Monitorday.com – Ekonomi syariah dipromosikan sebagai arus baru ekonomi nasional yang mengurangi kesenjangan.
Perkembangan ekonomi syariah akan berlanjut di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran.
Wapres Ma’ruf Amin memastikan landasan kuat pengembangan ekonomi syariah bagi pemerintahan mendatang.
Hal ini disampaikan Wapres dalam acara Center For Sharia Economic Development (C-SED) Indef.
Pemerintah memasukkan ekonomi syariah dalam RPJPN 2025-2045 dan RPJMN 2025-2029.
Masa depan ekonomi syariah menjanjikan dengan kontribusi 1,5 persen terhadap PDB nasional pada 2030.
Ekonomi syariah akan berkembang seiring dengan digitalisasi dan ekonomi hijau.
Pertumbuhan ekonomi syariah didukung sektor rantai nilai halal yang tumbuh 3,93 persen.
Keuangan syariah juga tumbuh dengan aset pasar modal syariah mencapai hampir 20 persen dari total aset nasional.
Indonesia memiliki visi menjadi pemain utama ekonomi syariah di tingkat global.
Namun, tingkat literasi masyarakat tentang ekonomi syariah masih rendah.
Tantangan lainnya adalah kurangnya insentif dan sinergi antara industri halal dan keuangan syariah.
Dalam lima tahun terakhir, ekonomi syariah Indonesia telah berkembang pesat.
Indonesia naik dari peringkat ke-10 menjadi ke-3 dalam ekonomi syariah global.
Indonesia mempertahankan posisi ke-2 di sektor makanan halal dan ke-3 di fesyen muslim.
Pada 2024, Indonesia mencapai peringkat pertama dalam Global Muslim Travel Index (GMTI).
Produk keuangan berbasis syariah semakin beragam dan dinikmati masyarakat.
Pemerintah mendorong pengembangan ekonomi syariah melalui penguatan infrastruktur dan ekosistem.
Aset bank umum syariah dan unit usaha syariah diperkirakan menembus Rp1.000 triliun.
Ekonomi syariah juga bisa membantu mengatasi ketimpangan kepemilikan tanah di Indonesia.