Monitorday.com – Diskusi antara Prof. Mun’im Sirri dan Ustadz Muhammad Nuruddin di PTIQ Jakarta membahas topik “Al-Qur’an: Kalam Allah wa Kalam Rasulullah”.
Prof. Mun’im berpendapat bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah dengan redaksi dari Nabi Muhammad.
Ustadz Nuruddin menyatakan bahwa Al-Qur’an, baik lafal maupun maknanya, sepenuhnya berasal dari Allah.
Dalam diskusi ini, Ustadz Nuruddin membantah pandangan Prof. Mun’im bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah dan perkataan Nabi.
Menurut Ustadz Nuruddin, Nabi Muhammad hanya menyampaikan kalam Allah tanpa mengubahnya.
Pertanyaan tentang sumber asli Al-Qur’an, apakah sepenuhnya wahyu Allah atau ada peran Nabi dalam penyusunannya, telah lama dibahas oleh ulama.
Imam As-Suyuthi menyebutkan tiga pendapat mengenai asal usul Al-Qur’an.
Pendapat pertama menyatakan bahwa lafal dan makna Al-Qur’an diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad melalui Jibril.
Pendapat kedua menyebutkan bahwa Jibril hanya menurunkan makna Al-Qur’an dan Nabi Muhammad mengekspresikannya dengan bahasa Arab.
Pendapat ketiga mengklaim bahwa Jibril menyampaikan makna Al-Qur’an dan Nabi Muhammad mengungkapkannya dengan bahasa Arab.
Pendapat ekstrem bahwa wahyu hanya dalam bentuk makna tanpa lafal pernah dipegang oleh Sayyid Ahmad Khan.
Prof. Mun’im Sirri mendukung pendapat bahwa wahyu Al-Qur’an hanya mencakup makna, sementara lafal berasal dari Nabi.
Syekh Al-Ghumari menegaskan bahwa pendapat yang paling kuat adalah lafal dan makna Al-Qur’an berasal dari Allah.
Ayat Al-Qur’an menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah yang terdiri dari kata-kata, bukan hanya makna yang disampaikan oleh Nabi.
Pendapat kedua dan ketiga dianggap lemah karena tidak sesuai dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang menyatakan lafal Al-Qur’an berasal dari Allah.
Ibnu ‘Aqilah al-Makki menjelaskan bahwa Jibril menerima wahyu dari Allah dalam bentuk lafal dan makna, yang kemudian disampaikan kepada Nabi.
Kesimpulannya, Al-Qur’an, baik lafal maupun maknanya, adalah wahyu dari Allah yang diturunkan melalui Jibril kepada Nabi Muhammad.
Pandangan ini didukung mayoritas ulama dan dikuatkan oleh banyak ayat Al-Qur’an, menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah yang autentik.