Monitorday.com – Calon Presiden (capres) Anies Baswedan mendapatkan sorotan dari media asing, khususnya dari Nikkei Asia, terkait dukungan yang diberikan oleh ulama konservatif pada Pemilihan Presiden (Pilpres) RI.
Dalam artikel berjudul “Radical Indonesian cleric gives backing to presidential hopeful Anies,” media tersebut menyoroti dukungan dari ulama seperti Abu Bakar Ba’asyir dan Abdul Somad yang dianggap memiliki pandangan keras terhadap capres nomor urut 1.
Dalam rekaman audio yang menjadi viral, Abu Bakar Ba’asyir, yang pernah menjadi pemimpin spiritual kelompok ekstremis di balik pemboman Bali 2002, menggambarkan Anies Baswedan sebagai kandidat yang akan mencoba memerintah Indonesia dengan hukum Islam semaksimal mungkin.
Abdul Somad, yang ditolak masuk ke Singapura pada tahun 2022, juga memberikan dukungan kepada Anies.
Nikkei Asia mencatat bahwa strategi yang serupa telah membantu Anies memenangkan pemilihan gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017, di mana dukungan dari ulama garis keras menjadi faktor penting.
Anies berhasil merayu pemilih konservatif dan tampil di rapat umum dengan para pemimpin Islam garis keras yang mengkampanyekan penggulingan saingannya saat itu, Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama.
Menurut peneliti senior di S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Singapura, Alexander Arifianto, dukungan ulama konservatif menjadi pengingat bagi komunitas non-Muslim dan Muslim moderat di Indonesia terkait dengan tindakan Anies terhadap Ahok pada tahun 2017.
Meskipun suara kelompok Islam konservatif diperkirakan hanya berkontribusi 15-20% dari keseluruhan pemilih di Pilpres RI, sorotan terhadap dukungan tersebut dianggap signifikan.
Artikel tersebut juga mencatat bahwa Anies Baswedan berusaha meraih dukungan dari Islam moderat, termasuk melibatkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapres, serta mendapatkan dukungan dari Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Muslim terbesar di Indonesia dengan sekitar 90 juta pengikut.