Connect with us

Migas

Berlaku Hari Ini, Daftar Harga BBM Terbaru di SPBU

Aidin Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Badan Usaha pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia telah menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai 1 Januari 2025.

Beberapa perusahaan besar seperti PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR, dan Vivo Energy Indonesia ikut mengubah harga produk BBM mereka.

Rata-rata harga BBM non-subsidi mengalami kenaikan. Di antaranya, harga Pertamax (RON 92), Pertamax Green 95 (RON 95), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite, dan Pertamina Dex di SPBU Pertamina Jakarta, semua mengalami penyesuaian harga.

Meski demikian, BBM Khusus Penugasan (JBKP) seperti Pertalite (RON 90) dan Solar Subsidi tetap dipertahankan dengan harga masing-masing Rp 10.000 dan Rp 6.800 per liter.

Sebagai contoh, harga Pertamax di DKI Jakarta per 1 Januari 2025 ditetapkan Rp 12.500 per liter, naik dari sebelumnya Rp 12.100 per liter pada Desember 2024. Sementara itu, harga Pertamax di Pertashop kini berada di angka Rp 12.400 per liter.

Namun, pada 3 Januari 2025, Shell Indonesia menurunkan harga BBM jenis Shell Super (setara Pertamax RON 92) dari Rp 12.930 per liter menjadi Rp 12.810 per liter, atau penurunan sebesar Rp 120 per liter.

Walau demikian, harga BBM Shell ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan harga Pertamax yang dijual Pertamina di Jakarta.

Berikut adalah daftar harga BBM per 17 Januari 2025 di berbagai SPBU di Indonesia:

Pertamina:

  • Solar Subsidi: Rp 6.800/liter
  • Pertalite: Rp 10.000/liter
  • Pertamax: Rp 12.500/liter
  • Pertamax Turbo: Rp 13.700/liter
  • Pertamina Dex: Rp 13.900/liter
  • Dexlite: Rp 13.600/liter
  • Pertamax Green: Rp 13.400/liter
  • Pertamax di Pertashop: Rp 12.400/liter

Shell Indonesia (DKI Jakarta):

  • Shell Super (setara Pertamax RON 92): Rp 12.810/liter
  • Shell V-Power: Rp 13.530/liter
  • Shell V-Power Diesel: Rp 14.030/liter
  • Shell V-Power Nitro+: Rp 13.730/liter

BP-AKR (Jabodetabek):

  • BP Ultimate: Rp 13.530/liter
  • BP 92: Rp 12.810/liter
  • BP Ultimate Diesel: Rp 14.030/liter

BP-AKR (Jawa Timur):

  • BP Ultimate: Rp 13.530/liter
  • BP 92: Rp 12.810/liter
  • BP Diesel: Rp 13.730/liter

Vivo Energy:

  • Revvo 90: Rp 12.680/liter
  • Revvo 92: Rp 12.770/liter
  • Revvo 95: Rp 13.480/liter
  • Primus Diesel Plus: Rp 13.990/liter

Dengan penyesuaian harga ini, masyarakat harus menyiapkan anggaran yang lebih besar untuk membeli bahan bakar, sementara beberapa jenis BBM non-subsidi mengalami penurunan harga.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Migas

Awasi Distribusi LPG 3 Kg, ESDM dan Pertamina Siapkan Aplikasi untuk Subpangkalan

Aidin Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT Pertamina Patra Niaga tengah mengembangkan aplikasi khusus bagi subpangkalan LPG 3 kg sebagai bagian dari upaya pengawasan distribusi gas subsidi agar lebih tepat sasaran.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa aplikasi ini merupakan versi sederhana dari sistem MAP (Merchant Application Pertamina) yang saat ini digunakan di tingkat pangkalan. “Kami sedang berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk merancang sistem pencatatan yang lebih mudah dipahami oleh subpangkalan,” ujar Heppy di Jakarta, Rabu (7/5).

Saat ini, aplikasi MAP hanya mencatat transaksi antara pangkalan dan subpangkalan, sehingga belum menjangkau data pembelian oleh konsumen. Dengan aplikasi baru ini, diharapkan subpangkalan dapat mulai mencatat langsung pembelian LPG 3 kg oleh konsumen akhir.

“Kehadiran aplikasi ini akan membantu pendataan konsumen, sehingga distribusi gas subsidi bisa lebih tepat sasaran,” kata Heppy.

Pengembangan aplikasi ini juga merupakan tindak lanjut dari perubahan kebijakan pemerintah terkait tata kelola distribusi LPG 3 kg. Sejak 1 Februari 2025, pengecer resmi diubah statusnya menjadi subpangkalan berdasarkan keputusan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Kebijakan tersebut awalnya ditujukan untuk menstabilkan harga di tingkat pengecer, yang selama ini kerap menjual di atas harga eceran tertinggi.

