Monitorday.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin Upacara Peringatan HUT Ke-78 TNI, di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (5/10). Dalam kesempatan itu, presiden meminta agar pengadaan alat utama sistem persenjataan dilakukan secara bijak dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan APBN.
“Memodernisasi alutsista sangat diperlukan, tapi keuangan negara, anggaran negara, APBN kita sangat terbatas, dan untuk kebutuhan kesejahteraan rakyat sangat lah besar, sehingga belanja_ alutsista harus dilakukan dengan bijak, baik besarannya maupun peruntukannya,” kata Presiden Jokowi.
Presiden menekankan, modernisasi alutsista harus menjadi bagian penting dari pbengembangan investasi industri pertahanan di dalam negeri. Oleh karena itu, Presiden mendorong adanya transfer knowledge, peningkatan sumber daya manusia (SDM), mengutamakan produk dalam negeri.
“Saya minta agar anggaran yang dimiliki, karena sulit dalam mengumpulkannya, sulit dalam mendapatkannya, dan merupakan uang dari rakyat, sehingga sebisa mungkin harus dibelanjakan dan harus diputar kembali untuk rakyat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden meminta seluruh jajaran TNI untuk mempunyai kepekaan terhadap terhadap dinamika global yang terjadi, terutama terkait krisis pangan perubahan iklim dan terganggunya rantai pasok dunia.
“Saya minta seluruh anggota TNI punya naluri terkait ini, punya kesadaran dan kepekaan terkait ini, karena urusan pangan adalah urusan perut, sangat penting dan penentu stabilitas bangsa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga mengingatkan jajaran TNI untuk selalu waspada terhadap potensi munculnya konflik menjelang pemilu serentak yang akan dilaksanakan tahun 2024. Presiden juga menegaskan pentingnya menjaga sinergitas dan netralitas TNI pada masa tersebut.
“Kita kini telah memasuki tahun politik. Saya minta tetap jaga betul kondisi damai, segera padamkan percikan sekecil apapun, berikan pemahaman kepada masyarakat bahwa beda pilihan itu wajar menang dan kalah itu juga wajar,” tegasnya.
“Tetap jaga sinergitas dengan Polri, dan tetap jaga netralitas TNI, dan tetap pelihara watak kesatria, selalu jadikan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit pegangan dalam bertindak,” demikian Presiden Jokowi.