Monitorday.com – Video kontroversial dari Kementerian Dalam Negeri Bavaria dihapus setelah mendapat kritik karena dianggap Islamofobia dan mirip dengan propaganda era Nazi.
Video tersebut diunggah tak lama setelah dua partai sayap kanan Jerman memenangkan pemilihan negara bagian.
Animasi tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran tentang gerakan Salafi namun menggambarkan Muslim secara negatif.
Seorang wanita Muslim dalam video tersebut digambarkan ‘ditelan’ oleh laki-laki berjanggut yang menyerupai monster.
Wanita itu awalnya mengenakan jilbab dan kemudian menutup seluruh wajahnya, seolah-olah dipaksa menikahi pria Muslim yang lebih tua.
Adegan berakhir dengan wanita tersebut menangis saat membersihkan dapur bersama wanita berjilbab lainnya.
Pesan terakhir video memperingatkan tentang jebakan Salafisme yang terjadi lebih cepat dari yang dikira.
Video tersebut terkait dengan situs kementerian yang menawarkan informasi tentang pencegahan radikalisasi Salafi.
Konten ini dikecam banyak pihak karena dianggap mengandung unsur Islamofobia berbahaya.
Nicole Gohlke dari Bundestag Bavaria menyebut video itu sebagai klip yang sepenuhnya rasis.
Dia menekankan pentingnya melawan rasisme anti-Muslim, terutama dalam konteks saat ini.
Laporan dari Kementerian Dalam Negeri Jerman baru-baru ini menyoroti diskriminasi dan kekerasan terhadap Muslim di Jerman.
Niema Movassat, mantan anggota Bundestag, membandingkan video tersebut dengan propaganda Nazi.
Anggota parlemen Christiane Feichtmeier berencana meminta klarifikasi mengenai biaya pembuatan video tersebut.
Jurubicara Kementerian Bavaria mengakui kritik dan menghentikan kampanye tersebut sementara waktu.
Kasus ini menunjukkan bahwa umat Islam di Jerman masih sering dianggap sebagai orang luar dan Islam sebagai agama terbelakang.
4o