Namun, setelah diberlakukan selama tiga hari, kebijakan tersebut menimbulkan tantangan baru di masyarakat, termasuk kesulitan dalam akses pembelian gas. Presiden Prabowo Subianto kemudian meminta Kementerian ESDM untuk kembali mengizinkan pengecer menjual LPG 3 kg, disertai penertiban harga secara parsial.

Pertamina dan Kementerian ESDM saat ini masih menyempurnakan sistem aplikasi baru tersebut dan berencana segera melakukan uji coba.

“Kami berharap sistem yang lebih mudah ini bisa memperlancar proses pendataan di lapangan,” pungkas Heppy.

Continue Reading

Migas

Prabowo Tegaskan Target Swasembada BBM Lima Tahun

Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk mencapai swasembada BBM dalam lima tahun mendatang dengan mengoptimalkan kekayaan alam Indonesia, khususnya kelapa sawit, dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menyampaikan tekad besar untuk mewujudkan swasembada bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia dalam lima tahun ke depan. Dalam acara Halalbihalal Purnawirawan TNI AD di Jakarta pada Selasa, 6 Mei 2025, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak perlu lagi bergantung pada impor BBM selama masa kepemimpinannya.

“Padahal, kita sebenarnya tidak perlu impor dan saya, dalam pemerintahan yang saya pimpin, bertekad bahwa Indonesia dalam lima tahun akan datang harus swasembada BBM, harus swasembada energi,” ujar Prabowo penuh semangat.

Swasembada energi, menurut Prabowo, bukan hanya sebuah target ekonomi, tetapi juga langkah strategis untuk kemandirian bangsa. “Indonesia harus menjadi bangsa yang mandiri, berdiri di atas kaki sendiri,” katanya, menyuarakan kebanggaan terhadap kekayaan alam Indonesia yang melimpah.

Prabowo menyadari bahwa meskipun Indonesia kaya akan sumber daya alam, negara ini tidak lepas dari tantangan global. Ia mengungkapkan bahwa Indonesia sedang diganggu oleh negara-negara lain karena kekayaan alam yang dimilikinya, meskipun Indonesia sendiri tidak berniat mengganggu negara lain. “Kita harus sadar Indonesia akan diganggu dan sedang diganggu. Kita tidak mau ganggu bangsa lain tapi bangsa lain ganggu kita karena kita kaya,” lanjutnya.

Di antara kekayaan alam Indonesia, Prabowo menyoroti potensi nikel dan kelapa sawit yang menjadi kunci penting dalam ekonomi nasional. Indonesia, lanjutnya, merupakan negara penghasil nikel terbesar di dunia, yang menjadi komoditas strategis global. Tak hanya itu, kelapa sawit kini menjadi bahan baku penting bagi berbagai produk olahan yang juga dapat diolah menjadi bahan bakar.

Prabowo mengungkapkan bahwa kelapa sawit Indonesia telah menjadi komoditas yang sangat dicari oleh negara-negara dunia. “Setiap saya ke mana, negara-negara mana, mereka minta, ‘Yang mulia tolong kelapa sawit Indonesia prioritas kepada kami’. Mesir, Pakistan, India bahkan Eropa,” kata Prabowo. Ia juga menjelaskan bahwa kelapa sawit dapat menghasilkan hingga 67 produk olahan, termasuk di antaranya bahan bakar.

Selain itu, Prabowo menekankan dampak besar dari ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM. Biaya impor BBM yang mencapai US$40 miliar per tahun menjadi beban yang sangat besar bagi negara. Oleh karena itu, Prabowo bertekad untuk mengubah ketergantungan tersebut dengan mengoptimalkan potensi kelapa sawit sebagai sumber energi alternatif. “Di antaranya kita bikin BBM dari kelapa sawit, negara kita sesungguhnya tidak perlu impor BBM darimana pun,” tambahnya.

Visi Prabowo untuk swasembada BBM ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi domestik dan mengurangi ketergantungan pada pasokan energi dari luar negeri. Jika tercapai, ini akan menjadi lompatan besar bagi Indonesia dalam mencapai kemandirian energi, yang tidak hanya akan meningkatkan ketahanan ekonomi tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di kancah global.

Continue Reading

Migas

Pertamina Dukung Scooter Prix 2025 di Sentul

Aidin Firdaus

Published

on

Monitorday.com – PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan dunia otomotif nasional dengan menjadi bagian dari Scooter Prix 2025, ajang balap skuter paling bergengsi di Indonesia.

