News
Bersama Prof Zainal dan Prof Fathiaty, Paparan Filosofis serta Komprehensif
Published
1 month agoon
By
Natsir AmirMonitorday.com – Tanggal 14 Oktober 2024, tidak hanya momentum tapi sangat monumental bagi mahasiswa pasca S3 linguistik terapan kelas A Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Ulasan Prof. Dr. Zainal Rafli, M.Pd. dan Prof. Fathiaty Murtado M.Pd, yang mengampu mata kuliah isu-isu kritis psikolinguistik pembalajaran bahasa begitu bermakna dan penuh kesan.
Betapa tidak, kuliah yang diberikan oleh Prof. Zainal dan Prof Fathiaty menekankan pentingnya pemahaman kontekstual dalam linguistik terapan yang begitu komprehensif. Dalam paparan ilmiah, kedua Guru Besar UNJ itu pun menjelaskan bagaimana bahasa berfungsi tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai cermin dari budaya dan masyarakat.
Hal ini sangat relevan bagi mahasiswa, karena mereka diharapkan mampu mengintegrasikan teori-teori linguistik dengan praktik di lapangan, baik dalam pendidikan, penerjemahan, maupun pengembangan kebijakan bahasa.
Lalu, kedua Guru Besar UNJ ini juga menyuguhi racikan ilmu yang renyah, mudah dipahami dan penuh nilai-nilai filosofis sehingga mahasiswa dilatih untuk meneropong setiap masalah kritis di mata kuliah ini.
Misalnya, dalam konteks pendidikan, kedua Guru Besar UNJ ini melihat mayoritas mahasiswa berasal dari dosen di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, tentu dikaitkan dengan proses pembelajaran dan pengajaran bahasa, serta bagaimana metode yang efektif dapat diadopsi untuk mencapai hasil yang optimal.
Sementara, sesi tanya jawab yang diadakan setelah kuliah juga menjadi momen penting bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan Prof Zainal dan Prof. Fathiaty. Ini bukan hanya kesempatan untuk menggali lebih dalam tentang topik yang telah dibahas, tetapi juga untuk mendiskusikan isu-isu terkini dalam linguistik terapan.
Diskusi interaktif semacam ini dapat memperkuat pemahaman mahasiswa dalam berpikir kritis serta kreatif mengenai aplikasi praktis dari teori yang telah dipelajari.
Dalam setiap sesi, Prof Zanal dan Prof. Fathiaty membuka cakrawala berpikir mahasiswa, memicu diskusi yang mendalam mengenai keterkaitan antara psikologi dan linguistik. Pemaparan yang disampaikan mencakup teori-teori terkini dalam psikolinguistik, serta aplikasinya dalam konteks pembelajaran bahasa. Hal ini memberikan mahasiswa wawasan baru tentang pentingnya memahami mekanisme mental yang mendasari penggunaan bahasa sehari-hari.
Pertemuan kuliah yang sudah memasuki pertemuan ke V, kedua Guru Besar UNJ ini tidak hanya mengurai teori, tetapi juga mengajak mahasiswa untuk melakukan studi kasus, melalui analisis konkret untuk mengaitkan teori psikolinguistik dengan praktik pembelajaran di lapangan.
Hal ini membuat pemahaman mahasiswa menjadi lebih mendalam dan aplikatif, sehingga mereka dapat menerapkannya dalam penelitian dan pengajaran di masa depan.
Dengan suguhan materi dan cara komunikasi Prof Zainal dan Prof Fathiaty yang komprehensif, para mahasiswa menjadi lebih semangat untuk melihat bahasa sebagai fenomena yang kompleks dan multidimensional.
Jam menunjukan pukul 11.40 WIB, pertanda kuliah harus berakhir. Namun pertemuan di mata kuliah isu kritis psikolinguistik dalam pembelajaran bahasa bersama kedua Guru Besar Idola ini terasa sangat cepat, padahal substansinya begitu mendalam dan inspiratif.
Setiap kata yang terucap dari Prof Zainal dan Prof Fathiaty membuka jendela baru dalam pemahaman mahasiswa tentang hubungan antara bahasa dan pikiran. Keahlian dan pengalaman kedua guru besar UNJ membuat diskusi terasa hidup dan relevan, memicu semangat belajar yang tinggi.
Kemudian Prof Zainal dan Prof Fathiaty berpesan “setinggi apapaun ilmu yang dimiliki, kita harus merunduk dan bertekad untuk memberikan sumbangsih terbaik kepada siapapun, Allah SWT sejatinya mencintai setiap hamba yang berilmu dan kemudian bermanfaat, baik sesama juga kepada makhluk lainnya,”
“Ketika seseorang memiliki pengetahuan yang luas, tanggung jawab untuk menyebarkan dan menerapkan ilmu tersebut menjadi semakin besar. Dengan memberikan sumbangsih terbaik kepada orang lain, kita tidak hanya memenuhi panggilan moral, tetapi juga menjalankan ajaran agama yang menekankan pentingnya bermanfaat bagi sesama,” begitulah catatan penuh makna dari kedua Guru Besar terbaik, Prof Zainal dan Prof Fathiaty.
Natsir Amir
Penikmat kopi laut