News
Cerai dengan Gerindra, Abdi Dalam Raja Jawa Ciut dan Segera Merapat ke PDIP
Published
3 months agoon
By
Natsir AmirMonitorday.com – Dalam dinamika politik Indonesia, koalisi dan aliansi antarpartai seringkali menjadi bagian penting dari strategi dalam menghadapi berbagai perhelatan politik, termasuk pemilihan kepala daerah. Salah satu pergeseran signifikan dalam konteks ini adalah keputusan Partai Golkar untuk berpisah dari Partai Gerindra dalam Pilkada Banten.
Setelah sekian lama menjalin kerjasama politik, perpisahan ini menandai perubahan besar dalam peta koalisi politik di provinsi tersebut.
Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Bahlil Lahadalia yang tadinya tidak mendukung Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Banten, akhirnya kembali memberikan dukungan kepada pasangan tersebut.
Dukungan Golkar ke Airin itu terjadi karena curhatan Mantan Wali Kota Tangsel bahwa Ia yang merupakan Kader Golkar dan sudah mendapatkan restu dari Airlangga, mantan Ketum Golkar namun semua berubah ketika Nahkoda Partai beringin itu pindah ke Bahlil.
Curhatan istri dari Tubagus Chaeri Wardana itu cukup membuat nyali Sang Abdi Dalam Raja Jawa itu ciut.
Terlebih suara Ketum PDIP, Megawati yang begitu kencang mendukung Airin-Ade, membuat beringin bergoyang lebih kencang dan Abdi Dalam Raja Jawa Pun kembali memberikan dukungan pada Senin kemarin, 26 Agustus 2024.
Entah apa yang merasuki jiwa Bahlil hingga Ia menyebut bahwa Airin merupakan anak kandung Golkar yang harus didukung sepenuhnya.
Penegasan Cerai dengan Gerindra
Betapa tidak, keputusan Bahlil jelas menjadi penegasan bahwa ini berarti membatalkan dukungan Golkar kepada Andra Soni-Dimyati Natakusumah dari Partai Gerindra untuk Pilkada Banten.
“Ibu Airin rumah besarnya di Golkar dan Airin adalah anak kandung partai. Sebagai ibu dari anak yang melahirkan dan membesarkan, rasanya tidak pas kalau tidak diantarkan ibu kandungnya untuk ikut berkompetisi,” ucap Bahlil pada Selasa, 27 Agustus 2024 di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat.
Golkar secara resmi mengeluarkan Surat Keputusan (SK) B1 KWK untuk Airin sebagai Calon Gubernur Banten dari kader Golkar dan Ade Sumardi sebagai Calon Wakil Gubernur Banten dari kader PDIP.
“Hari ini Partai Golkar menyerahkan B1 KWK pada pasangan calon gubernur Banten yaitu Ibu Airin dari Golkar dan pasangannya Wakil Gubernur Pak Ade Sumardi,” jelas Ketum Golkar baru itu.
Melihat pasangan Airin, Ade Sumardi yang berasal dari kader PDIP, Bahlil ingin partainya tidak perlu ambil pusing. Bahlil menganggap hal tersebut dapat menjadi langkah inklusif yang sejalan dengan harapan Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
“Ini selaras pula seperti harapan yang disampaikan dalam beberapa kesempatan oleh Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto,” katanya.
Dinamika Pilkada Banten cukup membuat Golkar terpisah dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Hal ini terjadi karena Golkar membatalkan dukungannya kepada Bakal Calon (Bacalon) dari Golkar, Andra Soni-Dimyati Natakusumah.
Namun, Bahlil memastikan bahwa hubungan Golkar dengan KIM di tingkat nasional tetap berjalan solid.
“Perbedaan pandangan politik itu sesungguhnya tidak diharapkan, tapi di setiap perbedaan saya memiliki keyakinan ada sebuah jalan tengah, tetap dengan satu tujuan untuk kesejahteraan rakyat, bangsa, dan negara. Itulah cita-cita perjuangan dari Partai Golkar,” ucap Bahlil.
Sebelumnya, PDIP telah resmi mengusung Airin Rachmi Diany sebagai calon gubernur bersama kadernya Ade Sumardi sebagai calon wakil gubernur dalam Pilgub Banten 2024.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto bahwa PDIP dan Golkar akan mengusung Airin-Ade dalam Pilgub Banten sekaligus mengumumkan lima pasangan calon untuk provinsi lainnya.