Dokter spesialis kulit dan kelamin, Dr. dr. Fitria Agustina Sp.KK FINSDV FAADV, memberikan klarifikasi bahwa memencet jerawat tidak selalu membuat kondisinya menjadi buruk, tetapi hal tersebut sangat tergantung pada kondisi jerawat, tingkat kebersihan, dan teknik yang diterapkan.
Dokter Fitria menekankan bahwa kondisi tangan saat memencet jerawat memiliki peran penting. Pencetan dengan tangan yang kotor dapat memperburuk kondisi jerawat. Jerawat yang awalnya mungkin hanya berupa komedo tanpa peradangan bisa menjadi meradang jika terpapar bakteri dari tangan yang tidak bersih.
“Dalam hal itu, benar jerawat yang dipencet malah tambah meradang atau tambah besar,” ungkapnya.
Namun, dalam beberapa kondisi tertentu, terutama ketika komedo sudah terlihat di permukaan, memencetnya dengan benar menggunakan alat ekstraktor komedo bisa menjadi pilihan. Penggunaan alat tersebut, jika dilakukan dengan tepat oleh terapis yang terlatih atau dokter, dapat membantu mengeluarkan sumbatan komedo tanpa merusak kulit sekitarnya.
Fitria menambahkan bahwa seringkali memencet jerawat secara mandiri dilakukan dengan teknik yang salah karena kurangnya pengetahuan atau keterampilan yang memadai.
Dalam kasus jerawat yang sudah meradang dan berisi nanah, penanganan yang tepat diperlukan. Sebagai contoh, membuat saluran khusus sebelum mengeluarkan nanahnya dapat menjadi metode yang lebih baik. Proses ini melibatkan penggunaan jarum steril untuk membuat saluran kecil sebelum perlahan memencet untuk mengeluarkan nanah.
“Memencet jerawat itu jadi tambah parah atau tidak itu tergantung kondisinya,” tambahnya. Fitria memberikan penekanan pada kehati-hatian dan pengetahuan yang benar untuk menghindari dampak negatif dari tindakan memencet jerawat.