Monitorday.com – Militer Iran, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), mengumumkan hasil penyelidikan penyebab kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh.
Hasil penyelidikan membantah klaim media Barat yang menyebut Haniyeh gugur akibat ledakan bom yang diselundupkan dua bulan sebelumnya.
Pembunuhan Ismail Haniyeh dirancang dan dilaksanakan oleh Israel dengan dukungan Amerika Serikat.
“Pembunuhan dilakukan menggunakan proyektil jarak pendek,” kata IRGC Iran.
IRGC menyebut pembunuhan itu sebagai “kejahatan teroris” dan bersumpah akan memberikan “hukuman berat.”
Penyelidikan menemukan bahwa operasi teroris melibatkan penembakan proyektil dengan hulu ledak seberat sekitar tujuh kilogram.
Pernyataan IRGC menegaskan bahwa darah Haniyeh “akan dibalaskan” dan Israel akan menerima “respons tegas.”
Haniyeh dibunuh di kediamannya di Teheran dalam serangan yang dituding dilakukan oleh Israel.
Pengawal pribadi Haniyeh juga tewas dalam serangan tersebut.
Pemakaman Haniyeh dipimpin oleh Ayatollah Ali Khamenei dengan prosesi besar-besaran.
Haniyeh dimakamkan di Doha, Qatar, pada Jumat.
Ketegangan meningkat dengan spekulasi Iran akan memberikan respons militer terhadap pembunuhan tersebut.