Monitorday.com – CEO Indodax, Oscar Darmawan, menegaskan bahwa bitcoin memiliki keunggulan sebagai aset yang lebih tahan terhadap tekanan politik dan gejolak eksternal.
“Bitcoin menawarkan keunggulan sebagai aset yang tidak terkait dengan kebijakan moneter suatu negara dan memiliki sifat desentralisasi yang membuatnya lebih tahan terhadap tekanan politik dan sanksi eksternal,” kata Oscar, di Jakarta pada Sabtu (15/6)
Pada Mei 2024, bank sentral China menunjukkan perlambatan signifikan dalam pembelian emas, menandakan potensi perubahan strategi di tengah ketegangan geopolitik global yang meningkat dan upaya negara-negara mencari alternatif mata uang cadangan.
Sejak awal abad ke-21, China secara konsisten membeli emas untuk memanfaatkan surplus perdagangan dan sebagai alternatif terhadap dolar AS.
Penurunan pembelian emas ini mengindikasikan pergeseran dalam kebijakan cadangan devisa negara tersebut, yang berpotensi berdampak signifikan.
Dengan adanya pergeseran dalam geopolitik global, diversifikasi dinilai menjadi penting untuk melindungi dari dampak negatif ketidakstabilan politik atau ekonomi di satu wilayah, serta fluktuasi nilai tukar dan inflasi.
Peningkatan ketegangan ini mendorong beberapa negara untuk mencari alternatif dalam mata uang cadangan mereka.
“Dalam mencari alternatif, bitcoin muncul sebagai pilihan yang menarik,” tambah Oscar.
Oscar juga menyoroti bahwa bitcoin telah terbukti menjadi alat investasi yang efektif bagi investor yang mencari peluang pertumbuhan dan perlindungan terhadap fluktuasi mata uang konvensional.
Sebagai contoh, El Salvador menjadi negara pertama yang mengadopsi bitcoin sebagai devisa resmi pada September 2021 di bawah kepemimpinan Presiden Nayib Bukele.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan, menarik investasi asing, dan mengurangi biaya pengiriman uang bagi warga yang bekerja di luar negeri.
“El Salvador mengintegrasikan bitcoin dalam sistem keuangan nasionalnya untuk meraih manfaat ekonomi jangka panjang,” pungkas Oscar.