Pangan
BULOG Optimalkan Serapan Gabah Jelang Panen Raya 2025

Published
16 minutes agoon

Monitorday.com – Menjelang puncak panen raya yang diperkirakan terjadi pada April 2025, Perum BULOG telah menyerap gabah dan beras sebanyak 300.000 ton setara beras.
Pencapaian ini menjadi bagian dari komitmen BULOG dalam mendukung program swasembada pangan yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Ketua Dewan Pengawas Perum BULOG, Sudaryono, menyebutkan bahwa surplus produksi beras diperkirakan mencapai 2,8 hingga 3,5 juta ton hingga April 2025.
Ia berharap kondisi ini dapat mendorong petani untuk menanam lebih dari satu kali dalam setahun guna memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Setelah panen kali ini, saya harapkan para petani bisa kembali menanam lagi.”
“Jadi dalam setahun bisa menanam hingga 2 sampai 3 kali, tidak hanya sekali menanam saja,” ujar Sudaryono yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian dalam pernyataannya di Istana Kepresidenan beberapa waktu lalu.
Sebagai BUMN yang bertanggung jawab dalam menyerap hasil panen petani untuk Cadangan Pangan Pemerintah, BULOG semakin aktif dalam melakukan pembelian gabah dan beras dari petani lokal.
Untuk memperlancar proses penyerapan ini, BULOG bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Dinas Pertanian di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, TNI-POLRI, kelompok tani, serta penggilingan padi.
Sekretaris Perusahaan Perum BULOG, Arwakhudin Widiarso, menegaskan bahwa BULOG tetap berkomitmen untuk menjaga ketahanan pangan nasional dengan membeli hasil panen petani dalam negeri.
“Tim Jemput Gabah Perum BULOG concern melakukan penyerapan dengan melibatkan banyak pihak dari stakeholders perusahaan, seperti Dinas Pertanian di tingkat Provinsi dan kota/kabupaten, TNI-POLRI, kelompok tani, gapoktan, dan penggilingan padi.”
“Tentunya sinergi ini kami harapkan untuk dapat mengoptimalkan penyerapan kami menjelang musim panen raya,” jelas Arwakhudin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Selain itu, BULOG juga aktif melakukan sosialisasi mengenai harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani.
Pemerintah telah menetapkan harga pembelian sebesar Rp 6.500 per kilogram sebagai bagian dari kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Sesuai dengan arahan Presiden bahwa harga yang ditetapkan pemerintah untuk pembelian Gabah Kering Panen di tingkat petani adalah sebesar Rp.6.500,-/kg.”
“Tentunya harga ini adalah bentuk pemerintah hadir dalam upaya menyejahterakan petani dengan melakukan pembelian gabah dengan harga yang baik dan dapat menguntungkan para petani,” tambahnya.
Lebih lanjut, Arwakhudin mengungkapkan bahwa capaian serapan gabah sebanyak 300.000 ton ini merupakan angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Dengan rata-rata penyerapan harian yang sudah mencapai belasan ribu ton, BULOG optimistis dapat mempertahankan tren positif ini hingga akhir musim panen raya.
“Dalam 5 tahun terakhir penyerapan sebanyak 300.000 ton merupakan angka tertinggi, rata-rata penyerapan harian sudah belasan ribu ton, semoga kami bisa terus menjaga momentum ini menjelang panen raya di akhir Maret hingga April nanti,” tutupnya.
BULOG terus berupaya menjaga stabilitas pasokan pangan nasional agar tetap mencukupi kebutuhan masyarakat.
Diharapkan, puncak panen raya nanti tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan para petani di Indonesia.
Mungkin Kamu Suka
-
Pemerintah Tetapkan HPP Jagung Jadi Segini
-
Bulog Bantu Pendidikan Anak TNI/POLRI Lewat Program Peduli Pintar
-
Bangun Ketahanan Pangan: Bulog Serukan Adaptasi dan Inovasi di Industri Beras
-
Bulog Siap Bantu Pengusaha Perempuan Tingkatkan Bisnis Boga
-
Orang Kaya Dihimbau Tidak Beli Beras SPHP, Ini Alasan Bos Bulog
Pangan
Digitalisasi Percepat Distribusi, Pupuk Indonesia Tingkatkan Efisiensi dan Transparansi

