Monitorday.com – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan penjelasan mengenai program naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia dalam konferensi pers di Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham.
Respon ini muncul setelah sejumlah anggota Komisi X DPR RI mengajukan pertanyaan mengenai hingga kapan proses naturalisasi akan dilakukan.
Erick menegaskan bahwa naturalisasi merupakan bagian dari program jangka panjang untuk meningkatkan prestasi Timnas.
Ia menyatakan, “Perbedaan pendapat di era demokrasi adalah hal yang wajar.
Namun, kami di PSSI dan pemerintah, termasuk Pak Menteri Kumham, memiliki target jelas untuk perbaikan prestasi tim nasional.”
Erick juga menjelaskan bahwa proses naturalisasi harus mengikuti aturan FIFA yang memperbolehkan negara untuk menaturalisasi pemain. Ia mencontohkan Belanda sebagai negara yang sukses dalam hal ini.
“Pemain yang dinaturalisasi bisa bermain jika mereka telah berkompetisi di liga negara tersebut selama lima tahun atau memiliki keturunan dari orang tua atau kakek-nenek yang berasal dari negara itu,” tambahnya.
Lebih lanjut, Erick menegaskan komitmen PSSI untuk mengejar talenta terbaik di luar negeri, sembari memastikan bahwa pengembangan pemain muda di dalam negeri juga menjadi prioritas.
“Pembinaan pemain muda tetap kami gencarkan, seperti yang terlihat dari prestasi U-19 kita yang juara AFF dan U-17 yang meraih peringkat tiga,” ungkapnya.
Sebelumnya, dalam rapat dengan Komisi X DPR yang membahas perpindahan kewarganegaraan pemain Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, beberapa anggota DPR, termasuk Nuroji dari Fraksi Gerindra, mengungkapkan keprihatinan terkait banyaknya pemain yang dinaturalisasi.
Pertanyaan serupa juga diajukan oleh Djohar Arifin Husin dan anggota DPR dari PDI Perjuangan mengenai batas waktu naturalisasi yang akan dilakukan oleh PSSI.
Erick menekankan bahwa pembangunan Timnas Indonesia bukanlah proses jangka pendek, tetapi merupakan upaya berkelanjutan untuk mencapai prestasi yang lebih baik di tingkat internasional.