Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam merancang hijrahnya dengan teliti dan cermat, membagi peran kepada setiap individu dengan penuh ketelitian.
- Beliau pergi ke rumah Abu Bakar pada siang hari yang sangat panas, suatu tindakan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
- Rasulullah keluar dengan menyamar, sehingga tak ada yang mengenali dirinya.
- Pada malam hari, Rasulullah dan Abu Bakar keluar dari rumah Abu Bakar melalui pintu belakang, sehingga tak ada yang melihat mereka.
- Ali bin Abi Thalib diminta untuk tinggal di Makkah sementara waktu, sambil menunggu kesuksesan tipu daya terhadap orang-orang musyrik dan kemudian diperintahkan untuk bergabung langsung ke Madinah.
- Rasulullah dan Abu Bakar membuat kesepakatan dengan Abdullah ibn Urayqith untuk bertemu di Gua Tsur setelah tiga hari.
- Abdullah bin Abu Bakar pergi ke Makkah pada waktu fajar untuk membuat orang Quraisy berpikir bahwa dia menghabiskan malam di sana, dan baru pada malam harinya dia pergi ke Gua Tsur untuk memberikan laporan tentang situasi Quraisy.
- Asma’ binti Abu Bakar ditugaskan untuk mengirim makanan dan minuman ke Gua Tsur.
- Amir ibn Fahirah, mantan budak Abu Bakar, bertanggung jawab menggembala kambing di sekitar Gua Tsur, menghilangkan jejak-jejak kaki Abdullah bin Abu Bakar dan Asma’, serta mengirim daging dan susu kepada Rasulullah dan Abu Bakar.
- Rasulullah dan Abu Bakar tinggal di Gua Tsur selama tiga hari hingga situasinya tenang dan orang Quraisy mengira mereka sudah tiba di Madinah. Pada saat itulah, mereka keluar dari Gua Tsur untuk melanjutkan hijrah mereka.
- Ketika Rasulullah dan Abu Bakar keluar dari rumah sahabatnya, mereka mengambil arah ke selatan menuju Yaman, bukan ke utara menuju Madinah, untuk mengecoh orang-orang Quraisy yang terus mengejar mereka.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakar tiba di Madinah pada Jumat, tanggal 12 Rabiul Awal, setelah empat hari berada di Quba’. Di Quba’ inilah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bertemu dengan Ali bin Abi Thalib, yang berhasil menipu orang Quraisy di Makkah. Nama “Yatsrib” berubah menjadi “Madinah.”
Dengan berdirinya negara Islam dan segala komponennya seperti negeri Madinah, masyarakat Muhajirin dan Anshar, hukum-hukum Al-Quran, serta kepemimpinan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam, dimulailah baba