Monitorday.com- Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md mengimbau pemilih untuk tak kaget dengan tekan dan menerima money politic namun tetap menggunakan hati nurani dalam menentukan pilihan. Wakil Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Saleh Partaonan Daulay, menilai sebaiknya Mahfud mengungkap siapa pihak yang dimaksud akan memberi teror.
“Kalau Pak Mahfud yang ngomong, berarti teror itu bisa keluar dari kubu paslon 1 atau kubu paslon 2. Nah, siapa yang dimaksud? Kalau di kami, sama sekali tidak ada teror-teror begitu. Kami ingin pemilu damai, sejuk, tertib, aman, jurdil, luber, dan bermartabat. Tolong ditanya lagi ke pak Mahfud. Biar tidak menjadi pernyataan multi-tafsir,” kata Saleh Partaonan kepada wartawan, Sabtu (16/12/2023).
Saleh menilai anjuran Mahfud tak tepat soal money politic diterima saja oleh masyarakat. Saleh menyebut money politic tetap tidak benar.
“Anjuran ini menurut saya tidak benar. Mestinya, Pak Mahfud menganjurkan agar semua pihak menghindari money politics. Caranya, ya jangan terima pemberian apa pun. Kalau masih menganjurkan menerima, itu kan tetap saja membuka ruang adanya money politics,” ujarnya.
“Lagian, kubu paslon mana sih yang mau kasih uang atau barang? Kan semuanya diarahkan hanya untuk mensosialisasikan program dan agenda pembangunan jika nanti terpilih. Tidak ada ruang untuk mempraktikkan money politics seperti yang disampaikan Pak Mahfud,” sambungnya.
Saleh setuju dengan anjuran untuk memilih calon menggunakan hati nurani. Dengan alasan apapun, Salah tetap tak ingin money politic diterapkan.
“Kalau anjuran untuk memilih dengan hati, ya itu sangat tepat. Cocok. Semuanya harus begitu. Kalaupun memilih dengan nurani, bukan berarti boleh menerima sesuatu. Saya kira ada gap pada titik ini. Bagaimana pun juga dan apa pun alasannya, kita harus jaga pemilu agar tidak ada money politics,” imbuhnya.
Mahfud sebelumnya meminta pendukungnya tidak perlu takut, namun ia menegaskan supaya masyarakat menentukan pilihan sesuai hati nuraninya.
“Saya ingin menyampaikan ibu, bapak, akan banyak nanti orang datang berkampanye, nggak apa-apa. Ada yang neror juga ‘Awas kamu memilih ini dan sebagainya, saudara ini yang lebih bagus’. Nah saya hanya berharap umat Islam milih sesuai dengan hati nurani,” kata Mahfud di Pondok Pesantren Sirnamiskin, Bandung, Sabtu (16/12).
Mahfud juga tidak melarang pendukungnya menerima segala pemberian dalam masa kampanye. Namun, ia meminta agar masyarakat menentukan pilihan presiden dan wakil presiden yang sesuai dengan hati nuraninya masing-masing.
“Kalau dikasih uang ‘Harap tolong ini dikampanyekan tolong diterima’ itu diterima saja Nggak apa-apa. Kalau diteror ‘kamu harus pilih ini’ bilang saja iya, daripada bertengkar. Tapi tanggal 14 Februari nanti supaya dipilih sesuai dengan bisikan hati, sesuai dengan nilai kebenaran. Pilih yang cocok, pilih yang baik, yang terbaik dari yang baik-baik,” ucap Mahfud.