Kompetisi ini akan digelar dalam lima putaran di Sentul International Karting Circuit, dimulai pada 26–27 April 2025 untuk putaran pertama. Putaran berikutnya dijadwalkan berlangsung pada 28–29 Juni, 9–10 Agustus, 11–12 Oktober, dan 29–30 November 2025.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa dukungan terhadap Scooter Prix adalah bentuk nyata kontribusi Pertamina dalam membangun ekosistem otomotif nasional.

“Pertamina hadir di ajang ini sebagai bentuk dukungan terhadap pemberdayaan komunitas, pengembangan talenta motorsport, serta budaya otomotif di Indonesia,” ujar Fadjar.

Tingginya antusiasme masyarakat terhadap ajang ini menjadi alasan kuat di balik keterlibatan Pertamina. Selain sebagai ajang kompetisi, Scooter Prix juga dinilai sebagai sarana edukasi keselamatan berkendara serta pengembangan karakter generasi muda pecinta otomotif.

“Kami tidak hanya hadir sebagai sponsor, tapi juga membawa misi edukatif bagi masyarakat dan komunitas. Termasuk dalam hal keselamatan berkendara dan pengenalan BBM berkualitas dan ramah lingkungan,” tambahnya.

Andar Titi Lestari, Manager Corporate Brand Pertamina, menyampaikan optimismenya terhadap penyelenggaraan Scooter Prix tahun ini.

“Tahun lalu euforianya luar biasa. Dampak ekonominya juga sangat positif bagi masyarakat sekitar. Tahun ini kami yakin akan lebih meriah dan bermanfaat,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, 21 April 2025.

Andar juga menekankan bahwa ajang ini memberi ruang aktualisasi bagi generasi muda untuk mengasah bakat dan potensi mereka di dunia balap.

“Dari ajang ini akan lahir talenta-talenta berbakat yang bukan tidak mungkin akan menembus ajang nasional bahkan internasional,” tambahnya.

Selain itu, ajang Scooter Prix juga dimanfaatkan untuk mengampanyekan penggunaan BBM ramah lingkungan, sebagai bagian dari komitmen Pertamina dalam mendukung transisi energi dan mencapai target Net Zero Emission 2060.

“Kami ingin komunitas dan peserta menjadi agen perubahan, menyampaikan pentingnya penggunaan bahan bakar berkualitas dan ramah lingkungan kepada masyarakat luas,” ujar Andar.

Partisipasi Pertamina dalam Scooter Prix 2025 sejalan dengan strategi perusahaan dalam mengimplementasikan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dan mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk tidak hanya mendukung ajang balap, tetapi juga menyuarakan pentingnya energi bersih dan bertanggung jawab melalui berbagai kanal, termasuk event komunitas seperti ini.

Continue Reading

Migas

Agar Subsidi BBM Tepat Sasaran, Pertamina Beri Usulan Begini

Aidin Firdaus

Published

on

Monitorday.com – PT Pertamina (Persero) mengusulkan agar pemerintah mengintegrasikan data dari Samsat dalam sistem pengawasan distribusi bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Langkah ini dinilai penting untuk meningkatkan ketepatan sasaran penyaluran BBM jenis Pertalite dan Solar bersubsidi.

Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina Patra Niaga, Rahman Pramono Wibowo, menyampaikan usulan tersebut dalam rapat kerja bersama Badan Legislasi DPR RI pada Kamis (24/4). Menurutnya, saat ini Pertamina telah menggunakan data dari Korlantas Polri untuk memverifikasi nomor polisi (nopol) kendaraan yang didaftarkan konsumen melalui aplikasi MyPertamina maupun website.

Namun, ia menilai akurasi data bisa ditingkatkan lebih lanjut melalui integrasi dengan data dari Samsat dan pembayaran pajak kendaraan.

“Masukan dari kami, perlu diintegrasikan dengan data Samsat dan juga data pembayaran pajak kendaraan, sehingga datanya bisa menjadi lebih akurat,” ujar Rahman.

Ia menambahkan bahwa dengan menggabungkan data Korlantas dan Samsat, Pertamina dapat melacak seluruh nopol kendaraan yang terdaftar di Indonesia dengan lebih menyeluruh. Hal ini akan sangat membantu dalam memastikan subsidi BBM disalurkan tepat sasaran.

“Kalau bisa disatukan, ini akan sangat bermanfaat, khususnya agar penyaluran subsidi bisa lebih tepat,” tambahnya.

Rahman juga mengungkapkan bahwa saat ini seluruh konsumen yang ingin membeli BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar wajib terdaftar di sistem Pertamina dan memiliki QR Code. Namun, pembatasan pembelian belum bisa diterapkan karena regulasi resmi dari pemerintah belum terbit.

