Monitorday.com – Mantan Menteri Pertahanan Israel dan pemimpin tertinggi IDF, Benny Gantz, mendesak Israel untuk segera melancarkan serangan militer terhadap Iran guna mengakhiri rangkaian serangan dan aksi teror yang diduga dilakukan oleh Iran dan sekutunya, kelompok Houthi di Yaman.
Pernyataan ini disampaikan Gantz dalam sidang parlemen Israel pada Senin (23/12), yang dilaporkan oleh Times of Israel.
“Israel harus menargetkan Iran secara langsung,” tegas Gantz.
“Hari ini kita memiliki kesempatan untuk mengubah strategi terhadap Iran dan proksinya. Kita harus memanfaatkan kesempatan itu, karena jika tidak, ini akan menjadi kesalahan strategis yang bersejarah,” tambahnya.
Gantz juga menegaskan bahwa serangan terhadap Iran lebih penting dibandingkan hanya menanggapi ancaman dari kelompok Houthi.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Kepala Mossad, David Barnea, yang setuju bahwa Israel harus menyerang Iran untuk menghentikan teror yang melibatkan negara tersebut dan sekutunya.
“Kita harus menyerang kepala ular itu, yaitu Iran. Jika kita hanya menyerang Houthi, itu tidak akan cukup untuk menghentikan mereka,” kata Barnea.
Khamenei Siapkan Langkah Antisipasi
Rencana serangan ini diketahui telah sampai ke telinga pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Menurut Al Jazeera, Khamenei meyakini bahwa Israel akan segera melancarkan serangan terhadap Iran.
Bahkan, Channel 12 melaporkan bahwa Khamenei tengah berdiskusi dengan pejabat-pejabat penting Iran untuk mempersiapkan langkah antisipasi jika serangan dari Israel benar-benar terjadi.
Keterlibatan Iran dalam Konflik dengan Israel
Konflik antara Iran dan Israel bermula sejak 1 Oktober 2024, ketika Iran melancarkan serangan rudal balistik dan hipersonik ke Israel sebagai balasan atas serangan Israel terhadap milisi Hizbullah di Lebanon.
Serangan ini dianggap sebagai pembalasan dari pihak Iran, yang menuduh Israel berperan dalam agresi terhadap kelompok tersebut.
Sebagai respons, Israel menyerang beberapa pangkalan militer Iran di Teheran, Ilam, dan Khuzestan pada 26 Oktober 2024. Sejak itu, kedua negara terus terlibat dalam ketegangan militer yang semakin meningkat.
Pernyataan Gantz dan Barnea ini semakin menegaskan ketegangan yang semakin memuncak antara Israel dan Iran, yang bisa berpotensi menyebabkan eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah.