Monitorday.com– Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa tidak akan ada penyesuaian target investasi pada tahun politik 2024, yang telah ditetapkan sebesar Rp1.650 triliun, hal tersebut disampaikan dalam paparan realisasi investasi 2023 di Jakarta, Rabu (24/1/2024)
Sebagai orang timur, Bahlil menekankan sifat pantang menyerah pada target. “Anak Papua, kalau kita orang timur itu pantang menyerah pada target, itu ciri-ciri orang timur,” ujar Bahlil dalam paparan realisasi investasi 2023 di Jakarta, Rabu.
Bahlil menjelaskan bahwa bersama timnya, termasuk DPMPTSP, telah menyatakan komitmennya untuk tidak melakukan penyesuaian target yang telah ditetapkan oleh Presiden. Ia menggarisbawahi pentingnya memastikan bahwa investor merasa aman dan nyaman dalam iklim investasi Indonesia, terutama di tengah dinamika tahun politik.
“Syaratnya cuma satu, dalam Pemilu ini jangan terlalu banyak fitnah. Jangan terlalu jatuhkan negara kita supaya stabil. Itu saja,” tambahnya.
Bahlil menegaskan fokus pada investasi di sektor infrastruktur, jasa, dan hilirisasi. Untuk investasi hilirisasi, ia menargetkan kontribusinya mencapai 45-50 persen dari total investasi pada 2024. Saat ini, realisasi investasi hilirisasi sudah mencapai hampir 40 persen dari total investasi.
“Jadi hilirisasi diperluas, tidak hanya di pertambangan saja. Kita sudah mulai perluas karena calon investornya juga sudah mulai kelihatan,” papar Bahlil.
Kementerian Investasi/BKPM telah memetakan perluasan cakupan hilirisasi industri di delapan sektor, termasuk mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan. Terdapat 21 komoditas dari delapan sektor prioritas hilirisasi dengan potensi investasi sebesar sekira 545,3 miliar dolar AS (setara Rp8.200 triliun) sepanjang 2023-2035.
Dalam rincian, potensi investasi hilirisasi di sektor mineral dan batu bara sebesar 427,1 miliar dolar AS, minyak dan gas bumi sebesar 67,6 miliar dolar AS, serta perkebunan, perikanan, kelautan, dan kehutanan sebesar 50,6 miliar dolar AS.