“Untuk Pertalite belum ada regulasinya, artinya semua orang masih bisa membeli asalkan sudah terdaftar dan memiliki QR Code,” jelasnya.

Dengan usulan integrasi data ini, Pertamina berharap penyaluran BBM subsidi dapat dilakukan dengan lebih akurat dan adil, serta meminimalkan potensi penyalahgunaan di lapangan.

Continue Reading

Migas

Bahlil Lapor Prabowo: Impor Minyak AS Naik!

Bahlil melaporkan rencana impor minyak-LPG dari AS senilai Rp168 triliun kepada Prabowo sebagai strategi dagang untuk menekan tarif ekspor tinggi dari Amerika Serikat.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Dalam suasana rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (17/4), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto langkah besar yang tengah disiapkan pemerintah. Tanpa basa-basi, Bahlil membeberkan rencana tambahan impor minyak mentah dan LPG dari Amerika Serikat senilai lebih dari US$10 miliar atau setara Rp168,2 triliun. Keputusan ini bukan sekadar transaksi dagang biasa, tapi bagian dari strategi besar untuk menjaga keseimbangan neraca perdagangan Indonesia-Amerika.

“Ini adalah langkah konkret untuk menyeimbangkan neraca perdagangan kita dengan Amerika. Nilainya lebih dari 10 miliar dolar,” ujar Bahlil, penuh keyakinan. Bahlil menegaskan, Indonesia tidak sedang menambah kuota impor secara keseluruhan, melainkan mengubah arah sumber impor. Negara-negara pemasok minyak dan gas seperti Timur Tengah, Afrika, dan kawasan Asia Tenggara bakal sedikit tergeser. Posisinya kini bakal diisi oleh Amerika Serikat.

Langkah ini pun disebut sebagai taktik negosiasi yang cerdas di tengah tekanan tarif tinggi dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Diketahui, saat ini beberapa produk ekspor Indonesia dikenakan tarif impor hingga 32 persen oleh AS. Dengan menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan pembelian komoditas energi dari Negeri Paman Sam, pemerintah Indonesia berharap bisa meredam kebijakan proteksionis yang merugikan pelaku ekspor nasional.

“Ini kita switch aja, kita pindah ke Amerika. Tidak menambah beban APBN dan tidak menambah kuota. Cuma dipindahin,” jelas Bahlil santai namun tajam.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2024 Indonesia mencatatkan surplus perdagangan terhadap Amerika sebesar US$16,84 miliar. Bahkan, hingga Februari 2025, surplus masih terjaga di angka US$3,13 miliar. Namun Bahlil menilai surplus ini justru menjadi tekanan tersendiri karena memicu balasan tarif tinggi dari AS. Maka, dengan menambah impor dari AS, Indonesia mencoba menciptakan simetri dalam hubungan dagang kedua negara.

Dalam konteks global yang makin kompetitif dan dinamis, keputusan ini menunjukkan keberanian Indonesia dalam mengatur ulang peta dagangnya. Langkah taktis Bahlil juga mengindikasikan gaya kepemimpinan baru yang mulai mengemuka di era transisi menuju pemerintahan Prabowo Subianto. Tak hanya berani, tapi juga fleksibel dan penuh kalkulasi.

Meski keputusan ini bisa memicu pertanyaan soal keberlanjutan hubungan dagang dengan negara-negara lain pemasok minyak, Bahlil memastikan bahwa Indonesia tak terikat secara permanen dengan siapa pun. “Ini hanya soal dagang. Kita enggak terikat kontrak jangka panjang yang mewajibkan untuk tetap pada negara tertentu,” katanya dengan enteng.

Bahlil menutup pemaparannya dengan penegasan bahwa perdagangan global adalah soal strategi, bukan loyalitas. Dan kali ini, strategi itu mengarah ke barat, tepatnya ke Amerika. Dengan pilihan berani ini, pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa dalam pertarungan dagang global, negara ini tak hanya siap beradaptasi, tapi juga tampil sebagai pemain aktif yang tahu kapan harus memutar kemudi.

Continue Reading

Migas

SIINas, Jurus Jitu Bangun Industri Tangguh

SIINas jadi tulang punggung transformasi industri non-migas lewat data akurat dan real-time, dorong kebijakan berbasis bukti, dan perkuat kontribusi terhadap ekonomi nasional.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Di balik lonjakan investasi dan kontribusi ekspor industri non-migas, ada satu kekuatan tersembunyi yang tengah dipoles pemerintah: SIINas. Sebuah sistem yang bukan sekadar bank data, tapi nyawa dari strategi besar pembangunan industri Indonesia.