Published
21 hours agoon
14/03/2025
Monitorday.com – PT Pupuk Indonesia terus berinovasi untuk memperbaiki distribusi pupuk di Indonesia dengan menghadirkan sistem digitalisasi yang semakin efisien dan transparan.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengungkapkan salah satu kendala utama dalam penyaluran pupuk yang sering dihadapi adalah keterlambatan penerbitan Surat Keputusan (SK) dari pemerintah daerah.
Pada 2024, sejumlah bupati baru menyelesaikan penerbitan SK pada bulan Juni, yang mengakibatkan distribusi pupuk terlambat dan melewati satu musim tanam.
“Jika kami tetap salurkan pupuk tanpa SK, kami akan menghadapi masalah hukum. Hal ini menjadi dilema bagi kami,” ujar Rahmad, dalam pertemuan dengan jajaran PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Namun, ia tetap optimis dengan adanya solusi digital yang sedang diterapkan oleh PT Pupuk Indonesia, yang memungkinkan penyaluran pupuk lebih cepat dan lebih efisien.
Mulai 1 Januari 2025, PT Pupuk Indonesia mengimplementasikan sistem digital yang memungkinkan petani untuk menebus pupuk lebih cepat melalui proses yang lebih transparan. Dengan sistem ini, pemantauan distribusi pupuk dapat dilakukan secara real-time dari pabrik hingga kios distribusi.
Rahmad menambahkan, “Kami sudah mengelola supply chain menggunakan sistem digital, yang kini memungkinkan distribusi pupuk dapat dipantau dari kapal yang bersandar di pelabuhan hingga sampai ke tangan petani.”
Selain itu, aplikasi Ipubers, yang mulai diimplementasikan pada Februari 2025, menjadi salah satu langkah besar untuk meningkatkan efisiensi distribusi. Aplikasi ini memungkinkan pemantauan yang lebih mudah dan lebih tepat sasaran, membantu memastikan bahwa pupuk sampai ke petani yang membutuhkan secara tepat waktu.
Selain fokus pada efisiensi distribusi, PT Pupuk Indonesia juga bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mencegah praktik korupsi dalam distribusi pupuk.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto menegaskan bahwa kerjasama ini akan difokuskan pada koordinasi, bukan pendampingan. Salah satu titik koordinasi adalah untuk memantau dan menangani keterlambatan penerbitan SK oleh pemerintah daerah, baik oleh bupati, gubernur, maupun pejabat terkait lainnya.
“Bentuk kerja sama kami dengan PT Pupuk Indonesia adalah koordinasi dalam upaya untuk meminimalkan keterlambatan SK yang bisa menghambat distribusi pupuk ke petani,” ungkap Setyo.
Dengan digitalisasi sistem distribusi dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencegah masalah yang muncul, PT Pupuk Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan layanan dan memastikan distribusi pupuk berjalan lebih efisien dan tepat sasaran.
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses penyaluran pupuk kepada petani, yang pada gilirannya mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani Indonesia.
Pangan
Pupuk Indonesia Wujudkan Swasembada Pangan Lewat Program Makmur

Published
2 weeks agoon
02/03/2025
Monitorday.com – PT Pupuk Indonesia (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung program swasembada pangan nasional melalui program Makmur.
Sebagai bagian dari upaya ini, perusahaan menggelar Safari Makmur di Subang, Jawa Barat, dengan fokus pada penanaman padi di lahan kering.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pupuk Indonesia, Tina T. Kemala Intan, mengungkapkan bahwa Safari Makmur bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani melalui kemitraan strategis dengan berbagai pemangku kepentingan.
Program ini mencakup layanan pengujian tanah, rekomendasi dosis pemupukan, serta optimalisasi peran Pupuk Indonesia dalam memperkuat ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo.
“Jadi program Makmur ini untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan cara memberikan pendampingan mulai dari cara menggunakan pupuk, hingga memberikan petani akses kepada offtaker yang siap membeli hasil panen dari petani,” ujar Tina.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, Pupuk Indonesia bersama PSI-TP Kementerian Pertanian menggelar uji demplot di lahan petani binaan.
Pengujian ini melibatkan penggunaan Pupuk NPK Formula Khusus Padi Gogo dan Benih Padi Inpago 13 Fortize di lahan seluas satu hektare.
Saat ini, produktivitas padi gogo di lahan kering secara nasional hanya berkisar 3–4 ton per hektare.
Namun, dengan penerapan teknologi benih unggul dan pemupukan yang tepat, produktivitasnya diharapkan meningkat hingga rata-rata 6 ton per hektare.
Program Makmur, yang merupakan akronim dari “Mari Kita Majukan Usaha Rakyat,” pertama kali diperkenalkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai ekosistem pertanian terpadu dari hulu ke hilir.
Program ini bertujuan memberikan manfaat nyata bagi petani dalam meningkatkan hasil panen dan mendukung pencapaian swasembada pangan nasional.
Salah satu fitur unggulan dari program ini adalah Mobil Uji Tanah (MUT), yang memungkinkan petani mengetahui kandungan hara tanah mereka.
Dengan demikian, petani bisa mendapatkan rekomendasi pemupukan yang sesuai dengan kebutuhan tanah dan tanaman, sehingga dapat menerapkan praktik budidaya yang lebih efisien dan berkelanjutan.
“Aktivitas pendampingan berfokus pada peningkatan produktivitas, jadi apa yang dimaksud meningkatkan produktivitas ini adalah mendapatkan pendampingan lebih banyak, jumlah panennya lebih besar dari sebelumnya,” jelas Tina.
Sejak diluncurkan, program Makmur telah menjangkau 170.969 petani dengan total luas lahan yang dibina mencapai 451.537 hektare di seluruh Indonesia.
Program ini mencakup berbagai komoditas strategis, mulai dari padi, tebu, jagung, kelapa sawit, kopi, hingga hortikultura.
Dari total lahan yang terlibat, padi menjadi komoditas dominan dengan cakupan 124.845 hektare dan melibatkan lebih dari 40.000 petani.
Pada tahun 2025, Pupuk Indonesia menargetkan realisasi program Makmur di lahan seluas 500 ribu hektare, dengan 200 ribu hektare diperuntukkan bagi tanaman padi, sementara 300 ribu hektare lainnya mencakup berbagai komoditas non-padi seperti tebu, singkong, kopi, kakao, dan hortikultura.
Tina juga mengingatkan para petani untuk segera menebus pupuk bersubsidi yang telah dialokasikan pemerintah sebesar 9,55 juta ton pada tahun ini.
Alokasi tersebut terdiri atas Urea 4,6 juta ton, NPK 4,2 juta ton, NPK Formula Khusus 147.798 ton, serta pupuk organik sebanyak 500.000 ton.
“Pupuk Indonesia akan terus bekerja keras untuk berkontribusi mewujudkan swasembada pangan, dengan menyalurkan pupuk bersubsidi.
“Pada tahun 2025, Pupuk Indonesia mendapat amanah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 9,55 juta ton, jadi para petani harus diingat, kalau sudah dapat jatahnya bapak ibu harus menebus, kalau tidak ditebus tahun depannya dikurangi, jadi harus rajin menebus, kalau tebus harus bawa KTP sama uang,” tutup Tina.

