Monitorday.com – Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Singosari, yang berlokasi di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mencatat prestasi luar biasa dengan berhasil mengekspor bunga anggrek ke Taiwan.
Bupati Malang M Sanusi menyatakan bahwa BUMDesma Singosari sukses melakukan langkah awal ekspor tanaman anggrek. Sebanyak 14 rumpun jenis Anggrek Dendrobium Seedling dikirim melalui Bandara Internasional Juanda menuju Taiwan. Ini menjadi sejarah baru bagi Kabupaten Malang, dan Sanusi berterima kasih atas dukungan penuh dari semua pihak yang terlibat.
Sanusi menekankan pentingnya menjaga kelangsungan ekspor bunga anggrek ini agar dapat berkembang menjadi skala yang lebih besar. Keberhasilan ekspor perdana ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari tingkat desa hingga pusat.
Kabupaten Malang, dengan luas wilayah 3.531 kilometer persegi, merupakan daerah yang memiliki potensi besar untuk mengembangkan budidaya anggrek. Sanusi berharap bahwa prestasi ini dapat terus berlanjut dan menjadi peluang ekspor yang luar biasa, tidak hanya bagi BUMDes Singosari tetapi juga untuk seluruh pelaku budidaya anggrek di Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya.
Menteri Desa Pemberdayaan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menambahkan bahwa BUMDes Singosari telah menunjukkan komitmen tinggi dalam menjadikan anggrek sebagai komoditas ekspor. Dengan suksesnya ekspor perdana ini, diharapkan dapat membuka peluang ekspor yang lebih besar untuk para penggiat anggrek di Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan.
Iskandar berharap bahwa BUMDes di seluruh Indonesia dapat mengadopsi orientasi ekspor, sehingga ekonomi di desa tidak hanya bergantung pada kemampuan lokal, tetapi juga dapat merambah pasar global. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat mendorong perkembangan BUMDes lainnya dengan komoditas yang beragam. Ke depan, BUMDes Singosari diharapkan dapat memperluas akses pasar ke negara-negara lain, seperti Jepang, yang menunjukkan minat terhadap komoditas tersebut.