Monitorday.com – Bandar udara utama di Damaskus akan kembali melayani penerbangan komersial internasional setelah dihentikan menyusul penggulingan rezim Bashar Assad.
Pengumuman ini disampaikan oleh Ashhad al-Salibi, kepala Otoritas Umum Penerbangan Sipil dan Transportasi Udara, melalui kantor berita resmi SANA.
Al-Salibi memastikan bahwa rehabilitasi bandara Aleppo dan Damaskus telah dimulai dengan bantuan mitra-mitra internasional.
Penerbangan internasional dan domestik sudah mulai beroperasi kembali di Suriah.
Qatar Airways mengumumkan akan membuka kembali penerbangan ke Damaskus setelah hampir 13 tahun penghentian.
Mulai Selasa (7/1/2024), Qatar Airways menjadwalkan tiga penerbangan dalam sepekan ke ibu kota Suriah.
Pejabat Qatar sebelumnya menyatakan bahwa Doha menawarkan bantuan untuk memulihkan operasional bandara Damaskus.
Penerbangan pertama dari Damaskus ke Aleppo dilakukan pada 18 Desember setelah penggulingan rezim Assad.
Sebuah pesawat pengangkut bantuan kemanusiaan dari Mesir mendarat di bandara Damaskus pada hari Sabtu (4/1/2025).
Bantuan tersebut disiapkan oleh Bulan Sabit Merah Mesir dan berisi tenda, selimut, makanan, dan obat-obatan.
Pada hari Rabu (1/1/2025), Arab Saudi juga mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Suriah melalui udara.
Bantuan dari Arab Saudi mencakup makanan, obat-obatan, dan tenda.
Kembalinya penerbangan internasional di Damaskus menandai langkah penting dalam pemulihan negara tersebut.
Rehabilitasi bandara di Suriah diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dengan negara-negara lain.
Penerbangan ini juga mencerminkan perubahan situasi politik dan keamanan di Suriah.
Dengan dibukanya kembali penerbangan, diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi dan kemanusiaan di Suriah.