Monitorday.com – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) resmi menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk jagung di tingkat petani sebesar Rp5.500 per kilogram (kg).
Kebijakan itu tertuang dalam Keputusan Kepala Bapanas Nomor 18 Tahun 2025 dan menjadi dasar bagi Perum Bulog dalam menyerap hasil panen petani guna memperkuat stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP).
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga sekaligus mendukung kesejahteraan petani. Langkah ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam mendorong swasembada pangan nasional.
“Penetapan HPP jagung ini berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Menko Bidang Pangan pada awal Januari lalu. Saat itu disepakati bahwa kenaikan HPP jagung menjadi Rp5.500 per kg akan diberlakukan mulai awal Februari, dengan mempertimbangkan musim panen jagung,” ujar Arief dalam keterangan pers yang diterima pada Jumat (7/2/2025).
Arief menambahkan bahwa harga ini ditetapkan untuk melindungi petani dari fluktuasi harga yang merugikan serta memastikan jagung tetap kompetitif bagi industri hilir.
Dengan HPP sebesar Rp5.500 per kg, diharapkan keseimbangan antara produsen dan konsumen dapat tetap terjaga.
Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) dari Badan Pusat Statistik (BPS), proyeksi produksi jagung pipilan kering kadar air 14 persen pada triwulan pertama 2025 diperkirakan meningkat sebesar 1,4 juta ton atau 41,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Produksi pada Januari 2025 diperkirakan mencapai 1,33 juta ton, Februari 1,39 juta ton, dan Maret 2,08 juta ton, dengan total produksi triwulan pertama sebesar 4,81 juta ton. Sebagai perbandingan, produksi jagung pada triwulan pertama 2024 hanya mencapai 3,40 juta ton.
Pemerintah berkomitmen untuk menyerap hasil produksi petani guna memperkuat stok cadangan pangan nasional yang dikelola oleh BUMN pangan.
Bulog ditargetkan menyerap 1 juta ton jagung pipilan kering pada tahun 2025 atau sekitar 5,8 persen dari total proyeksi produksi jagung nasional yang mencapai 17,7 juta ton.
“Hasil produksi petani jagung ini harus diserap oleh pemerintah untuk menjadi cadangan pangan nasional melalui peran Bulog sebagai offtaker. Dengan adanya HPP ini, kita berharap petani mendapatkan harga yang layak, sementara Bulog mampu memperkuat stok jagung pemerintah yang nantinya akan digunakan untuk stabilisasi harga,” jelas Arief.
Selain menyerap produksi jagung, Bulog juga menargetkan penyaluran sebanyak 250 ribu ton jagung melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada tahun 2025.
Langkah ini diharapkan dapat menjaga keseimbangan harga di pasar serta mendukung ketahanan pangan nasional.
Dengan meningkatnya produksi jagung dalam negeri serta kebijakan penyerapan yang lebih optimal, pemerintah optimistis ketahanan pangan nasional akan semakin kuat.
Petani diharapkan mendapatkan keuntungan yang lebih baik, sementara konsumen tetap memperoleh harga yang stabil dan terjangkau.
Pangan
Dorong Swasembada Pangan, Pemerintah Tetapkan HPP Gabah Jadi Segini

Published
1 month agoon
30/01/2025
Monitorday.com – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram.
Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi petani serta mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Bapanas Nomor 14 Tahun 2025 yang menggantikan regulasi sebelumnya.
Salah satu perubahan signifikan dalam kebijakan ini adalah penghapusan rafaksi harga gabah yang selama ini menjadi kendala bagi petani dalam menjual hasil panennya.
Dorongan Produksi dan Ketahanan Pangan Dalam acara Penandatanganan Komitmen Bersama Serap Gabah Petani yang digelar di Jakarta, Arief menegaskan bahwa peningkatan HPP ini diharapkan mampu mendorong semangat petani untuk terus berproduksi guna mendukung swasembada pangan nasional.
“HPP GKP di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kg merupakan langkah strategis agar para petani tetap semangat berproduksi. Penyesuaian ini penting untuk menjaga ketahanan pangan,” ujar Arief.
Momentum panen raya yang berlangsung saat ini juga menjadi faktor utama dalam optimalisasi penyerapan gabah dan beras dalam negeri. Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Perum Bulog ditugaskan untuk menyerap gabah dan beras dengan target 3 juta ton setara beras pada 2025.
Proyeksi Produksi Beras dan Surplus Nasional Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan produksi beras pada Januari dan Februari 2025 masing-masing mencapai 1,31 juta ton dan 2,08 juta ton.
Pada Maret, produksi diperkirakan melonjak menjadi 5,20 juta ton, jauh melampaui kebutuhan konsumsi beras bulanan yang berkisar 2,5 juta ton. Tren surplus ini diperkirakan akan berlanjut hingga April dan Mei seiring musim panen raya.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengonfirmasi adanya lonjakan produksi padi pada Januari hingga Maret 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Data BPS menunjukkan produksi Januari naik 50 persen, Februari naik 49 persen, dan Maret naik 51 persen dibandingkan tahun lalu. Kami berharap tren positif ini terus berlanjut hingga April,” katanya.
Optimalisasi Penyerapan Gabah melalui Sentra Penggilingan Padi Dalam rangka meningkatkan serapan gabah petani, pemerintah mendorong pemanfaatan Sentra Penggilingan Padi (SPP) di berbagai daerah penghasil padi utama. Saat ini, terdapat 10 unit SPP yang tersebar di lima provinsi utama, yaitu:
- Jawa Timur: Bojonegoro, Magetan, Jember, Banyuwangi
- Jawa Tengah: Dua unit SPP
- Jawa Barat: Dua unit SPP
- Lampung: Satu unit SPP
- Nusa Tenggara Barat (NTB): Satu unit SPP
Jawa Timur menjadi provinsi dengan produksi padi terbesar pada 2024, mencapai 9,2 juta ton. Sementara itu, Jawa Tengah dan Jawa Barat mencatatkan produksi masing-masing sebesar 8,8 juta ton dan 8,5 juta ton. Di luar Pulau Jawa, Lampung dan NTB berkontribusi dengan produksi sebesar 2,7 juta ton dan 1,4 juta ton.
Target Serapan dan Sinergi Nasional Bapanas menargetkan 70 persen dari total target 3 juta ton setara beras dapat diserap pada semester pertama 2025. Arief Prasetyo Adi mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam mewujudkan target ini.
“Kami mengajak semua pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam merealisasikan target ini demi mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Dengan kebijakan strategis ini, pemerintah optimistis target swasembada pangan dapat tercapai sambil tetap menjaga kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
Pangan
Sang Hyang Seri Andalkan Benih Padi Nutri Zinc untuk Perbaiki Gizi Nasional

Published
3 months agoon
10/12/2024
Monitorday.com – PT Sang Hyang Seri (SHS), kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan gizi masyarakat melalui distribusi benih padi inbrida varietas Inpari Nutri Zinc/Anti Stunting.
Benih padi unggul ini kaya akan kandungan zinc-nya yang tinggi.
Nutri Zinc dirancang khusus untuk mendukung pertumbuhan anak-anak dan mengatasi stunting, sekaligus meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.
Direktur Utama PT Sang Hyang Seri, Adhi Cahyono Nugroho, menjelaskan, penyebaran benih padi ini tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas pangan, tetapi juga untuk memperbaiki kualitas nutrisi masyarakat.
“Inpari Nutri Zinc menjadi solusi inovatif untuk memperbaiki kualitas gizi masyarakat.
“Penyebaran benih ini merupakan wujud nyata kontribusi kami dalam mendukung agenda nasional di sektor pangan dan kesehatan,” ujar Adhi.
Penyebaran benih padi Inpari Nutri Zinc hingga saat ini telah mencakup dua provinsi strategis.
Di Provinsi Jambi, benih didistribusikan ke Kabupaten Tanjung Jabung dan Kabupaten Bungo, mencakup area seluas 1.000 hektare, sebagai bagian dari permintaan Dinas Pertanian Daerah.
Sementara itu, di Provinsi Kalimantan Barat, distribusi dilakukan ke Kota Singkawang serta Kabupaten Kubu Raya, Sambas, Mempawah, dan Bengkayang.
Di provinsi ini, cakupan areanya lebih luas, mencapai 6.354 hektare, yang merupakan bagian dari permintaan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
“Dengan kerja sama yang erat antara pusat, daerah, dan petani, kami optimistis penyebaran benih ini akan berdampak nyata, tidak hanya pada peningkatan hasil panen, tetapi juga pada perbaikan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat,” tambah Adhi.
Inpari Nutri Zinc dipilih karena selain kandungan zinc-nya yang tinggi, varietas ini juga memiliki produktivitas panen yang tinggi dan ketahanan terhadap sejumlah penyakit tanaman.
Karena itu, benih ini menjadi pilihan unggul untuk mendukung kesejahteraan petani sekaligus meningkatkan kualitas pangan masyarakat.
Sebagai langkah lanjutan, PT Sang Hyang Seri terus mempromosikan manfaat benih unggul melalui kegiatan edukasi kepada petani, serta kolaborasi aktif dengan berbagai pihak.
Upaya ini sejalan dengan komitmen SHS untuk mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memperbaiki kualitas gizi masyarakat Indonesia.
Pangan
Bos Bulog Pastikan Stok Beras Nasional Aman hingga Lewat Nataru