Setiap deru mesin pabrik, setiap geliat produksi, dan setiap lonjakan ekspor industri non-migas kini tak lagi sekadar angka-angka di laporan bulanan. Mereka telah menjadi denyut nadi sebuah sistem yang terus hidup dan berkembang: Sistem Informasi Industri Nasional atau SIINas. Diciptakan bukan untuk memajang data, tapi untuk menggerakkan kebijakan dan menyulut efisiensi dalam sektor industri pengolahan non-migas—sektor yang digadang-gadang menjadi tulang punggung perekonomian nasional hingga 2029.

Bayangkan sebuah pusat komando yang bisa melihat pergerakan industri dari Sabang sampai Merauke secara real time. SIINas hadir sebagai lompatan besar di tengah kebutuhan akan data yang bukan hanya akurat, tapi juga mutakhir, dinamis, dan berkelanjutan. Bagi Kementerian Perindustrian, inilah jawaban atas tantangan zaman—ketika dunia menuntut kecepatan, akurasi, dan ketepatan kebijakan. “Pembangunan sistem informasi ini tidaklah mudah,” ujar Adie Rochmanto Pandiangan, Staf Ahli Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Kemenperin, dengan nada serius. “Tapi ini mutlak diperlukan.”

Lima tahun berjalan, SIINas bukan lagi eksperimen. Ia menjadi denyut utama dalam menyusun langkah strategis industri nasional. Tak bisa dipungkiri, keberadaan data yang terhimpun lewat SIINas telah membantu pemerintah membaca arah angin industri. Mulai dari kenaikan investasi sebesar 23,4 persen di tahun 2024, hingga peningkatan tenaga kerja menjadi hampir 20 juta orang—semua bukan kebetulan. Itu hasil dari kebijakan berbasis data, bukan insting semata.

Sektor industri pengolahan non-migas memang bukan sekadar sektor. Ia adalah fondasi. Tahun 2024, sektor ini menyumbang 17,16 persen dari PDB nasional. Nilainya bahkan mencapai Rp697,5 triliun dalam investasi dan mencetak ekspor lebih dari 196 miliar dolar AS. Tapi pertanyaannya, bagaimana agar semua ini bisa terus bertumbuh? Jawabannya lagi-lagi: data. Bukan sembarang data, tapi data yang hidup—yang bicara, yang memberi peringatan dini, dan yang bisa memandu arah kebijakan.

Di balik layar, SIINas menghubungkan pelaku industri, pemerintah daerah, asosiasi, hingga lembaga riset. Mereka bukan sekadar mengisi form pelaporan, tapi menjadi bagian dari ekosistem digital yang saling terhubung. Tidak ada yang berjalan sendiri. Semua sektor industri kini bisa dilihat performanya. Yang stagnan bisa dianalisis, yang tumbuh bisa diperkuat.

Namun tentu, jalan masih panjang. Kemenperin menyadari bahwa membangun sistem ini adalah satu hal, menjaga ritme dan konsistensinya adalah tantangan lain. “Kami ingin kebijakan yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan dinamika industri, baik di dalam maupun luar negeri,” tegas Adie.

Energi besar tengah digerakkan. SIINas bukan sekadar sistem, ia adalah alat ukur masa depan. Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, Indonesia bukan hanya mengejar target jangka menengah. Tapi lebih dari itu: membangun perekonomian industri yang tangguh, berdikari, dan siap bersaing di panggung global.

Continue Reading

Migas

Indonesia, Raja Baru BBM Terbarukan!

Indonesia menjadi pemimpin industri biodiesel global melalui Agrinas Palma Nusantara. Inovasi, kebijakan strategis, dan partisipasi petani mendorong dominasi Indonesia di sektor BBM terbarukan.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Langit pagi di Sumatera menyambut dengan bias jingga ketika suara mesin-mesin raksasa mulai meraung di pusat industri biodiesel terbesar dunia. Di sinilah tonggak sejarah baru energi terbarukan dunia dimulai—di bawah bendera Agrinas Palma Nusantara (APN), Indonesia menjelma sebagai raja baru bahan bakar nabati.

Sejak dulu, Indonesia dikenal sebagai negeri kaya akan sumber daya alam. Namun, siapa sangka bahwa negeri ini justru melesat jauh ke depan dalam industri biodiesel, menyalip negara-negara yang selama ini mendominasi. Semuanya bermula dari satu keputusan besar: memaksimalkan potensi kelapa sawit sebagai bahan bakar nabati.

