Monitorday.com – TikToker sekaligus mantan bintang FTV, Iris Wullur, akhirnya menyampaikan permintaan maaf setelah video dirinya meminum Air Zamzam menuai kritik tajam dari netizen.
Dalam video klarifikasinya pada 26 November 2024, Iris menegaskan tidak memiliki niat untuk melecehkan air suci yang sangat dihormati umat Islam tersebut.
“Sebelumnya, gue mau minta maaf. Ini bukan pertama kali bagi gue minum Air Zamzam, tapi yang kemarin gue coba memang rasanya beda,” ujar Iris, yang memiliki 2,1 juta pengikut di TikTok.
Iris juga meminta maaf atas ekspresi wajahnya yang terlihat seperti akan muntah setelah meneguk air tersebut.
“Gue minta maaf atas ekspresi wajah gue. Tapi gue tak ada maksud apapun. Terima kasih atas sarannya,” tambahnya.
Dalam video sebelumnya, Iris terlihat meminum Air Zamzam dari sebuah gelas transparan. Setelah satu teguk, ia langsung menutup mulutnya seperti ingin muntah, meskipun tetap menghabiskan air tersebut.
Video itu disertai caption, “Ketika pengin banget minum Air Zamzam tapi tidak kuat rasanya.”
Permintaan maaf Iris justru kembali memancing kritik dari warganet. Banyak yang merasa tindakan tersebut tidak pantas dan menilai video awalnya tidak seharusnya diunggah.
“Kalaupun rasanya beda, kamu punya pilihan untuk tidak mempostingnya,” tulis akun @jebishop.
Akun lain, @irmamae08, menyoroti ketidakkonsistenan Iris. “Sebelumnya kamu bilang, ‘enggak kuat rasanya’, bukan ‘beda rasanya’. Huft.”
Ada pula netizen yang menyayangkan sikap Iris terhadap air suci tersebut. “Nikmat minum Air Zamzam saja sudah dicabut padahal rasanya kayak air mineral biasa,” komentar akun @tidur.cepat.biar.segar.
Akun @dwisayanggg menambahkan, “Sebagai orang muslim sakit banget pasti.”
Pelajaran dari Kontroversi
Kontroversi ini menjadi pengingat bahwa konten yang diunggah di media sosial perlu mempertimbangkan sensitivitas budaya dan agama.
Meski telah meminta maaf, banyak warganet merasa tindakan tersebut tidak cukup untuk menghapus kesan negatif yang ditimbulkan.
Iris sendiri belum memberikan tanggapan lebih lanjut terkait kritik yang terus bermunculan di media sosial.