Published
3 months agoon
04/12/2024
Monitorday.com – Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono, menjamin ketersediaan stok beras nasional tetap aman hingga melewati periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Bahkan, stok diproyeksikan mencapai rekor tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
“Stok beras nasional aman. Presiden (Prabowo Subianto) sudah menyampaikan bahwa pada 31 Desember 2024, stok nasional kita akan mencapai 2 juta ton, jumlah terbesar setelah bertahun-tahun,” kata Wahyu usai menyalurkan bantuan pangan di Kantor Kelurahan Pringgokusuman, Yogyakarta, Rabu (4/11).
Namun, memasuki awal 2025, stok beras nasional akan mulai digunakan untuk sejumlah program prioritas, termasuk bantuan pangan dan stabilisasi harga. Wahyu merinci, kebutuhan untuk program bantuan pangan yang menyasar 16 juta keluarga penerima manfaat mencapai 160 ribu ton per bulan, atau total 320 ribu ton selama Januari hingga Februari 2025.
Selain itu, Bulog juga akan mengalokasikan 300 ribu ton beras untuk operasi pasar melalui program Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan (SPHP) selama dua bulan pertama 2025. Dengan demikian, stok nasional diperkirakan tersisa 1,4 juta ton pada akhir Februari 2025.
“Ketersediaan beras akan berkurang untuk program SPHP dan bantuan pangan, tapi stok masih cukup kuat di 1,4 juta ton,” ungkap Wahyu.
Memasuki Maret 2025, Bulog menargetkan penyerapan 600 ribu ton beras dari hasil panen Musim Tanam (MT) I untuk kembali memperkuat cadangan beras nasional. Penyerapan ini akan dilakukan melalui kerja sama dengan petani dan mitra pengadaan.
“Kami akan terus berkomunikasi dengan para petani dan mitra untuk memastikan stok tetap terjaga. Ketahanan stok adalah kunci stabilitas suatu negara,” tegas Wahyu.
Dengan perencanaan ini, Bulog optimis dapat memenuhi kebutuhan nasional dan menjaga stabilitas harga beras di tengah tantangan ekonomi dan musim tanam.
Pangan
Sang Hyang Seri Perkuat Tata Kelola untuk Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Published
4 months agoon
28/11/2024
Monitorday.com – PT Sang Hyang Seri (SHS) terus memperkuat penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) sebagai upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
Langkah ini dilaksanakan melalui komitmen pada transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan.
Direktur Utama PT Sang Hyang Seri, Adhi Cahyono Nugroho, menegaskan pentingnya penerapan GCG dalam operasional perusahaan.
“Dengan GCG yang kuat, kami dapat mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat swasembada pangan,” ujar Adhi.
Sebagai perusahaan strategis di sektor pangan, PT Sang Hyang Seri telah mengintegrasikan teknologi dalam proses bisnisnya.
Melalui sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dan teknologi budidaya pertanian modern, perusahaan memastikan efisiensi dan akurasi pada setiap tahapan operasional, mulai dari produksi hingga distribusi benih.
Langkah digitalisasi ini didukung oleh inisiatif One Day Payment, sebuah sistem pembayaran cepat untuk penyerapan hasil panen di lahan Sukamandi. Inovasi ini dirancang untuk meningkatkan kepuasan mitra tani sekaligus menciptakan ekosistem pertanian yang lebih kompetitif.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), PT Sang Hyang Seri juga aktif melaksanakan program-program keberlanjutan. Salah satu inisiatif terbaru adalah program penanaman pohon di cabang Banyuwangi, Jawa Timur, yang dilakukan bersama dewan komisaris dan direksi perusahaan.
Program ini bertujuan mendukung pelestarian lingkungan sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap mitigasi perubahan iklim.
Sinergi untuk Swasembada Pangan
Dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dan Kementerian Pertanian, PT Sang Hyang Seri berperan aktif menyiapkan benih unggul bersertifikat yang telah lulus uji.
Sinergi dengan pemerintah, akademisi, dan mitra bisnis juga terus diperkuat untuk mendorong inovasi di sektor pertanian.
“Kolaborasi ini penting untuk menciptakan solusi berkelanjutan di sektor pertanian. Kami ingin memastikan program-program pemerintah berjalan sukses melalui dukungan tata kelola yang profesional,” ujar Adhi.
Optimisme untuk Masa Depan Pertanian Indonesia
Dengan tata kelola perusahaan yang unggul, PT Sang Hyang Seri optimis dapat terus berkontribusi dalam pengembangan sektor pertanian nasional.
Melalui berbagai program inovatif, perusahaan berkomitmen menjaga ketahanan pangan Indonesia sekaligus mendukung terciptanya swasembada pangan yang berkelanjutan.
Pangan
Pupuk Indonesia Raih Penghargaan Bergengsi di BUMN Branding & Marketing Award 2024

