Monitorday.com – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa transaksi perbankan digital pada bulan Februari 2024 mencapai Rp5.103,03 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 19,72 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa pertumbuhan ini didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
“Nominal transaksi Uang Elektronik juga mengalami peningkatan sebesar 44,24 persen (yoy), mencapai Rp80,03 triliun,” kata Perry, pada Rabu (20/3).
Sementara itu, kinerja transaksi sistem pembayaran tetap kuat, dengan transaksi BI-RTGS meningkat 8,96 persen (yoy) menjadi Rp12.916,42 triliun, dan transaksi BI-FAST tumbuh 36,45 persen (yoy) mencapai Rp478,42 triliun.
Perry juga mencatat bahwa nominal transaksi QRIS mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 161,51 persen (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 46,98 juta dan jumlah pedagang mencapai 31,27 juta.
Namun, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mengalami penurunan sebesar 8,81 persen (yoy), mencapai Rp566,65 triliun.
Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) meningkat 11,89 persen (yoy) menjadi Rp1.013,05 triliun.
Perry menyatakan bahwa BI akan terus bekerja sama dengan pemerintah dan industri untuk memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran dan memperkuat aspek perlindungan konsumen dalam inovasi produk melalui kampanye literasi digital.
Hal ini termasuk melalui program QRIS Jelajah Indonesia dan perluasan QRIS antarnegara.