Monitorday.com – Bupati Purworejo Yuli Hastuti mendadak viral gara-gara disebut-sebut sebagai “bupati termiskin se-Indonesia.” Bayangin aja, menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), aset Yuli cuma Rp 367 juta! Yang lebih heboh lagi, politisi Partai Golkar ini nggak punya tanah atau rumah pribadi. Bupati tapi nggak punya rumah? Bukan plot sinetron, ini realita!
Menurut info dari Purworejokab.go.id, Yuli Hastuti resmi menjabat sebagai Bupati Purworejo sejak 13 Desember 2023. Sebelum naik jadi orang nomor satu di Purworejo, wanita kelahiran Magelang, 12 Juli 1963 ini sempat jadi Wakil Bupati selama dua periode, dari 2016 sampai 2024. Jabatan bupati dipegang setelah Agus Bastian memutuskan mundur untuk maju di Pileg 2024.
Latar belakang pendidikan Yuli juga nggak jauh beda dari warga kebanyakan. Ia lulus SD di Banyuyoso, SMP di Kutoarjo, dan SMEA di Purworejo, semuanya selesai sebelum tahun 1982. Baru di 2015, ia meraih gelar sarjana dari Universitas Darul Ulum, Semarang. Bukan hanya itu, Yuli adalah istri dari almarhum Bupati Kelik Sumrahadi dan ibu dari dua anak.
Selain karier politik, Yuli aktif dalam berbagai organisasi, mulai dari Himpunan Wanita Karya (HWK) sejak 1999 hingga sekarang. Bahkan, sejak 2001 dia menjabat sebagai Ketua HWK Kabupaten Purworejo. Pengalaman panjangnya juga terlihat dari jabatan Ketua DPRD Purworejo selama 15 tahun dan Ketua DPD II Partai Golkar Purworejo sejak 2016.
Hebohnya julukan “bupati termiskin” nggak bikin Yuli ciut. Menanggapinya dengan santai, ia menegaskan bahwa jabatan bupati bukan buat kaya-kayaan. “Ada berita yang menyebut saya bupati termiskin, bahkan se-Indonesia, tapi saya tidak minder. Jabatan bupati bagi saya adalah untuk mengabdi, seperti pesan dari almarhum suami,” ujar Yuli pada 25 September 2024. Sepertinya, dia memang lebih memilih fokus pada pengabdian daripada menghitung kekayaan.
Saat ini, Yuli sedang cuti untuk ikut kontestasi Pilkada Purworejo 2024. Selama cuti, dia meninggalkan rumah dinas dan kembali ke rumah suaminya di Desa Grabag, yang ternyata adalah rumah warisan dari keluarga almarhum suaminya sejak tahun 1800-an. “Rumah keluarga almarhum, dulu atapnya damen (jerami), sekarang sudah genteng. Ini rumah warisan turun-temurun,” jelas Yuli. Sangat sederhana, ya.
Bukan cuma soal rumah, Yuli juga ternyata sering pinjam mobil anak-anaknya kalau nggak pakai mobil dinas. “Kalau nggak pakai mobil dinas, ya saya sering pinjam mobil anak,” katanya santai.
Dalam LHKPN yang dilaporkannya ke KPK pada 31 Januari 2024, Yuli menyatakan seluruh hartanya senilai Rp 367.510.958. Aset terbesarnya adalah kendaraan, senilai Rp 291.750.000, yang kebanyakan sepeda. Selain itu, ada harta bergerak senilai Rp 26 juta dan kas sebesar Rp 49 juta. Yuli nggak punya tanah, bangunan, atau surat berharga, dan untungnya nggak ada utang.
Uniknya, dibanding tahun sebelumnya, harta Yuli malah berkurang. Pada 2022, total kekayaannya mencapai Rp 390 juta, tapi waktu itu dia punya utang Rp 62 juta. Kini, utangnya sudah lunas, tapi hartanya juga ikut menyusut. Pengabdian itu memang nggak selalu soal materi, ya.