Monitorday.Com – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meninjau stok dan harga pangan di Pasar Klender Jakarta Timur, menjelang Ramadan dan Idulfitri 2024. Mendapati Mendag di hadapannya, para pedagang pun sontak langsung teriak soal harga beras yang terus naik.
“Sama ya, kita keliling di mana-mana begitu, memang beras premium beras lokal harganya naik, karena apa biasanya suplainya kurang, kalau suplainya kurang, belinya enggak kurang, pasti harganya naik,” kata Zulkifli di Jakarta, Senin (26/2/2024).
Dia menuturkan penundaan penanaman disebabkan oleh pergeseran musim hujan. Hal tersebut berdampak pada waktu panen yang tertunda hingga Maret, April, Mei, hingga Juni sehingga pasokan beres lokal juga berkurang. Namun, lanjut Zulkifli, pemerintah telah menyediakan alternatif untuk membanjiri stok di pasar dengan beras subsidi program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp55.000 per 5 kg dari Bulog.
“Tadi banyak beras Bulog, dibanjiri berasnya enak juga, bagus, ada beras komersial, ada beras subsidi SPHP itu 55.000 per 5 kg. Jadi sebetulnya kalau harganya (beras lokal) mahal diharapkan masyarakat bisa beli beras alternatif, berasnya bagus juga kok,” kata Zulhas.
Meskipun demikian, dia mengaku bahwa mendengar adanya keberatan dari sebagian masyarakat yang tidak ingin beralih dari beras premium lokal ke beras alternatif. Namun, dia berharap agar masyarakat mau beralih konsumsi beras dari premium lokal ke beras Bulog yakni SPHP yang rasanya tidak jauh beda dari beras lokal. Apalagi stok beras di Bulog mencapai 1,4 juta ton sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.