Monitorday.com – Kepala Staf Presiden, Moeldoko, menegaskan bahwa dana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) tidak akan digunakan untuk membiayai makan siang gratis atau pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurutnya, Tapera difokuskan untuk membantu masyarakat memperoleh rumah pertama, mengingat kenaikan gaji yang tidak seimbang dengan inflasi.
“Tapera ini tidak terkait dengan APBN, tidak ada upaya pemerintah untuk membiayai makan siang gratis apalagi untuk IKN. Semua proyek sudah memiliki anggarannya sendiri,” kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (31/5).
Moeldoko menambahkan bahwa Tapera akan diawasi secara ketat oleh Komite Tapera untuk mencegah terjadinya korupsi seperti yang pernah terjadi di beberapa lembaga asuransi pemerintah, termasuk PT Asabri (Persero).
“Komite ini akan dipimpin oleh Menteri PUPR, dengan anggota terdiri dari Menteri Keuangan, Menteri Ketenagakerjaan, Komisioner OJK, serta profesional lainnya,” jelas Moeldoko.
Ia juga menekankan bahwa komite ini akan membangun sistem pengawasan yang menjamin pengelolaan dana secara baik, akuntabel, dan transparan. Moeldoko berharap BP Tapera tidak akan mengalami nasib serupa dengan PT Asabri (Persero).
Diketahui, saat menjabat sebagai Panglima TNI, Moeldoko tidak dapat mengawasi Asabri dengan ketat, meskipun lembaga tersebut menyimpan iuran dana dari para prajurit.
“Jangan sampai terjadi seperti Asabri. Ini uang prajurit saya, masa saya enggak tahu. Bayangkan, Panglima TNI punya anggota 500.000 prajurit tapi tidak boleh menyentuh Asabri. Akhirnya terjadi korupsi seperti kemarin, kita enggak ngerti,” ungkap Moeldoko.