Bukan perkara mudah membangun ekosistem energi baru. Sempat ada pro dan kontra, berbagai tantangan teknologi, regulasi, dan pasar yang harus ditembus. Namun, ketika dunia menjerit akibat krisis energi dan harga bahan bakar fosil yang melambung, Indonesia telah bersiap. Dengan perkebunan sawit yang luas dan industri pengolahan yang terus berkembang, biodiesel berbasis kelapa sawit menjadi jawaban atas kegelisahan global.

Di tengah kebisingan mesin pabrik yang bekerja tanpa henti, seorang pekerja bernama Darman menatap hasil kerjanya dengan bangga. Ia bukan hanya buruh biasa. Dulu, kehidupannya bergantung pada harga sawit yang fluktuatif. Sekarang, dengan hadirnya industri biodiesel, stabilitas ekonomi di kampung halamannya lebih terjamin. “Dulu kami hanya bisa berharap harga TBS (Tandan Buah Segar) naik, sekarang ada kepastian. Kami ikut membangun masa depan energi,” katanya dengan senyum lebar.

Pemerintah pun tak tinggal diam. Lewat kebijakan mandatori biodiesel, Indonesia tak hanya mencukupi kebutuhan dalam negeri tetapi juga merambah pasar ekspor. Dengan produk yang lebih bersih, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, dunia mulai menoleh ke arah Nusantara. Agrinas Palma Nusantara menjadi simbol revolusi energi, membawa Indonesia ke panggung global sebagai pemasok utama bahan bakar nabati.

Namun, apa kunci kesuksesan ini? Jawabannya terletak pada inovasi dan keberanian untuk berubah. Para insinyur dan peneliti dalam negeri bekerja keras mengembangkan teknologi pengolahan biodiesel yang lebih efisien. Infrastruktur terus dibangun, dari hilir hingga ke hulu, memastikan bahwa rantai produksi berjalan lancar. Tak ketinggalan, kolaborasi dengan petani kecil menjadi prioritas, menciptakan sistem yang inklusif dan berkeadilan.

Di pasar internasional, biodiesel Indonesia kini menjadi rebutan. Dengan standar mutu tinggi dan produksi yang stabil, berbagai negara mulai menggantungkan pasokan energi terbarukan mereka pada Indonesia. Bahkan, di saat negara-negara lain masih bergelut dengan transisi energi yang lambat, Indonesia sudah berlari kencang.

Semoga APN tidak jadi Sarang Koruptor

Optimisme terus dibangun, harapan pun juga perlu di suarakan agar APN tidak menjadi sarang koruptor, berjalan sesuai rencana. Mimpi mensejahterakan rakyat tidak omon-omon tapi real adanya.

Jika ini bisa dipertahankan, maka kita akan menjadi saksi sejarah pesawat-pesawat nanti mulai menggunakan bahan bakar nabati dan kendaraan bermesin diesel melaju dengan emisi lebih rendah, kita menyaksikan perubahan besar di depan mata. Indonesia bukan lagi sekadar produsen sawit biasa, tetapi pemimpin dalam era baru energi terbarukan.

Darman dan jutaan petani sawit lainnya adalah saksi hidup dari perjalanan ini. Dari kebun-kebun di pelosok desa hingga panggung dunia, inilah kisah tentang bagaimana keberanian, inovasi, dan kerja keras mengubah wajah Indonesia menjadi sang raja baru BBM terbarukan. Dan ini baru permulaan.

Continue Reading

Migas

Energi Aman, Mudik Nyaman!

BPH Migas menjamin kelancaran pasokan BBM selama mudik Lebaran 2025. Monitoring ke FT dan SPBU memastikan distribusi energi aman, termasuk penerapan teknologi smart mobil tangki untuk efisiensi.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Ketika jutaan pemudik bersiap merayakan Idulfitri 2025, satu hal yang tak boleh terganggu adalah pasokan energi. Bayangkan jika antrean kendaraan mengular di sepanjang jalur selatan Jawa, bukan karena kepadatan lalu lintas, melainkan karena kelangkaan bahan bakar. Namun, skenario itu tak terjadi. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan bahwa distribusi BBM selama periode mudik ini berjalan lancar, aman, dan tanpa hambatan berarti.

Anggota Komite BPH Migas, Yapit Sapta Putra, telah bergerak lebih awal untuk memastikan kesiapan infrastruktur energi di jalur selatan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Perjalanan monitoring ini bukan sekadar inspeksi rutin, melainkan langkah strategis dalam mengantisipasi lonjakan kebutuhan BBM selama periode Lebaran.

