan nyawa, tetapi juga memberikan dampak besar terhadap seluruh warga Palestina di Gaza,” tegas Kao.
Perang antara Israel dan kelompok Hamas di Jalur Gaza telah mencapai hari ke-100 pada Minggu (14/1/2024). Data Kementerian Kesehatan Gaza pada Selasa (16/1/2024) mencatat bahwa jumlah korban tewas mencapai 24.285 orang, sementara yang terluka sebanyak 61.154 orang. Situasi ini menunjukkan eskalasi serius yang menuntut respons global agar dapat mencapai perdamaian dan kesejahteraan bagi seluruh penduduk Gaza.