Monitorday.com – Pengamat politik Adi Prayitno, menilai partai politik yang mendekati Presiden Joko Widodo menjelang Pilkada adalah yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Hal ini diungkapkan Adi sebagai respons terhadap pernyataan Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, yang mengatakan bahwa Presiden Jokowi tidak menyodorkan nama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep ke partai-partai, dan justru lebih banyak partai yang mendekati Jokowi.
“Partai-partai yang meminta arahan Jokowi adalah partai yang tergabung dalam KIM, khususnya yang mendukung Prabowo-Gibran. Di luar itu, seperti PDI Perjuangan, PKS, NasDem, PKB, mereka memiliki preferensi dan pilihan politik masing-masing,” kata Adi kepada wartawan, Sabtu (29/6).
Adi menyebut hal ini bisa dilihat dari dinamika politik menjelang Pilgub Jakarta mendatang, di mana PDI-P, yang merupakan partai di luar KIM, lebih memilih Anies Baswedan ketimbang Kaesang untuk Pilgub.
Begitu juga dengan PKS yang resmi mengusung Anies berpasangan dengan kadernya, Sohibul Iman.
“PDI-P cenderung ingin memajukan kader sendiri, sangat jelas mereka tidak akan mengusung anak Jokowi.
Mereka lebih memilih Anies daripada Kaesang. PKS mendukung Anies dan Sohibul, sementara NasDem menyebut Wibi dan Sahroni,” ujarnya.
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) ini menambahkan bahwa tidak ada satu pun partai di luar KIM yang menyebut nama Kaesang.
“Pernyataan Ahmad Ali ada benarnya dan kurang benarnya. Benarnya, tentu partai KIM yang meminta arahan Jokowi, tetapi di luar KIM, mereka punya preferensi politik yang berbeda,” lanjutnya.
Adi melihat bahwa pengaruh Jokowi bisa saja memengaruhi pencarian kandidat calon kepala daerah mendatang. Namun, bagi partai KIM, pengaruh Jokowi bukanlah segalanya.
“Dalam pencalonan, faktor Jokowi masih penting, tetapi bukan segalanya. Faktor Prabowo Subianto juga memainkan peran penting dalam penentuan calon yang diusung KIM,” ujarnya.
Adi menambahkan, jika nasihat Jokowi sangat penting, partai-partai KIM sejak awal pasti mendorong Kaesang sebagai calon gubernur Jakarta. Namun, kenyataannya, ada nama-nama lain yang juga dipertimbangkan.
“Jika faktor Jokowi sangat penting dan segala-galanya, mestinya Kaesang yang diusung di Pilgub Jakarta, bukan Ridwan Kamil (RK). Petuah politik Jokowi masih kuat, tetapi nyatanya Kaesang hanya diproyeksikan sebagai cawagub, bukan cagub,” jelasnya.