Published
4 months agoon
24/11/2024
Monitorday.com – Pada acara BUMN Branding & Marketing Award 2024 yang berlangsung di Jakarta pada Kamis, 14 November, PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil meraih penghargaan tertinggi dalam kategori Innovation & Technology Advancement.
Perusahaan ini mendapatkan Platinum Trophy atas upaya inovasi dan teknologi yang diterapkannya untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.
Selain itu, Tri Wahyudi Saleh, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, juga dianugerahi penghargaan Best Chief Marketing Officer (CMO) untuk kategori Leadership & Teamwork.
Tri Wahyudi mengungkapkan, “Pupuk Indonesia aktif mengejar inovasi dan mengoptimalkan teknologi untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.”
“Penghargaan ini akan terus memotivasi kami untuk melakukan terobosan dalam memajukan sektor pertanian di Indonesia.”
Salah satu inovasi teknologi yang diperkenalkan oleh Pupuk Indonesia adalah produk pupuk NPK yang dapat disesuaikan, dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik konsumen.
Inovasi ini sangat penting karena setiap tanaman memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, sehingga pupuk yang dihasilkan bisa lebih tepat dan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Saat ini, Pupuk Indonesia menawarkan lebih dari 200 formulasi NPK khusus untuk berbagai komoditas pertanian.
Beberapa di antaranya mencakup pupuk untuk kakao, lada, kelapa sawit, hortikultura, budidaya perikanan, tebu, padi, jagung, tembakau, singkong, kopi, dan lainnya.
Selain itu, perusahaan ini juga menyediakan Phonska Alam NPK yang dirancang khusus untuk pertanian organik.
Program lainnya yang tak kalah penting adalah “Makmur,” sebuah ekosistem pertanian inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.
Program Makmur mengintegrasikan sektor hulu dan hilir pertanian dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti bank, perusahaan asuransi, konsultan pertanian, pemerintah daerah, dan pembeli.
Tri Wahyudi juga menambahkan, “Kami juga memiliki program Kartini Tani yang mengoptimalkan peran perempuan dalam memajukan pertanian di Indonesia. Program ini memberikan dampak positif di berbagai daerah.”
“Selain itu, untuk meningkatkan ketersediaan pupuk non-subsidi, Pupuk Indonesia meluncurkan Toko Pe-i, sebuah program yang memperluas saluran pemasaran dengan membentuk kemitraan baru.”
Pupuk Indonesia juga memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan pertanian. Program PreciX, misalnya, menggunakan drone untuk pemetaan lahan dan kendaraan uji tanah bergerak untuk mengevaluasi kesuburan dan kesehatan tanah.
Teknologi ini memberikan rekomendasi pemupukan yang lebih akurat berdasarkan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah.
Dalam praktiknya, inovasi ini terbukti meningkatkan produktivitas melalui metode pertanian yang lebih efektif dan efisien.
Selain itu, perusahaan ini juga memanfaatkan teknologi digital untuk menyederhanakan distribusi pupuk, mulai dari manajemen gudang hingga kios tingkat desa.
Dengan aplikasi iPubers, petani kini bisa menebus pupuk subsidi dengan mudah hanya dengan membawa kartu identitas mereka ke kios.
Inovasi ini, yang diluncurkan pada tahun 2024 bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, merupakan bagian dari upaya untuk memperbaiki manajemen distribusi pupuk subsidi.
Pupuk Indonesia juga mengembangkan berbagai aplikasi digital lainnya untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan pengawasan distribusi pupuk.
“Setiap inovasi dan kemajuan teknologi yang kami terapkan adalah upaya bersama untuk menciptakan pertanian Indonesia yang lebih maju dan modern, sekaligus mendorong generasi muda untuk aktif berkontribusi dalam sektor ini,” tutup Tri Wahyudi.
Selain meraih Platinum Trophy untuk Innovation & Technology Advancement, Pupuk Indonesia juga memperoleh tiga penghargaan bergengsi lainnya.
Yakni Platinum Trophy untuk Employer and Employee Branding dalam Membangun Sumber Daya Manusia BUMN yang Kompeten dan Agile.
Gold Trophy untuk Kolaborasi antara Personel BUMN dan Teknologi, serta The Best Brand Innovation Award untuk BUMN dan Perusahaan Terdaftar.
Dua anak perusahaan Pupuk Indonesia juga meraih penghargaan pada acara ini. Petrokimia Gresik memenangkan empat penghargaan, sementara Pupuk Sriwidjaja Palembang mendapatkan satu penghargaan.
BUMN Branding & Marketing Award 2024, yang diselenggarakan oleh majalah BUMN Track, memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan BUMN yang berhasil mengoptimalkan strategi branding dan pemasaran mereka.
Acara ini menyoroti peran penting sumber daya manusia yang kompeten dan dukungan teknologi maju dalam membentuk strategi branding dan pemasaran yang unggul.
Pangan
ID FOOD Kolaborasi dengan Badan Gizi Nasional Perkuat Program Makan Sehat Bergizi