Salah satu titik penting yang dikunjungi adalah Fuel Terminal (FT) Maos di Cilacap. Di sinilah Yapit melihat langsung proses pengiriman BBM menggunakan Rail Train Wagon (RTW) PT Kereta Api Indonesia. Moda transportasi ini terbukti menjadi solusi cerdas dalam mendistribusikan BBM secara lebih efisien dan cepat ke berbagai wilayah, termasuk Banyumas Raya, Wonosobo, dan Temanggung. Keberadaan FT Maos sebagai tulang punggung distribusi BBM menjadi kunci utama dalam memastikan pemudik tidak mengalami kendala bahan bakar di tengah perjalanan mereka.

Dari Cilacap, perjalanan berlanjut ke FT Tasikmalaya. Yapit menyoroti pentingnya mitigasi terhadap potensi bencana alam yang dapat menghambat distribusi BBM. Dengan kesiapan maksimal dari FT Tasikmalaya, masyarakat bisa merasa lebih tenang. Sinergi antara BPH Migas, PT Pertamina Patra Niaga, dan pemerintah daerah menjadi faktor utama dalam menjaga stabilitas pasokan BBM di wilayah ini.

Tak berhenti di sana, Yapit melanjutkan pemantauan ke FT Bandung Group Ujung Berung. Ada satu hal menarik yang membuat terminal ini mendapat apresiasi tinggi: penerapan teknologi smart mobil tangki. Teknologi ini memungkinkan pengawasan ketat terhadap distribusi BBM, mulai dari keamanan tangki hingga kondisi awak pengemudi. Dengan sistem ini, kepercayaan masyarakat terhadap distribusi BBM semakin meningkat. BPH Migas ingin memastikan bahwa tidak hanya kuantitas, tetapi juga kualitas pengiriman BBM tetap terjaga dengan baik.

Selain mengunjungi terminal bahan bakar, Yapit juga melakukan inspeksi langsung ke berbagai SPBU di Kabupaten Banyumas, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Bandung Barat. Di sini, ia memastikan pasokan BBM tetap stabil, kualitasnya terjamin, dan volume yang disalurkan sesuai dengan standar. Semua ini dilakukan demi memberikan kenyamanan maksimal bagi pemudik yang melintasi jalur selatan Jawa.

Hasil dari pemantauan ini sangat positif. BPH Migas memberikan apresiasi tinggi kepada badan usaha penugasan dan pengelola SPBU yang telah bekerja keras mempersiapkan layanan prima menjelang Lebaran. Tak hanya itu, komitmen Pertamina Patra Niaga dalam menjaga distribusi BBM tetap optimal juga mendapat pujian.

Bagi para pemudik, ini adalah kabar baik. Tidak ada lagi kekhawatiran akan kelangkaan BBM di tengah perjalanan menuju kampung halaman. BPH Migas telah memastikan semuanya berjalan sesuai rencana. Dengan energi yang terjamin, perjalanan mudik tahun ini bisa lebih nyaman dan menyenangkan. Selamat menikmati perjalanan, selamat sampai tujuan, dan selamat merayakan Idulfitri bersama keluarga tercinta!

Continue Reading

Migas

Pertamina Pastikan Operasional 24 Jam Selama Idulfitri

Aidin Firdaus

Published

on

Monitorday.com – PT Pertamina (Persero) menegaskan bahwa operasional perusahaan akan tetap berjalan 24 jam selama perayaan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, untuk memastikan pasokan energi tetap tersedia bagi masyarakat.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, bersama jajaran manajemen, mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri kepada seluruh masyarakat Indonesia.

“Minal Aidin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Selamat merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 H, semoga keberkahan menyertai kita semua,” ujar Simon dalam sambutannya.

Simon juga menyampaikan harapannya agar momen Idulfitri membawa harmoni dan kebersamaan, serta menguatkan energi positif di hari kemenangan.

“Harmoni merangkai kebersamaan, menguatkan energi di hari kemenangan yang fitri,” tambahnya.

Di sisi lain, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa perusahaan akan tetap beroperasi penuh selama Lebaran untuk memastikan ketersediaan layanan energi bagi masyarakat.

“Selamat mudik Lebaran 2025 dan berhari raya bersama keluarga. Bagi pemudik yang membutuhkan informasi atau pengaduan terkait layanan Pertamina, kami mengimbau untuk menghubungi Pertamina Call Center 135, yang tetap aktif melayani 24 jam,” ujar Fadjar.

Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina juga terus berkomitmen mendukung pencapaian Net Zero Emission 2060 dan memperkuat program-program yang berdampak pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Semua inisiatif ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) yang diterapkan dalam seluruh lini bisnis dan operasionalnya.

