Monitorday.com – Sebuah delegasi dari Arab Saudi bertemu dengan pemimpin baru pemerintahan Suriah, Ahmed Al-Sharaa, di Damaskus pada Ahad.
Delegasi Saudi tersebut dipimpin oleh seorang konsultan dari istana kerajaan dan bertemu di Istana Rakyat.
Al-Arabiya tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang isi pertemuan tersebut.
Ahmed Al-Sharaa sebelumnya menyatakan adanya visi bersama antara Arab Saudi dan Suriah terkait kerja sama dan pembangunan ekonomi.
Rezim Bashar Assad yang berkuasa selama hampir 25 tahun runtuh setelah oposisi mengambil alih Damaskus pada 8 Desember.
Bashar Assad dilaporkan melarikan diri ke Rusia setelah kejatuhan rezim Partai Baath yang berkuasa sejak 1963.
Kejatuhan ini terjadi setelah serangan kilat oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS).
HTS berhasil merebut kota-kota utama di Suriah dalam waktu kurang dari dua minggu.
Pertemuan delegasi Saudi dengan pemimpin baru Suriah menandakan awal babak baru hubungan kedua negara.
Arab Saudi dan Suriah kini menyoroti pentingnya stabilitas dan kemitraan di kawasan.
Langkah ini juga mencerminkan fokus pada rekonstruksi ekonomi dan kerja sama regional.
Pengambilalihan Damaskus oleh HTS menjadi momen bersejarah dalam perubahan politik Suriah.
Keberhasilan HTS menandai berakhirnya era panjang otoritarianisme di bawah Partai Baath.
Diplomasi Arab Saudi dengan pemerintah baru Suriah berpotensi membuka jalan untuk stabilitas lebih luas di Timur Tengah.
Pentingnya rekonsiliasi dan pembangunan menjadi sorotan dalam visi bersama Arab Saudi dan Suriah.
Masa depan hubungan ini akan menjadi penentu bagi pemulihan Suriah dari konflik yang berkepanjangan.