Kemaksiatan, dalam pandangan agama Islam, adalah perbuatan yang dilarang oleh Allah Azza wa Jalla. Lebih dari sekadar menyebabkan siksa di akhirat, kemaksiatan juga membawa dampak buruk yang nyata di dunia ini. Salah satunya adalah efeknya pada penampilan fisik dan rezeki seseorang.
Ibnu Abbas, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang memiliki pemahaman mendalam tentang agama, menjelaskan bahwa perbuatan baik akan membawa berkah pada seseorang. Ia menyatakan bahwa perbuatan baik akan memberikan kecerahan pada wajah, cahaya pada hati, kekuatan pada tubuh, dan kecintaan dari sesama makhluk. Sebaliknya, perbuatan buruk akan menimbulkan kekusaman pada wajah, kegelapan dalam hati dan kubur, melemahkan tubuh, serta menyulitkan rezeki, bahkan memunculkan kebencian dari makhluk lain.
Ibnu Abbas sendiri adalah salah satu sahabat Nabi yang memiliki dedikasi tinggi dalam mempelajari agama Islam. Sejak kecil, ia dididik oleh Nabi Muhammad SAW dan menghabiskan banyak waktu untuk belajar di samping beliau. Meskipun Rasulullah wafat ketika Ibnu Abbas masih berusia 13 tahun, rasa duka yang mendalam tidak menghentikan semangatnya untuk terus belajar. Ia kemudian mencari ilmu kepada para sahabat senior dan tumbuh menjadi seorang ulama besar, meskipun usianya masih tergolong muda.
Prestasi Ibnu Abbas tidak hanya terbatas pada pengetahuan agamanya, tetapi juga diakui oleh Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu. Khalifah Umar menjadikannya sebagai ahlu syuro, yaitu orang yang dimintai fatwa dan dipercayakan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi umat Muslim.
Salah satu nasehat yang diungkapkan oleh Ibnu Abbas adalah pentingnya menjauhi kemaksiatan. Ia menekankan perlunya meninggalkan perbuatan buruk dan tindakan yang melanggar perintah Allah. Hal ini karena Ibnu Abbas memahami bahwa kemaksiatan tidak hanya berdampak negatif di akhirat, tetapi juga membawa konsekuensi buruk di dunia ini.
Meninggalkan kemaksiatan bukan hanya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, tetapi juga sebagai upaya untuk menjaga kebaikan, kesejahteraan, dan harmoni dalam kehidupan dunia. Dengan menghindari perbuatan buruk, seseorang dapat menjaga hubungan yang baik dengan sesama manusia, memelihara kedamaian dalam masyarakat, dan membuka pintu rezeki yang luas dari Allah SWT.
Dalam konteks ini, nasehat Ibnu Abbas menjadi pedoman berharga bagi umat Islam untuk menjalani kehidupan yang penuh berkah dan mendapatkan ridha dari Allah. Menghindari kemaksiatan bukanlah hanya sebuah kewajiban agama, tetapi juga sebuah langkah bijak untuk memastikan keselamatan dan keberkahan di dunia dan di akhirat.