Monitorday.com – Calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, kembali terlibat dalam kontroversi terkait penggunaan musik dalam kampanye politiknya. Kali ini, perseteruan muncul dengan band rock terkenal, Foo Fighters.
Masalah ini dimulai ketika lagu Foo Fighters, “My Hero,” diputar selama acara kampanye Trump di Glendale, Arizona, pada Jumat, 23 Agustus 2024. Foo Fighters melalui akun X (dulu Twitter) segera membantah bahwa mereka telah memberikan izin untuk penggunaan lagu tersebut.
Perwakilan band menegaskan bahwa mereka tidak pernah memberikan izin, dan royalti dari penggunaan lagu itu akan disumbangkan untuk kampanye Kamala Harris dan Tim Walz.
“Foo Fighters tidak dimintai izin, dan jika diminta, kami tidak akan memberikannya,” ujar perwakilan band, seperti yang dilaporkan Variety pada 26 Agustus 2024.
“Royalti dari penggunaan lagu ini juga akan disumbangkan ke kampanye Harris/Walz.”
Namun, juru bicara Trump, Steven Cheung, membantah klaim tersebut. Cheung mengklaim bahwa tim kampanye Trump telah memperoleh lisensi resmi untuk memutar “My Hero” selama acara kampanye.
Dalam tanggapannya, Cheung juga menyebutkan judul-judul lagu Foo Fighters sebagai bagian dari cuitan yang membela Trump.
“Times Like These menjadi penting, jadi jangan menjadi Pretender, @foofighters,” tulis Cheung di akun X-nya, @TheStevenCheung, sambil mengutip dua judul lagu dari Foo Fighters.
Kontroversi ini menambah daftar masalah hukum yang dihadapi Donald Trump dalam kampanye Pilpres AS 2024. Sebelumnya, Trump juga terlibat dalam perselisihan dengan beberapa musisi mengenai penggunaan lagu tanpa izin.
Celine Dion, misalnya, mengkritik Trump setelah lagu “My Heart Will Go On” diputar tanpa izin selama kampanye di Montana. Keluarga mendiang musisi R&B legendaris Isaac Hayes juga menuntut Trump karena penggunaan lagu tanpa izin.
Selain itu, Trump juga disebut tidak mendapatkan izin untuk menggunakan lagu “Freedom” milik Beyonce dalam video kampanye tak resmi yang diunggah pada 20 Agustus.
Polemik terbaru ini menunjukkan betapa kompleksnya isu hak cipta dalam dunia politik dan hiburan, serta dampaknya pada citra publik calon presiden.