Monitorday.com – Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI, Hendrawan Supratikno menilai sangat penting bagi perusahaan BUMN penerima Penyertaan Modal Negara (PMN), agar efektif dan optimal dalam mengelola pendanaan yang disalurkan. Khususnya bagi perusahaan yang memegang peran penting, dalam percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Tak terkecuali PT Pelindo (Persero), menurut Hendrawan perusahaan tersebut perlu mengelola pendanaan PMN dalam rangka pengembangan Pelabuhan Benoa secara efektif, efisien dan optimal. Terlebih Pelabuhan Benoa merupakan salah satu pintu masuk internasional, yang berperan penting terhadap ekosistem wisata dan ekonomi Bali.
“Khususnya untuk Pelabuhan Benoa, menjadi pelabuhan yang berdaya saing internasional dan sebagai pintu masuk dari pengembangan pariwisata dan ekosistem pariwisata di Bali serta pulau disekitarnya,” ucap Hendrawan di sela kunjungan kerja spesifik ke Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali dilansir DPR, Jumat(21/6/2024).
Melihat perkembangan dari pengembangan Pelabuhan Benoa yang prospektif, ia optimis berharap pelabuhan tersebut di tahun 2026 dapat menerima kapal lebih banyak. Bila hal itu dapat terealisasi, maka Indonesia dapat menjadi salah satu destinasi wisata top dan menjadi sorotan dari radar wisatawan internasional.
“Bahkan diperkirakan bisa sampai enam ribu kapal sandar per tahun, sebagian merupakan kapal yang berdaya tampung 3-4 ribu orang,” papar legislator Dapil Jawa Tengah X tersebut.
Ia menegaskan DPR mendukung PMN dan penggunaannya dalam pengembangan Pelabuhan Benoa.
“Kami lihat cukup bagus antara perkembangan fisik dengan realisasi anggarannya, bahkan lebih cepat. Itu bagus, artinya penggunaanya cukup efektif dan keuangan Pelindo sendiri pasca holdingisasi meningkat baik,” tegasnya.