Published
4 months agoon
16/11/2024
Monitorday.com – Pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas gizi masyarakat, salah satunya melalui Badan Gizi Nasional (BGN) dengan menggandeng peran serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Langkah tersebut dilakukan melalui kerja sama strategis antara BGN dengan Holding BUMN Pangan ID FOOD dalam pelaksanaan program pemenuhan gizi nasional.
Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan, kerja sama antara ID FOOD dan BGN ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang Sinergitas dan Kerja Sama dalam Kegiatan Program Pemenuhan Gizi Nasional.
Menurutnya, kerja sama ini menjadi awal bagi pelaksanaan sejumlah program strategis seperti, sinergi sarana logistik melalui pemanfaatan jasa transportasi dan pergudangan untuk keperluan distribusi bahan baku dan hasil produksi, serta pemanfaatan aset tanah dan bangunan menjadi unit pelayanan dapur untuk pemenuhan gizi masyarakat.
“Selain itu, melalui MoU ini kedua pihak juga bersepakat untuk melakukan kerja sama pertukaran data dan informasi terkait Program Pemenuhan Gizi Nasional, sinergi ekosistem pangan, serta kolaborasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan,” ujar Sis Apik usai melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama Kepala BGN Dadan Hindayana, di Jakarta, Jumat, (15/11).
Ia mengatakan, selanjutnya ID FOOD dan BGN akan melakukan pembahasan lebih lanjut untuk menyusun program prioritas serta langkah-langkah percepatan pelaksanaannya.
“Prinsipnya kerja sama ID FOOD dan BGN akan mengelaborasi kompetensi masing-masing pihak. Dalam hal ini, ID FOOD sebagai produsen pangan dengan komoditas yang beragam tentunya siap untuk menjadi agregator dalam penyediaan komoditas pangan, bahan baku, dan distribusi guna mendukung program pemenuhan gizi masyarakat termasuk program Makan Sehat Bergizi,” terangnya.
Terkait kesiapan ID FOOD sebagai mitra strategis program Makan Sehat Bergizi, Sis Apik memastikan, pihaknya telah membentuk satuan tugas internal dan menyiapkan skema kerja sama untuk pengadaan komoditas.
“Pengadaan komoditas akan dilakukan melalui offtake dari petani, peternak, nelayan, dengan pola kemitraan yang akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat inklusif,” jelasnya.
Sis Apik mengatakan, saat ini ID FOOD merupakan BUMN yang mengelola komoditas pangan paling beragam. Untuk pemenuhan karbohidrat, ID FOOD memproduksi benih dan beras melalui anak usahanya PT Sang Hyang Seri.
Untuk pemenuhan lemak dan protein ID FOOD memiliki anak usaha PT Berdikari yang bergerak di sektor peternakan dan siap memasok daging sapi, telur, daging ayam, serta susu. Selain itu, juga ada PT Perikanan Indonesia yang bergerak di sektor perikanan.
“Kami juga memproduksi komoditas pangan pendukung, seperti gula, garam, dan minyak goreng, serta memiliki anak perusahaan yang menjalankan aktivitas distribusi dan logistik yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan PT Rajawali Nusindo,” sebutnya.
Khusus untuk sektor distribusi dan logistik, ID FOOD memiliki 1.085 gudang dengan total kapasitas 2,5 juta ton yang tersebar dari Aceh hingga Papua.
“Adapun 1.085 gudang tersebut terdiri dari, 525 unit dry non-food warehouses dengan kapasitas 1,4 juta ton, 535 unit dry food warehouses dengan kapasitas 1 juta ton, dan 25 unit cold storage dengan kapasitas 19 ribu ton,” paparnya.
Sis Apik mengatakan, sebaran sarana logistik yang luas milik ID FOOD ini diharapkan dapat mendukung tugas BGN dalam mengorkestrasi pemenuhan gizi masyarakat di Indonesia.
“Mengingat, faktor distribusi dan logistik turut memegang peranan penting dalam memastikan aktivitas distribusi pangan bergizi berjalan merata dan tepat sasaran,” ucapnya.
Selain itu, ia menambahkan, ID FOOD juga melakukan pemanfaatan aset idle untuk dijadikan Satuan Layanan Makan Bergizi.
“Saat ini, ID FOOD telah menyiapkan sejumlah titik aset yang dapat dioptimalkan untuk Satuan Layanan Makan Bergizi yang dapat berfungsi sebagai pusat produksi dan distribusi Makan Sehat Bergizi,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, sebelumnya ID FOOD juga telah berhasil menjalankan sejumlah program pangan pemerintah seperti Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan penyaluran bantuan pangan penanganan stunting.
“ID FOOD telah berperan dalam menjaga ketersediaan bahan pangan pokok penting melalui program CPP sesuai dengan Perpres 125 tahun 2022. Saat ini ID FOOD mengelola total 10 komoditas pangan,” ungkap Sis Apik.
Untuk penyaluran bantuan pangan penanganan stunting, ID FOOD telah menyalurkan bantuan pangan dalam rangka penanganan stunting pada tahun 2023 dan 2024 kepada 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS).
“Pada tahun 2024, kami telah berhasil merealisasikan 100% penyaluran bantuan pangan stunting sebanyak 8,6 juta paket pangan berupa daging ayam dan telur ayam di 7 Provinsi,” katanya.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Kepala BGN Dadan Hindayana menyambut baik kerja sama yang terjalin antara BGN dengan ID FOOD. Menurutnya, sinergi ini sejalan dengan percepatan tujuan BGN dalam meningkatkan asupan gizi dan pengetahuan gizi kelompok masyarakat.
Menurutnya, program yang akan dikerjasamakan secara khusus memiliki tujuan untuk meningkatkan akses makanan bergizi, pengetahuan gizi, dan pola makan sehat.
Sehingga dapat memperkuat prestasi, partisipasi, kehadiran, serta pengurangan anak putus sekolah, hal ini sangat penting untuk mendukung terwujudnya Indonesia Emas tahun 2045.
Ia menambahkan, program kerja sama ini juga tidak hanya memberikan manfaat pada perbaikan gizi, tetapi juga mencakup penciptaan lapangan kerja, meningkatkan keterserapan komoditas pangan lokal sehingga dapat membantu peningkatan kesejahteraan petani, peternak, dan pelaku UMKM.
Pangan
Menkop: Libatkan koperasi, uji coba MBG di Sukabumi patut ditiru

