Monitorday.com – Kelompok Palestina Hamas percaya Rusia mampu memainkan peran kunci bahkan memediasi untuk mengakhiri eskalasi militer di Timur Tengah yang dipicu oleh agresi Israel.
Pejabat senior Hamas mengatakan kepemimpinan gerakan tersebut berada dalam kontak terus-menerus dengan Moskow.
“Gerakan Hamas punya tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap Rusia dan Presiden Vladimir putin, sehingga kami akan menyambut mediasi Rusia dalam menyelesaikan konflik ini,” kata Kepala Hubungan Nasional Hamas di Luar Negeri, Ali Baraka.
“Kami siap untuk kemungkinan pertemuan dengan diplomat Rusia di salah satu negara Arab dan kami menyambut upaya mereka,” katanya.
Menurut Ali Baraka, rakyat Palestina sangat menghargai sikap Putin.
Sikap baik Putin juga ditunjukan dengan mengundang Hamas ke Moskow. Kabarnya, delegasi Hamas mendarat di Moskow pada Kamis lalu untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Rusia mengenai pembebasan sandera Rusia dan warga negara asing lainnya yang saat ini ditahan di Gaza.
Ini kunjungan internasional pertama Hamas sejak mereka melancarkan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.400 orang dan menyandera 220 orang lainnya. Serangan balasan Israel yang brutal telah menewaskan lebih dari 7.000 warga Gaza, mayoritas anak-anak dan perempuan.
Hamas dan warga palestina juga tidak akan pernah mempercayai inisiasi perdamaian yang diajukan Amerika dan negara-negara Eropa yang cendrung melegalkan aksi-aksi keji Israel di palestian puluhan tahun lamanya.
Mendengar itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Israel berang. Israel pun telah memanggil duta besar Rusia untuk negara mereka, Anatoly Viktotov, Ahad (29/10/2023). Pemanggilan itu dilakukan setelah Rusia menerima kunjungan delegasi Hamas di negaranya.
Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen menggambarkan keputusan tersebut sebagai tindakan yang “tercela” dan mendesak Moskow untuk mengusir delegasi tersebut. Sementara Rusia pada Jumat, 27 Oktober 2023 membela keputusannya untuk mengundang Hamas, mengatakan bahwa hal itu perlu untuk menjaga kontak dengan semua pihak dalam konflik Israel-Palestina.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden sudah jelas menegaskan bahwa Ia adalah zionis yang sampai kapanpun tetap membela Israel.
Biden ternyata membuat pernyataan mengejutkan akhir pekan lalu. Sebagaimana dimuat Reuters, ia menyebut dirinya adalah seorang zionis, di depan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Ini dikatakannya dalam kunjungannya ke Israel.
Ia berkata “Saya tidak percaya seseorang harus menjadi Yahudi untuk menjadi Zionis, dan saya seorang Zionis”
Jika sudah seperti ini, Hamas tidak perlu berharap belas kasih dari Amerika dan Eropa yang selama ini adalah pengkhianat dan pendukung sejati Israel.