Monitorday.com – Asian Development Bank (ADB) mengapresiasi langkah Pemerintah Indonesia dalam memindahkan Ibu Kota Indonesia ke Kalimantan Timur sebagai upaya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di wilayah Indonesia Timur.
Hal ini disampaikan oleh Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga, pada Senin (27/5).
Menurut dia, kehadiran IKN membawa peluang unik untuk menerapkan praktik terbaik internasional dalam perencanaan, pembangunan, dan pembiayaan kota, serta memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi.
Namun, ia juga menekankan bahwa pembangunan Nusantara tidak akan terjadi secara instan, dan membutuhkan waktu serta upaya kolaboratif yang besar.
ADB telah menandatangani nota kesepahaman dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk mendukung pengembangan Nusantara sebagai kota hutan yang cerdas dan berkelanjutan.
Upaya tersebut mencakup penelitian, saran perencanaan kota, dan pembiayaan yang diperlukan untuk membangun kota tersebut.
Sebelumnya, Kepala OIKN, Bambang Susantono, menegaskan bahwa kesejahteraan masyarakat menjadi prioritas utama dalam pembangunan Nusantara di Kalimantan Timur.
Pembangunan kota yang layak huni dimulai dengan memposisikan manusia sebagai pusatnya, dengan tujuan memberikan kualitas hidup yang tinggi dan infrastruktur yang berkualitas tinggi.
Nusantara bertujuan untuk menetapkan standar baru dalam kualitas lingkungan, dengan karakteristik utama sebagai kota hutan lestari dan kota yang layak huni dan dicintai.
Salah satu aspek penting dari kota yang layak huni dan dicintai adalah hubungan yang erat antara masyarakat dengan budayanya.