Keuangan
BRI Peduli Gelar Program Pemberdayaan Eks PMI untuk Kemandirian Ekonomi
Published
41 minutes agoon
Monitorday.com – Pemberdayaan Eks Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi langkah penting dalam membantu mereka beradaptasi dan membangun kehidupan baru setelah kembali ke tanah air.
Banyak eks PMI yang menghadapi tantangan besar dalam meraih stabilitas ekonomi setelah bertahun-tahun bekerja di luar negeri.
Untuk itu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui program BRI Peduli meluncurkan Program Pemberdayaan Eks PMI yang bertujuan membantu mereka memulai usaha atau memperoleh pekerjaan yang layak.
Pada 4-5 November 2024, program ini menyasar Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, dengan melibatkan 25 eks PMI.
Para peserta mengikuti pelatihan kewirausahaan, pemasaran dan branding produk perikanan, serta pelatihan lainnya yang dirancang untuk membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk kembali berkontribusi dalam perekonomian lokal.
Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan eks PMI keterampilan praktis dan pengetahuan yang berguna, baik untuk memulai usaha maupun memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka.
“Dengan dukungan mentor berpengalaman, eks PMI akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan usaha atau mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang atau keterampilan mereka. Ini akan mendorong perekonomian dan kesejahteraan mereka,” ujar Catur.
BRI berharap, program ini tidak hanya membantu eks PMI mencapai kestabilan finansial, tetapi juga mendukung perekonomian lokal dengan mengurangi ketergantungan pada lapangan pekerjaan formal.
Banyak eks PMI yang sudah memulai usaha setelah kembali ke tanah air, namun sebagian besar masih kekurangan pengetahuan mendalam mengenai aspek-aspek bisnis seperti pemasaran dan manajemen keuangan.
Indramayu merupakan salah satu daerah asal PMI terbanyak di Indonesia, dengan 19.178 eks PMI pada 2023 menurut laporan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Sebagian besar dari mereka masih menghadapi tantangan seperti reintegrasi sosial, pengangguran, serta kurangnya akses ke modal dan sumber daya untuk membangun usaha.
Selama pelatihan, para peserta mendapatkan pembekalan tentang mental wirausaha, validasi produk, pencegahan pemberangkatan CPMI ilegal, hingga inovasi produk berbasis ikan, yang merupakan komoditas unggulan di daerah ini.
Mereka juga mendapatkan pengetahuan tentang pemasaran dan branding, legalitas usaha, serta manajemen keuangan, ditambah dengan demo pembuatan produk olahan perikanan.
Rosidah, salah satu peserta yang kini berusia 32 tahun, bercerita tentang perjalanan usahanya setelah kembali dari Malaysia pada 2017. Dulu bekerja sebagai pekerja migran selama empat tahun, kini Rosidah berhasil mengembangkan usaha pengolahan hasil tangkapan nelayan menjadi produk bernilai jual tinggi.
“Saya melihat banyak bahan baku dari hasil tangkapan nelayan yang tidak dimanfaatkan, lalu saya berinovasi dengan membuat produk olahan. Awalnya saya jual ke warung-warung tetangga, sekarang sudah titip ke tempat oleh-oleh dan swalayan,” ujar Rosidah.
Peserta lain, Siti Saniyah, yang pernah bekerja di Yordania dan Dubai, juga merasakan manfaat besar dari program ini. Kini, ia mengelola usaha jual ikan segar dari tangkapan suaminya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Eretan Kulon, Kabupaten Indramayu.
“Program pemberdayaan ini memberi saya banyak wawasan baru tentang cara menjalankan usaha dan motivasi untuk tidak mudah menyerah. Semoga BRI terus mendampingi kami agar usaha kami semakin berkembang,” kata Siti.
Melalui Program Pemberdayaan Eks PMI, BRI berharap dapat memberikan dampak positif bagi eks PMI, membantu mereka membangun kemandirian ekonomi, dan berkontribusi aktif dalam pembangunan ekonomi lokal, khususnya di Kabupaten Indramayu yang kaya akan potensi sumber daya alam dan perikanan.