Klaim dari Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), yang menyatakan dukungan dari warga Muhammadiyah-Nahdlatul Ulama (NU) untuk pasangan dirinya dan Calon Presiden Anies Baswedan, mendapatkan tanggapan dari Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menanggapi klaim tersebut dengan menekankan bahwa klaim Cak Imin belum tentu benar, mengingat pemilihan presiden baru akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang.
“Klaim Cak Imin bahwa sebagian besar Muhammadiyah mendukung pasangan beliau, itu wallahu a’lam bishawab. Karena kan belum menentukan pilihan,” ungkap Mu’ti saat menghadiri Milad ke-48 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Sabtu (13/1).
Mu’ti menegaskan bahwa mayoritas dukungan dari warga Muhammadiyah akan diketahui setelah pencoblosan selesai. “Tahunya paling banyak ke mana setelah nanti menyoblos, sekarang kan belum nyoblos jadi belum tahu,” tambahnya.
Pihak PP Muhammadiyah juga menegaskan bahwa mereka tidak memberikan arahan kepada warga Muhammadiyah untuk memilih pasangan calon tertentu. Kebebasan untuk menentukan pilihan berdasarkan aspirasi masing-masing ditekankan.
“PP Muhammadiyah tidak mengarahkan keluarganya untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden,” ujar Mu’ti.
Meskipun demikian, terkait pemilihan calon legislatif (Pileg), Mu’ti menyatakan bahwa PP Muhammadiyah memberikan arahan agar warga Muhammadiyah memilih sesama anggota organisasi, terlepas dari partai politik manapun.
“Tapi untuk legislatif, PP Muhammadiyah, memang mengarahkan kepada warga perserikatan, untuk memilih calon legislatif yang berasal dari kalangan kader dan pimpinan perserikatan [Muhammadiyah] dari partai politik apapun juga,” paparnya.
Sebelumnya, Cak Imin menyatakan bersyukur atas dukungan dari NU dan Muhammadiyah, menyebutnya sebagai kesatuan yang tak terkalahkan. Pernyataan ini disampaikannya dalam agenda konsolidasi kader dan relawan AMIN bersama Jusuf Kalla di DBL Arena Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1).