Monitorday.com – Melangkah maju dalam meningkatkan kemampuan pertahanan, Pusat Riset Teknologi Roket Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah membentuk kemitraan dengan PT Dahana dan Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. Kesepakatan ini bertujuan untuk memanfaatkan prototipe hasil penelitian dan pengembangan Propelan Impuls Spesifik (Isp) 240 untuk Roket Pertahanan Kaliber 122 mm agar memiliki jangkauan yang lebih luas. Kolaborasi ini berasal dari riset yang didanai oleh program Riset Inovatif Produktif (RISPRO) LPDP yang bertujuan untuk mengkomersialisasikan produk prototipe tersebut.
Penandatanganan kesepakatan dilakukan secara virtual pada hari Rabu (8/5), dengan Arif Nur Hakim, Kepala Pusat Riset Teknologi Roket BRIN, dan Suhendra Yusuf, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dahana, sebagai pihak yang menandatanganinya. Acara tersebut disaksikan oleh para peneliti dari Pusat Riset Teknologi Roket BRIN, perwakilan dari PT Dahana, dan delegasi LPDP.
Di bawah kepemimpinan Heri Budi Wibowo, Peneliti Ahli Utama di Pusat Riset Teknologi Roket BRIN, penelitian ini telah menghasilkan prototipe Propelan Isp-240 yang telah diujicoba untuk roket RX-122 di Stasiun Peluncuran Roket Garut, Jawa Barat, pada September 2023.
Propelan berfungsi sebagai bahan bakar atau sumber energi untuk mesin roket, dan kinerja optimal dapat dicapai dengan propelan yang memiliki nilai Impuls Spesifik (Isp) yang tinggi.
Arif Nur Hakim menyatakan bahwa tujuan dari penelitian propelan Isp-240 adalah untuk meningkatkan performa roket pertahanan kaliber 122 mm sehingga mampu mencapai jarak hingga 30 kilometer.
PT Dahana telah lama terlibat dalam pengembangan roket pertahanan, termasuk roket RHan 122B dan RHan 450.
Arif menambahkan bahwa riset untuk meningkatkan kualitas propelan dari Isp-220 menjadi Isp-240 tidak hanya akan diterapkan pada roket kaliber 122 mm, tetapi juga pada roket pertahanan lainnya.
“BRIN, melalui Pusat Riset Teknologi Roket, dan PT Dahana telah sepakat untuk melanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu proses sertifikasi untuk komersialisasi,” jelasnya.
Heri Budi Wibowo, Peneliti Ahli Utama dan Profesor Riset di Pusat Riset Teknologi Roket BRIN, menyampaikan bahwa prototipe ini akan menjalani proses sertifikasi agar bisa menjadi produk komersial yang siap dijual dan digunakan.
“Propelan Isp-240 memiliki impuls spesifik 10 persen lebih tinggi dari yang biasa digunakan untuk roket pertahanan RHan-122B. Dengan impuls Isp-239 detik, pengujian roket RX-122 menghasilkan jarak rata-rata 28 kilometer. Dengan propelan Isp-240 ini, diharapkan roket pertahanan RHan-122B dapat meningkatkan jarak rata-rata dari 23 kilometer menjadi 28 kilometer,” ungkapnya.
Heri mengungkapkan bahwa peluncuran resmi prototipe propelan Isp-240 dan proses sertifikasi akan dilakukan pada 13 Mei 2024 di Gedung Energetic Material Center (EMC) PT Dahana, Subang, Jawa Barat. Acara tersebut akan dihadiri oleh Kepala Pusat Riset Teknologi Roket, Direktur PT Dahana, dan pejabat terkait lainnya.
“Paling lambat dalam waktu tiga tahun, produk propelan Isp-240 diharapkan sudah tersertifikasi dan siap untuk dikomersialisasi,” pungkasnya. (DV)