Monitorday.com – Militer Israel mengonfirmasi kematian Hashem Safieddine, sosok yang dianggap sebagai calon penerus Hassan Nasrallah dalam kepemimpinan milisi Hizbullah di Lebanon.
Dalam pernyataan resmi, militer menyatakan bahwa Safieddine tewas dalam serangan yang terjadi sekitar tiga minggu lalu, bersamaan dengan sejumlah komandan Hizbullah lainnya.
“Kini dapat dipastikan bahwa dalam sebuah serangan sekitar tiga minggu lalu, Hashem Safieddine, Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, dan Ali Hussein Hazima, Kepala Direktorat Intelijen Hizbullah, dibunuh,” ungkap militer Israel dalam rilisnya yang dikutip oleh AFP pada Rabu (23/10).
Hizbullah mengakui telah kehilangan kontak dengan Safieddine, meskipun belum memberikan konfirmasi resmi mengenai kematiannya.
Safieddine, yang merupakan sepupu dari mendiang Nasrallah, dikenal sebagai ketua Dewan Eksekutif dan memiliki hubungan dekat dengan para pemimpin Iran, termasuk Jenderal Qasem Soleimani, yang putrinya menikah dengan putranya.
Dengan tewasnya Safieddine, perhatian kini tertuju pada Naim Qassem, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, yang menjadi satu-satunya pejabat tinggi Hizbullah yang masih hidup.
Qassem, yang telah berpengalaman selama lebih dari 30 tahun di Hizbullah, berpotensi besar untuk mengambil alih kepemimpinan kelompok tersebut.
Naim Qassem, lahir di Beirut pada 1953, telah berperan sebagai juru bicara utama Hizbullah dan merupakan tokoh senior sejak diangkat sebagai wakil kepala pada tahun 1991.
Dia telah menyampaikan beberapa pernyataan publik setelah kematian Nasrallah pada 28 September lalu dan diharapkan bisa memimpin Hizbullah dalam masa yang penuh ketidakpastian ini.
Dilaporkan juga bahwa Qassem saat ini berada di Teheran setelah meninggalkan Lebanon lebih dari dua minggu lalu, dengan kekhawatiran akan ancaman pembunuhan dari Israel.
Situasi ini menandakan perubahan besar dalam struktur kepemimpinan Hizbullah, dengan dampak yang mungkin meluas bagi dinamika politik dan keamanan di kawasan.