Monitorday.com – Fitnah Dajjal adalah salah satu godaan terbesar yang akan disaksikan oleh umat manusia sejak awal penciptaan hingga kebangkitan hari kiamat.
Rasulullah SAW menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang lebih besar daripada Dajjal antara penciptaan Adam hingga hari kiamat.
Godaan Dajjal memiliki dampak yang sangat besar terhadap jiwa manusia, membuat seseorang teralihkan dari segala hal di sekelilingnya.
Saat menghadapi godaan, seseorang akan memusatkan seluruh usahanya untuk mengikuti atau menghindari godaan tersebut.
Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa beribadah saat huru-hara bagaikan hijrah baginya.
Salah satu ibadah untuk menghalau fitnah Dajjal adalah dengan menghafal 10 ayat pertama dari surat Al-Kahfi.
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa barang siapa yang menghafal 10 ayat pertama Surat Al-Kahfi akan terjaga dari Dajjal.
Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa menghafal ayat terakhir dari Surat Al-Kahfi juga memberikan perlindungan dari Dajjal.
Imam Al-Qurthubi RA mengatakan bahwa pada masa-masa perselisihan, manusia cenderung lalai dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Rasulullah SAW menganjurkan menghafal ayat-ayat Alquran, bukan sekadar membacanya dari Mushaf.
Fitnah Dajjal adalah fitnah terbesar, sehingga persiapan untuk menghadapinya harus lebih serius daripada yang lain.
Menghafal ayat-ayat Alquran dibutuhkan karena manusia mungkin tidak selalu bisa menjangkau Mushaf Alquran saat fitnah muncul.
Ayat-ayat Alquran harus disimpan di dalam dada dengan menghafal dan merenungkannya secara mendalam.
Menghafal ayat-ayat tersebut memungkinkan seseorang untuk mengingat dan memikirkannya segera ketika dibutuhkan.
Godaan seperti Dajjal membutuhkan keseriusan dalam merenungkan ayat-ayat Allah dalam hati.
Menghadapi fitnah Dajjal memerlukan persiapan spiritual yang matang dan penghafalan ayat-ayat Alquran.
Rasulullah SAW memberikan pedoman penting bagi umatnya dalam menghadapi godaan terbesar di akhir zaman.