Published
4 months agoon
14/11/2024By
Diana Sari N
Monitorday.com – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa uji coba program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Sukabumi menjadi model yang patut ditiru, ditandai dengan terbentuknya ekosistem yang solid serta keterlibatan aktif dari berbagai koperasi setempat.”
“Ini proyek percontohan yang yang paling bagus dari 85 proyek, jadi ini bisa ditiru oleh satuan pelayanan MBG di daerah lain, yang pasti keterlibatan masyarakat dan koperasi harus dilakukan,” kata Budi Arie saat meninjau alur program MBG di Kecamatan Warung Kiara Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu.
Budi Arie menekankan pentingnya keterlibatan koperasi dalam rantai pasok program makan bergizi gratis, mulai dari penyediaan bahan baku hingga distribusi. Oleh karena itu, ia meminta untuk dilakukan verifikasi terhadap koperasi-koperasi yang akan terlibat dalam program ini.
“Kami berharap koperasi menjadi bagian dari ekosistem ini sehingga harus diorganisir secara baik karena ini program nasional yang memiliki efek berganda yang sangat besar bagi masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyambut baik program makan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menilai program tersebut mampu memperbaiki gizi anak dan menurunkan angka stunting.
Apalagi menurutnya Sukabumi menjadi salah satu daerah termiskin dan mencatatkan angka stunting cukup tinggi di Jawa Barat, sehingga perlu intervensi secara langsung dari pemerintah.
Marwan menegaskan siap melakukan pembinaan kepada koperasi-koperasi aktif di Sukabumi untuk menyukseskan program MBG, yang secara resmi akan dimulai pada Januari tahun depan.
Meski demikian, Marwan menyatakan bahwa perlu dilakukan seleksi yang ketat terhadap koperasi-koperasi yang akan dilibatkan dalam program MBG. Ini dilakukan mengingat adanya peningkatan jumlah koperasi baru yang muncul seiring dengan peluncuran program ini.
Monitor Saham BUMN

Erick Thohir Bicara Target Timnas U-17 di Piala Asia 2025

BULOG Optimalkan Serapan Gabah Jelang Panen Raya 2025

Nuzulul Quran: Cahaya Ilahi dalam Kehidupan Modern

Bank Mandiri Siapkan Rp31,6 Triliun saat Ramadan dan Idulfitri

Presiden Prabowo Tegaskan Pendidikan sebagai Prioritas Utama dalam APBN

Al-Qur’an sebagai Pedoman Hidup: Sumber Inspirasi dan Petunjuk bagi Umat Manusia

Alhamdulillah! Tunjangan Guru Madrasah Bakal Cair Sebelum Lebaran

BAZNAS Minta Adanya Akselerasi Kebijakan Zakat Untuk Mengurangi Pajak

Politik 2029: Prabowo-Dedi, Duet Harmoni yang Mengguncang Nusantara

Datang ke Indonesia, Ulama Ahli Hadits Al Azhar Sampaikan Pesan Ini

Dukung Kelancaran Mudik, Dirut Pertamina dan Menteri ESDM Tinjau Pasokan BBM-LPG

Raja Salman Bin Abdul Aziz Bagikan 5.000 Porsi Takjil Di Masjid 99 Kubah Makassar

Korektor Bacaan Imam Masjidil Haram Pensiun Setelah 20 Tahun Mengabdi

ASUS Luncurkan Vivobook 14 Flip, Cek Spesifikasi dan Harganya

“JUMBO” Siap Tayang di 17 Negara, Film Animasi Karya Anak Bangsa

Dunia Menolak Narasi Holocaust, Israel Tersudut

Pertamina EP Cepu Komitmen Terapkan Prinsip GCG untuk Ciptakan Bisnis Sehat

Digitalisasi Percepat Distribusi, Pupuk Indonesia Tingkatkan Efisiensi dan Transparansi

Perbaiki Akses Pendidikan, Ditjen PAUD Dasmen Sosialisasikan SPMB 2025