Continue Reading

Migas

Pertamina Hadirkan Promo Menarik Lebaran 2025, Diskon BBM – Tiket Pesawat

Aidin Firdaus

Published

on

Monitorday.com – PT Pertamina (Persero) menawarkan berbagai promo menarik untuk menyambut Lebaran 2025, mulai dari diskon harga bahan bakar minyak (BBM) hingga layanan antar gratis untuk LPG. Promo-promo ini dapat dinikmati oleh konsumen melalui aplikasi MyPertamina.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo, menyampaikan bahwa konsumen bisa memanfaatkan berbagai promo yang tersedia di aplikasi MyPertamina, termasuk untuk BBM, LPG, dan produk lainnya.

“Semua promo ini dapat diakses melalui aplikasi MyPertamina,” ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (20/3).

Selain itu, Pertamina juga memberikan kemudahan dalam pengiriman LPG non-subsidi. Untuk pelanggan yang membutuhkan gas untuk memasak namun tidak memiliki kendaraan, layanan antar gratis tersedia di lebih dari 5.400 titik layanan Bright Gas di seluruh Indonesia. Layanan ini dapat diakses dengan menghubungi call center di nomor 135 atau melalui aplikasi MyPertamina.

Ega menambahkan bahwa selain diskon BBM dan LPG, berbagai produk Pertamina lainnya juga turut serta dalam program promo Lebaran ini. Promo tersebut mencakup potongan harga untuk pembelian pelumas, produk Bright Store, tiket pesawat Pelita Air, dan tiket hotel Patra Jasa.

Tak hanya itu, Pertamina juga memiliki beberapa program menarik lainnya, seperti “I Like Monday” yang memberikan potongan harga BBM setiap hari Senin, dan “Thanks God It’s Fuel Day” yang memberikan diskon pada hari Jumat melalui aplikasi MyPertamina.

Untuk pelanggan yang akan berpergian, promo juga berlaku untuk eksekutif lounge Pelita Air di bandara, memberikan kenyamanan ekstra saat menunggu keberangkatan.

“Selain promo-promo BBM dan produk lainnya, MyPertamina juga berkolaborasi dengan eksekutif lounge Pelita Air, di mana masyarakat dapat menikmati diskon saat berada di bandara,” tutup Ega.

Dengan berbagai promo ini, Pertamina berharap dapat memberikan kenyamanan lebih bagi konsumen selama libur Lebaran 2025.

Continue Reading

Monitor Saham BUMN



Review3 minutes ago

Tangis Megawati untuk MK dan KPK

News12 minutes ago

Kesepakatan Trump di Qatar: Penjualan Boeing hingga Drone Canggih

News20 minutes ago

Putin Absen, Damai di Istanbul Terombang-ambing

Sportechment27 minutes ago

Kylian Mbappé Pecahkan Rekor dengan 40 Gol di Real Madrid

Sportechment51 minutes ago

Wasit Uzbekistan Dipercaya Pimpin Laga Timnas Indonesia vs China

Sportechment1 hour ago

Tiket Pertandingan Indonesia vs Tiongkok Telah Dibuka, Cek Daftar Harganya

News2 hours ago

Pererat Hubungan Indonesia-Brunei Lewat Musik dan Budaya di Jamuan Kenegaraan

News10 hours ago

Pertemuan AEMM: Mendikdasmen Paparkan Misi dan Program Prioritas Sektor Pendidikan

Sportechment11 hours ago

Barcelona Bakal Gelar Pesta Akbar Jika Raih Treble Domestik

Sportechment11 hours ago

Jorge Martin Siap Tinggalkan Aprilia, Incar Kursi di Honda

News12 hours ago

Jokowi Pertimbangkan Maju Jadi Ketua Umum PSI, Ini Alasannya

News1 day ago

Korban Keracunan MBG Ditanggung Asuransi, BGN Tegur Penyelenggara dan Supplier

News1 day ago

Gabung Militer Rusia, Bagaimana Status Kewarganegaraan Eks Marinir Satria?

News1 day ago

PSI Buka Pendaftaran Ketum Baru, Jokowi Diharapkan Jadi Kandidat Potensial

News1 day ago

Dukung UMKM Berkelanjutan, BSI Sabet Penghargaan Best Sustainability

News1 day ago

Israel Blokade Bantuan ke Gaza, Macron: Memalukan dan Tidak dapat Diterima!

Sportechment1 day ago

Garap Mobil Nasional, Pindad Rangkul Produsen Otomotif Asal Korea Selatan

News1 day ago

Sambut Hari Kebangkitan Nasional, PLN Beri Diskon Tambah Daya 50 Persen

News1 day ago

Mendikdasmen Jajaki Kerja Sama Sekolah Ramah Lingkungan dengan Provinsi Jeju Korsel

News2 days ago

Hamas Tepati Janji Bebaskan Sandera Israel